10 Langkah Menulis Buku Nonfiksi hingga Menerbitkannya, Tertarik Mencoba?

Bagi kamu yang merasa tidak pandai berkhayal atau berimajinasi tetapi ingin menerbitkan buku sendiri, maka menulis buku nonfiksi bisa menjadi pilihan. Cukup banyak jenis buku nonfiksi yang bisa kamu pilih.

Misalnya saja, buku panduan, buku literatur, biografi, ensiklopedia hingga buku motivasi. Melalui buku-buku nonfiksi tersebut, kamu berpotensi memberikan dampak positif dengan berbagi informasi bermanfaat dan memberikan solusi atas masalah yang terjadi di masyarakat.

10 Langkah Menulis Buku Nonfiksi hingga Menerbitkannya, Tertarik Mencoba?

Nah dalam artikel kali ini, kamu akan mengetahui dan memahami langkah-langkah untuk memulai menulis buku nonfiksi hingga menerbitkannya. Namun sebelum itu, mari kita ketahui terlebih dahulu apa itu karya tulis nonfiksi.

Pengertian Karya Tulis Nonfiksi

Karya tulis atau cerita nonfiksi adalah sebuah karangan yang ditulis berdasarkan fakta atau kejadian nyata. Hal ini berarti bahwa penulisan karya nonfiksi perlu disertai data dan informasi faktual serta dapat dipertanggungjawabkan.

Langkah Menulis Buku Nonfiksi

Berikut ini sepuluh langkah yang perlu kamu lakukan untuk menulis buku nonfiksi:

1. Memilih topik yang relevan dan menarik

Langkah pertama, kamu perlu menemukan ide atau topik yang ingin kamu tulis. Pastikan topik yang kamu pilih tersebut menarik dan relevan dengan kebutuhan target pembaca. Dengan demikian, bukumu benar-benar mampu memberikan manfaat dan harapannya bisa menjadi problem solver bagi pembaca.

2. Melakukan riset mendalam

Berikutnya, untuk memulai menulis buku nonfiksi kamu perlu melakukan riset mendalam terhadap topik yang kamu pilih. Kamu bisa membaca berbagai referensi seperti buku, jurnal maupun artikel tentang topik yang sejenis. Kamu juga bisa berkonsultasi atau mewawancarai pihak yang memiliki pengetahuan mendalam serta pengalaman di bidang terkait.

3. Mengumpulkan data

Selanjutnya, karena buku nonfiksi ini ditulis berdasarkan fakta, maka kamu perlu mengumpulkan data atau referensi sebagai pendukung untuk memperkuat informasi yang tersaji dalam bukumu. Dengan adanya data yang lengkap, kredibilitas tulisanmu akan diakui dan kepercayaan publik pun meningkat sehingga berpotensi menjadikan bukumu sebagai bahan rujukan untuk mereka melakukan sesuatu.

4. Buat kerangka tulisan

Kemudian, buatlah konsep atau kerangka tulisan yang berupa gambaran isi buku secara garis besar. Tentukanlah struktur buku, bab-bab utama dan subbab-subbab yang ingin kamu bahas. Dengan membuat outline atau kerangka tulisan, proses menulismu akan lebih mudah, mengalir dan terhindar dari writer’s block.

5. Menentukan gaya bahasa

Untuk menulis buku nonfiksi, kamu juga perlu menentukan gaya bahasa. Sesuaikanlah gaya bahasa dengan jenis karya nonfiksi yang ingin kamu buat. Gunakanlah gaya bahasa yang mengalir, tidak terlalu kaku dan rangkailah sebaik mungkin agar mudah dipahami oleh pembaca.

6. Menentukan judul tulisan

Ketika memutuskan untuk membeli sebuah buku, yang pertama kali kamu lakukan pasti membaca judulnya terlebih dahulu, bukan? Nah maka dari itu, sangat penting untuk menentukan judul buku yang eye catching dan sesuai kebutuhan pembaca sehingga mengundang rasa penasaran mereka hingga akhirnya terdorong untuk memiliki bukumu.

Sebagai contoh, judul buku 10 Trik Jitu Mendapatkan 10 Juta Pertama dari Menulis, 101 Cara Jitu Mendatangkan Trafik Website dan 5 Inspirasi Meningkatkan Kualitas Diri.

Pada beberapa contoh judul buku nonfiksi tersebut, menggunakan angka sehingga memudahkan pembaca untuk mengetahui seberapa banyak manfaat yang bisa mereka dapatkan ketika membaca bukumu. Selain itu, terdapat kata-kata seperti cara atau trik jitu yang mampu menangkap maksud pembaca di mana mereka ingin memperoleh solusi dari permasalahan mereka.

7. Mulai menulis

Setelah menentukan judul, mulailah menulis bukumu sesuai dengan kerangka tulisan yang sudah kamu buat agar tulisanmu tidak melebar ke mana-mana sehingga bisa menyebabkannya tidak kunjung selesai. Jangan lupakan juga untuk memperhatikan gaya bahasa yang hendak kamu gunakan, ya.

8. Cek tulisan

Tidak sampai pada tahap menulis saja, kamu masih perlu melakukan langkah menulis buku nonfiksi berikutnya yaitu melakukan pengecekan tulisan. Lakukanlah pengecekan tulisan yang meliputi editing dan proofreading untuk meminimalisir kesalahan ejaan maupun tata bahasa. Lalu, periksa juga plagiarisme dan kelengkapan isi buku.

Kelengkapan isi buku bisa mulai dari kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, pendahuluan, isi, penutup, daftar pustaka dan lain-lainnya. Isi buku yang lengkap bertujuan untuk memudahkan pembaca dalam memahami bukumu.

9. Mempersiapkan proses penerbitan

Berikutnya, setelah memastikan bahwa bukumu bebas dari kesalahan ejaan maupun tata bahasa, bebas plagiat dan isi buku yang lengkap, kamu bisa mempersiapkan diri untuk menerbitkan dan mempublikasikan bukumu.

Mulailah mengajukan bukumu ke penerbit yang sesuai untuk jenis bukumu. Putuskanlah kamu ingin menerbitkan buku di penerbit mayor ataukah indie. Pahami juga perbedaan kedua penerbit tersebut agar kamu tidak salah pilih.

10. Promosi

Jika karyamu berhasil lolos untuk diterbitkan, kamu bisa mulai melakukan promosi buku kamu melalui media yang kamu miliki, seperti media sosial. Manfaatkanlah berbagai platform yang ada untukmu memperkenalkan karyamu kepada banyak orang.

Jangan lupa, sampaikanlah garis besar isi bukumu dan kelebihan yang ada di dalamnya serta gunakanlah kalimat promosi yang menarik. Dengan demikian, orang-orang akan lebih berminat untuk mengetahui isinya lebih lanjut sehingga memutuskan untuk membeli bukumu.

Nah, demikianlah sepuluh langkah menulis buku nonfiksi hingga menerbitkannya yang bisa kamu lakukan sebagai panduanmu dalam menerbitkan buku nonfiksi. Bagaimana, apakah kamu tertarik mencoba?