Perbedaan Penerbit Mayor dan Indie, Penulis Pemula Wajib Tahu!
Memperbincangkan soal penerbit adalah hal yang pasti kita lakukan jika ingin menulis atau memiliki buku pribadi. Bagi penulis pemula, tentu masalah penerbit buku ini bisa menjadi kebingungan tersendiri mengenai seluk beluknya. Tentang apa saja jenis penerbit, bagaimana prosedur pengiriman naskah, apa saja syarat-syarat pengirimannya dan lain-lain.
Perbedaan Penerbit Mayor dan Indie, Penulis Pemula Wajib Tahu!
Untuk itu, artikel kali ini akan menjelaskan seputar dua jenis penerbit yang seringkali dibahas oleh para penulis. Dua jenis penerbit tersebut adalah penerbit mayor dan indie. Nah, apa sajakah perbedaan penerbit mayor dan indie? Simak selengkapnya pada artikel ini, ya!
Apa Itu Penerbit Mayor?
Sebelum mengetahui perbedaan penerbit mayor dan indie, tidak ada salahnya kita ketahui terlebih dahulu mengenai penerbit mayor. Penerbit mayor adalah penerbit buku yang sudah berskala besar sehingga dari segi pendanaan, penerbit mayor mampu menggelontorkan modal dengan jumlah yang tidak sedikit. Biasanya, penerbit mayor juga sudah memiliki nama atau brand yang terkenal.
Sebagai penerbit buku yang sudah berskala besar, penerbit mayor memiliki manajemen yang bagus dan terstruktur. Pada penerbit mayor sudah terdapat divisi-divisi dengan pembagian tugasnya masing-masing. Mulai dari editing, pembuatan layout, desain cover, hingga bagian marketing.
Apa Itu Penerbit Indie?
Penerbit indie adalah nama lain dari penerbit buku independen atau mandiri yang hadir sebagai alternatif solusi untuk bisa menerbitkan buku dengan cepat.
Perbedaan Penerbit Mayor dan Indie
Nah, untuk mengetahui lebih jauh perbedaan penerbit mayor dan indie, berikut ini penjelasannya:
1. Waktu
Perbedaan penerbit mayor dan indie yang pertama dari segi waktu. Untuk penerbit mayor, waktu penerbitan memakan waktu yang lama dan bisa sampai berbulan-bulan. Itu pun kalau naskahmu lolos. Jika tidak, maka bersiaplah mengajukan naskahmu ke penerbit lain.
Lamanya waktu tersebut, karena penerbit mayor harus melakukan proses seleksi yang ketat terhadap naskah-naskah yang masuk apakah sesuai dengan kriterianya untuk diterbitkan atau tidak.
Berbeda dengan penerbit mayor, kamu tidak perlu menunggu lama untuk menerbitkan bukumu jika mengirim naskah ke penerbit indie. Semua naskah yang masuk akan diterima dengan tetap mempertimbangkan isinya. Jika tidak ada antrian panjang, dalam waktu seminggu naskahmu sudah bisa diproses.
2. Biaya
Untuk penerbit mayor, biaya penerbitan mulai dari proses percetakan hingga pendistribusian buku sudah sepenuhnya menjadi tanggung jawab penerbit. Jadi, kamu tidak perlu lagi memikirkan soal biaya. Kamu hanya perlu menulis naskah dan mengirimkannya ke penerbit.
Kalau di penerbit indie, biaya penerbitan menjadi tanggung jawab penulis. Mulai dari pencetakan hingga pendistribusian buku. Itulah sebabnya untuk menerbitkan buku di penerbit indie tidak memerlukan waktu yang begitu lama.
3. ISBN
Perbedaan penerbit mayor dan indie berikutnya yaitu dari segi ISBN. Sebagai penerbit yang sudah berskala besar, penerbit mayor tentunya sudah memiliki ISBN untuk setiap buku yang diterbitkannya.
Sementara itu, penerbit indie belum memiliki jasa ISBN. Namun, biasanya penerbit indie menyediakan paket penerbitan yang bervariasi dengan harga yang berbeda-beda sesuai fasilitas yang didapatkan. Penulis juga bisa mengeluarkan biaya tambahan jika ingin menerbitkan buku ber-ISBN.
4. Sistem bagi hasil (royalti)
Royalti biasanya didapatkan penulis setiap enam bulan sekali. Untuk penerbit mayor, penulis berhak mendapatkan royalti sebesar 10% dari hasil penjualan buku.
Sementara itu, penerbit indie memberikan royaltinya sebesar 15% sampai 25%. Namun, ada juga yang memberikan royalti 10%. Biasanya ini untuk penerbit indie yang sudah terkenal atau punya nama.
5. Jumlah cetakan
Penerbit mayor menerbitkan buku dalam jumlah yang besar sesuai dengan kebijakannya. Jika penulis sudah terkenal, akan menjadi poin plus agar jumlah yang dicetak bisa lebih banyak dari biasanya.
Untuk penerbit indie, jumlah buku yang mereka cetak menyesuaikan pesanan penulis. Sebab, penerbit indie tidak membiayai percetakan dengan jumlah yang besar.
6. Pendistribusian atau pemasaran buku
Pendistribusian atau pemasaran buku menjadi salah satu poin perbedaan penerbit mayor dan indie yang perlu kamu ketahui. Selain secara online, penerbit mayor juga mendistribusikan atau menjual buku-buku terbitannya secara offline melalui toko buku seperti Gramedia.
Kalau penerbit indie, proses pendistribusian atau penjualan buku hanya dilakukan secara online baik melalui website maupun media sosial. Dengan demikian, pasar penjualan penerbit indie lebih sempit jika dibandingkan penerbit mayor. Namun, jika kamu juga ingin mendistribusikan bukumu ke toko buku, akan ada biaya tambahan yang dibebankan penerbit kepadamu.
Untuk itu dalam hal memasarkan buku, penulis masih memiliki PR untuk mempromosikan bukunya melalui media sosial. Dengan demikian, dunia bisa tahu bahwa kamu memiliki buku yang menarik untuk mereka baca.
7. Naskah
Untuk penerbit mayor, tidak semua naskah yang masuk bisa terbit. Naskah yang mereka terima akan melalui proses seleksi yang ketat, sehingga hanya buku-buku yang berkualitas dan berpotensi memiliki nilai jual tinggi saja yang akan terpilih untuk bisa terbit.
Sementara untuk penerbit indie, semua naskah yang diajukan akan diterima selagi tidak ada isi dalam buku yang menyinggung isu soal suku, agama, ras, atau antargolongan (SARA) dan pornografi. Itulah kenapa menerbitkan buku di penerbit indie bisa lebih cepat terlaksana.
Perlu kamu ketahui, selain penerbit mayor dan indie, ada juga yang namanya self publishing. Self publishing berarti penulis melakukan penerbitan bukunya secara mandiri tanpa melibatkan penerbit mulai dari menulis naskah, editing, pembuatan desain cover, layout, hingga pengajuan ISBN.
Nah, itulah perbedaan penerbit mayor dan indie yang perlu kamu ketahui. Sebagai penulis pemula, bisa tembus penerbit mayor seringkali bukanlah hal yang mudah. Untuk itu, penerbit indie hadir sebagai solusi untuk mewujudkan mimpimu dalam menerbitkan buku.
Pada intinya, baik penerbit mayor maupun indie tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Semua tergantung kenyamanan dan keyakinanmu ingin memilih penerbit yang mana.
Jadi setelah membaca artikel ini, apakah kamu sudah menentukan pilihan ingin menerbitkan buku di penerbit mayor atau kah indie?
Tuliskan Komentar