Email: cs@halopenulis.com
Tlp/WA: +62 821-4434-3651
Beranda » Blog » Pengertian Landasan Teori, Isi, Cara Membuat, Tips dan Contohnya

Pengertian Landasan Teori, Isi, Cara Membuat, Tips dan Contohnya

Pengertian Landasan Teori, Isi, Cara Membuat, Tips dan Contohnya

Dalam melakukan penelitian atau menyusun karya ilmiah, landasan teori merupakan bagian yang sangat penting untuk kamu perhatikan. Landasan teori yang kuat juga menandakan kuatnya penelitian dan adanya keterkaitan dengan teori-teori atau konsep ilmiah yang sudah ada.

Landasan teori menjadi dasar yang paling penting untuk merancang penelitian yang kuat dan berdasarkan pengetahuan yang ada. Untuk itu, sebelum melakukan penelitian, pastikan kamu sudah memahami secara menyeluruh tentang landasan teori.

Pengertian Landasan Teori, Isi, Cara Membuat, Tips dan Contohnya

Artikel kali ini akan membahas tentang landasan teori, mulai dari pengertian, isi, perbedaan dengan tinjauan pustaka, cara membuat, tips dan contohnya. Bagi kamu akan melakukan penelitian, wajib simak sampai akhir ya supaya kamu bisa memahami informasinya secara utuh!

Pengertian Landasan Teori

Secara umum, landasan teori merupakan pernyataan umum yang memiliki variabel kuat dan disusun secara sistematis. Landasan teori berisi teori-teori kuat yang dapat dijadikan sebagai kerangka teori penelitian yang kamu lakukan.

Kerangka teori tersebut harus mampu menunjukkan pemahaman mengenai teori dan konsep yang berkaitan dengan topik penelitian. Dengan begitu, kerangka teori tersebut bisa memperkuat penelitian yang kamu jalankan.

Pengertian Landasan Teori Menurut Para Ahli

Para ahli memiliki pendapatnya masing-masing dalam memahami apa itu landasan teori. Berikut ini pengertian landasan teori menurut para ahli:

1. Sardar Ziaudin

Menurut Sardar Ziaudin, landasan teori adalah sistem konsep abstrak yang digunakan untuk melihat apakah ada hubungan konsep di mana teori ini berguna untuk memahami fenomena yang terjadi. Sardar Ziaudin juga memandang landasan teori sebagai konsep dasar penelitian sosial yang dapat menjelaskan hubungan secara tersistematis, terperinci atau tidak.

2. Sugiyono (2012)

Menurut Sugiyono, landasan teori merupakan dasar riset yang perlu ditegakkan agar penelitian memiliki dasar yang kokoh dan bukan hanya perbuatan coba-coba atau trial and error.

3. Kerlinger

Berdasarkan pendapat Kerlinger, landasan teori adalah konsep yang saling memiliki hubungan dan di dalamnya memuat isi mengenai pandangan dari fenomena yang sistematis.

Isi Landasan Teori

Karena landasan teori merupakan dasar yang sangat penting dalam penelitian, maka bagian isinya tentu perlu kamu perhatikan baik-baik. Jangan sampai, kamu membuatnya dengan asal-asalan.

Penyusunan landasan teori harus dengan sistematis dan terencana karena akan digunakan sebagai dasar ilmiah adanya sebuah penelitian. Setidaknya, isi landasan teori mencakup beberapa hal berikut:

  • Kerangka teori variabel atau sub variabel pertama
  • Kerangka teori variabel atau sub variabel kedua
  • Kerangka teori variabel atau sub variabel ketiga
  • Kajian terdahulu
  • Kerangka berpikir

Cara Membuat Landasan Teori

Masih bingung bagaimana cara membuat landasan teori? Berikut ini langkah-langkah yang bisa kamu lakukan:

1. Pahami topik penelitian

Pertama, tentu saja kamu perlu memahami topik penelitian yang kamu bahas. Tentukanlah variabel-variabel atau konsep-konsep penelitian dengan jelas agar lebih memudahkanmu dalam membuat landasan teori.

2. Kumpulkan sumber literatur yang relevan

Berikutnya, carilah literatur atau sumber referensi yang berkaitan dengan topik penelitian. Kumpulkan berbagai jurnal, artikel, buku, karya ilmiah dan sumber-sumber lainnya yang memiliki kredibilitas tinggi.

3. Susun kerangka teori

Pada langkah ini, berikanlah definisi yang jelas dari setiap konsep yang kamu bahas dalam penelitian berdasarkan sumber yang sudah ada. Selain itu, sertakan berbagai teori yang mendukung variabel-variabel atau konsep penelitianmu.

4. Mulai tulis landasan teori

Tulislah landasan teori dengan mencantumkan penjelasan mengenai keterkaitan konsep penelitian dengan penelitian yang kamu lakukan. Tunjukkan hubungan antara landasan teori dengan tujuan atau hipotesis penelitian.

Kemudian, tulis landasan teori secara sistematis. Mulailah menulis dari konsep penelitian secara umum yang mendasari topik, barulah mulai konsep secara spesifik yang berkaitan langsung dengan penelitian.

5. Cantumkan sumber

Dalam membuat landasan teori, jangan lupa mencantumkan setiap sumber yang kamu gunakan untuk meningkatkan kredibilitas penelitian. Gunakanlah format penulisan sesuai ketentuan yang berlaku seperti APA dan MLA.

6. Revisi

Terakhir, lakukan revisi untuk memastikan landasan teori telah tersusun dengan baik, mampu mendukung penelitian dan sudah sesuai dengan aturan penulisan akademik.

Tips Membuat Landasan Teori

Setelah memahami pengertian, isi dan cara membuat landasan teori, berikut ini beberapa tips yang bisa kamu terapkan untuk memudahkan dalam membuat landasan teori:

1. Ketepatan (adequacy)

Ketepatan atau adequacy berarti memilih sumber teori yang memenuhi unsur ketepatan (adequacy). Sumber teori yang tepat dapat kamu ketahui dari kesesuaian dengan sumber pendukungnya.

2. Kejelasan (clarity)

Berikutnya yaitu buatlah landasan teori yang mengandung unsur kejelasan. Dalam hal ini, peneliti perlu memahami dan menganalisis secara mendalam mengenai permasalahan penelitian dan teori yang disajikannya. Dengan begitu, peneliti bisa mengetahui kejelasan antara penelitian dan teori yang ada.

3. Empiris

Tips selanjutnya, perhatikan kevalidan teori yang kamu gunakan. Valid tidaknya teori tersebut bisa kamu ketahui melalui hasil analisis data dan kajian di lapangan. Dengan terjun ke lapangan, kamu bisa memperoleh data yang aktual dan empiris agar bisa membuat teori yang valid dalam penelitian.

4. Relevansi

Dalam membuat landasan teori, perhatikan relevansi antara teori dengan rujukan yang kamu gunakan. Selain itu, landasan teori harus menarik perhatian peneliti maupun pembaca dengan menyajikan variabel dan hipotesis yang sedang terjadi.

5. Organisasi

Landasan teori yang baik juga perlu memperhatikan organisasi. Artinya, rujukan atau sumber referensi yang kamu gunakan dalam landasan teori perlu kamu susun secara sistematis.

5. Meyakinkan

Terakhir, membuat landasan teori perlu mempertimbangkan sisi keyakinan pembaca maupun peneliti itu sendiri. Jadi, sajikanlah teori-teori atau materi yang mampu meyakinkan pembaca maupun dirimu sendiri sebagai peneliti.

Perbedaan Tinjauan Pustaka dengan Landasan Teori

Pengertian Landasan Teori, Isi, Cara Membuat, Tips dan Contohnya

Tinjauan pustaka dan landasan teori merupakan dua bagian penting yang harus ada dalam penyusunan karya ilmiah. Akan tetapi, keduanya tentu memiliki perbedaan dalam beberapa aspek, yaitu:

1. Fokus utama

Tinjauan pustaka memiliki fokus utama pada literatur atau pengetahuan yang telah berkembang berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan dengan topik penelitianmu. Sementara itu, landasan teori memiliki fokus utama pada teori-teori atau konsep ilmiah sebagai kerangka berpikir dalam menjalankan penelitian.

2. Tujuan

Tinjauan pustaka bertujuan untuk menjelaskan pengetahuan-pengetahuan yang sudah ada sebelumnya berkaitan dengan topik penelitian, menemukan permasalahan yang belum terpecahkan dan menemukan landasan bagi penelitian baru.

Sementara itu, landasan teori berupaya memberikan pemahaman melalui kerangka kerja teoritis yang mendasari analisis atau penjelasan topik permasalahan yang diteliti. Teori tersebut nantinya bisa untuk mendukung hasil analisis, hipotesis dan argumen peneliti.

3. Waktu penyusunan

Waktu penyusunan tinjauan pustaka umumnya pada awal penelitian agar peneliti dapat memahami topik terlebih dahulu. Sementara itu, penyusunan landasan teori biasanya setelah tinjauan pustaka untuk mendukung peneliti dalam mengembangkan kerangka konsep.

4. Isi

Tinjauan pustaka berisi penjelasan atau analisis pengetahuan yang ada berdasarkan hasil penelitian-penelitian sebelumnya, sedangkan landasan teori memuat teori-teori yang relevan untuk mendasari penelitian.

Contoh Landasan Teori secara Singkat

Berikut ini contoh landasan teori berdasarkan penelitian berjudul “Dampak Penggunaan Gadget terhadap Minat Belajar Anak Usia Dini 5-6 Tahun di TK PGRI Kulo Kab. Sidenreng Rappang” oleh Nurshalinawati yang dimuat di website Repository IAIN Parepare.

LANDASAN TEORI

1. Pengertian Dampak

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang dimaksud dengan dampak adalah pengaruh kuat yang mendatangkan akibat baik itu positif maupun negatif. Dari penjabaran di atas, maka dapat dibagi dampak ke dalam dua pengertian yaitu :

a. Dampak positif

Dampak positif adalah keinginan untuk membujuk, meyakinkan, memengaruhi atau memberi kesan kepada orang lain dengan tujuan agar mereka mengikuti atau mendukung keinginannya yang baik.

b. Dampak negatif

Dampak negatif merupakan keinginan untuk membujuk, meyakinkan, memengaruhi atau memberi kesan kepada orang lain dengan tujuan agar mereka mengikuti atau mendukung keinginannya yang buruk dan menimbulkan akibat tertentu.

2. Pengertian Gadget

Secara estimologi, gadget adalah sebuah istilah dalam bahasa Inggris yang berarti perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. Salah satu hal yang membedakan gadget dengan perangkat elektronik lainnya adalah unsur “kebaruan”.

Yang termasuk gadget misalnya tablet, komputer, game smarphone, notebook, dan sebagainya. Artinya dari hari ke hari gadget selalu muncul dengan menyajikan teknologi terbaru yang membuat hidup manusia menjadi lebih praktis (Subarkah, 2019), h. 127

Dan seterusnya …

3. Penggunaan Gadget pada Anak Usia Dini

Menurut KBBI, penggunaan berasal dari kata guna lalu mendapat imbuhan peng- dan akhiran-an yang berarti menggunakan (alat-perkakas), mengambil manfaatnya, melakukan sesuatu dengan tidak boleh menggunakan kekerasan (Gramedia Pustaka Utama, 2008).

Dalam pengertian umum gadget merupakan suatu perangkat elektronik yang memiliki fungsi khusus pada setiap perangkatnya, contohnya komputer, handphone, game dan lain sebagainya (Husna, 2017).

Anak-anak yang sedang berada dalam masa serba ingin tahu, tentunya sangat senang ketika memiliki kesempatan bermain-main dengan gadget dan beberapa aplikasi yang ada di dalamnya.

Apalagi dengan perkembangan teknologi informasi anak-anak sekarang ini rasanya jauh lebih sadar teknologi dibanding generasi sebelumnya. Memang disatu sisi ada beberapa manfaat bagi anak yang sejak dini sudah berkenalan dengan gadget. Paling tidak sejak awal anak sudah familiar dengan teknologi.

Dan seterusnya …

a. Dampak Positif Gadget terhadap Perkembangan Anak

Mengacu kepada pendapat Andari dalam jurnal (Radliya et al.2017) tentang kelebihan gadget terhadap perkembangan anak, beberapa kelebihan gadget sebagai berikut:

1) Anak mendapatkan kemudahan untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi

Dengan gadget, anak bisa lebih mudah dalam menerima informasi dan menjalin komunikasi meskipun dari jarak yang jauh. Hal ini dikarenakan setiap anak-anak dapat merasakan keuntungan untuk memanfaatkan sebuah alat teknologi yang canggih agar dapat digunakan semaksimal mungkin.

2) Banyak permainan kreatif dan menantang yang disukai oleh anak-anak

Dengan adanya kemajuan teknologi yang canggih anak-anak dapat melakukan sebuah permainan yang sekiranya dapat memperoleh pengetahuan melalui game online.

b. Dampak Negatif Gadget pada Perkembangan Anak

Mengacu kepada pendapat Andari (2013) tentang dampak gadget terhadap perkembangan anak berikut ini beberapa kekurangan gadget sebagai berikut:

1) Malas menulis dan membaca

Hal ini sering terjadi sebab seorang anak kurang perhatian dari orang tua untuk pengawasan dalam menggunakan gadget sehingga anak malas untuk melakukan sebuah hal yang sekiranya dapat menguntungkan.

2) Penurunan dalam kemampuan bersosialisasi

Gadget juga bisa mengakibatkan dampak negatif berupa berkurangnya kemampuan anak dalam bersosialisasi di lingkungan sekolah.

3) Adanya kecenderungan bermain game online

Gadget juga mengakibatkan anak menjadi malas belajar. Hal ini seperti ini banyak ditemukan di berbagai daerah karena orang tua membiarkan saja tanpa adanya pantauan khusus sehingga mengakibatkan anak seenaknya saja (Radilya, R, dkk, 2017).

4. Minat Belajar pada Anak Usia Dini

Secara umum, minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Tinggi rendahnya minat yang dimiliki seseorang akan mempengaruhi perilakunya (Syah, 2011). Minat juga memiliki peranan penting bagi aktivitas belajar siswa dan hasil belajarnya.

Minat belajar adalah keseriusan siswa dalam memfokuskan diri mengikuti pelajaran dengan baik. Dengan minat akan mengarahkan seseorang agar memperoleh pengalaman belajar seperti magnet yang menarik anak kepada pelajaran.

Menurut Slameto, “Minat belajar besar pengaruhnya terhadap belajar karena bila bahan pelajaran yang anak pelajari tidak sesuai dengan minat mereka, maka anak tidak akan belajar sebaik-baiknya karena tidak ada daya tarik baginya. Bahan pelajaran yang menarik minat anak, lebih mudah mereka pelajari dan simpan karena menambah kegiatan belajar.”

Dan seterusnya …

Nah itulah beberapa hal mengenai landasan teori mulai dari pengertian, isi, cara membuat, tips, perbedaan tinjauan pustaka dengan landasan teori dan contoh singkat dari landasan teori. Semoga bermanfaat dan bisa kamu pahami, ya!

Tuliskan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

×

Keranjang belanja

Tidak ada produk di keranjang.

Kembali ke toko