Email: cs@halopenulis.com
Tlp/WA: +62 856-0794-8838
Beranda » Blog » Mengenal Sistematika Penelitian: Pengertian, Struktur, dan Contohnya!

Mengenal Sistematika Penelitian: Pengertian, Struktur, dan Contohnya!

Mengenal Sistematika Penelitian: Pengertian, Struktur, dan Contohnya!

Sistematika penelitian adalah elemen penting dalam menyusun laporan ilmiah secara runtut dan jelas. Dengan mengikuti struktur yang baik, peneliti dapat menyampaikan hasil dan proses penelitian secara efektif, sehingga lebih mudah dipahami oleh pembaca serta komunitas ilmiah. Sistematika ini mencakup bagian-bagian seperti latar belakang, tujuan, metodologi, hasil, dan kesimpulan, yang semuanya saling terhubung.

Penyusunan yang sistematis tidak hanya meningkatkan kredibilitas penelitian, tetapi juga memfasilitasi komunikasi antara peneliti dan audiens. Dengan demikian, pembaca dapat mengikuti argumen dan temuan dengan lebih mudah, yang pada gilirannya mendukung pengembangan ilmu pengetahuan secara keseluruhan.

Mengenal Sistematika Penelitian: Pengertian, Struktur, dan Contohnya!

Dalam penelitian, sistematika berfungsi sebagai panduan untuk menyusun laporan secara terstruktur dan logis. Tanpa sistematika yang jelas, proses dan hasil penelitian akan sulit terbaca oleh pembaca.

Pengertian Sistematika Penelitian

Sistematika penelitian adalah cara mengorganisasi laporan penelitian secara teratur dan logis untuk memudahkan pemahaman pembaca terhadap topik dan metode dalam penelitian. Setiap bagian, mulai dari latar belakang hingga kesimpulan, harus mencerminkan alur koheren. Penyusunan sistematika yang baik membantu menyampaikan pesan penelitian dengan jelas.

Pengertian Sistematika Penelitian Menurut Para Ahli

Para ahli memiliki pandangan yang beragam mengenai sistematika penelitian, namun secara umum mereka sepakat bahwa sistematika yang baik sangat penting untuk menyusun laporan penelitian agar pembaca mudah paham.

Sugiyono (2016): Sistematika penelitian adalah kerangka kerja yang menyusun laporan penelitian secara logis dan kronologis. Menurut Sugiyono, struktur penelitian ini penting untuk menjaga kejelasan serta alur logika dari awal hingga akhir penelitian.

Arikunto (2010): Arikunto menyatakan bahwa sistematika penelitian merupakan susunan bagian-bagian dari laporan penelitian yang bertujuan untuk memberikan pemahaman yang sistematis mengenai proses dan hasil penelitian. Ini termasuk deskripsi rinci mengenai metodologi dan analisis data.

Nasution (2013): Menurut Nasution, sistematika penelitian adalah pedoman tertulis yang mengatur bagaimana sebuah penelitian harus terlaksana, sehingga informasi dari penelitian dapat diorganisir dengan baik dan mudah oleh pembaca.

Zainal (2015): Sistematika penelitian merupakan pola atau format standar dalam penyusunan karya ilmiah agar penelitian tersebut dapat diakui secara akademis dan ilmiah. Zainal menekankan bahwa tanpa struktur yang jelas, penelitian cenderung sulit dipahami oleh orang lain.

Struktur Sistematika Penelitian

Mengenal Sistematika Penelitian: Pengertian, Struktur, dan Contohnya!

Struktur sistematika penelitian umumnya terbagi dalam beberapa bagian, yaitu setiap bagian memiliki fungsi dan tujuan yang spesifik. Berikut adalah struktur sistematika penelitian yang umum:

Judul penelitian

Judul harus menggambarkan inti dari penelitian yang dilakukan. Sebuah judul yang baik haruslah singkat, padat, jelas, dan mencerminkan fokus utama dari penelitian.

Abstrak

Abstrak adalah ringkasan singkat yang menjelaskan penelitian secara keseluruhan, mencakup latar belakang, tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan. Biasanya, panjang abstrak antara 150-300 kata dan memudahkan pembaca memahami esensi penelitian tanpa membaca keseluruhan laporan.

Pendahuluan

Pada bagian ini, peneliti menjelaskan latar belakang masalah, pentingnya penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, serta manfaat penelitian. Pendahuluan membantu memberikan gambaran awal kepada pembaca mengenai topik penelitian dan alasan penelitian dilakukan.

Tinjauan pustaka

Bagian ini menguraikan teori-teori yang relevan dan hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan topik penelitian. Tinjauan pustaka juga berfungsi untuk menunjukkan sejauh mana topik telah dikaji dan bagaimana penelitian tersebut akan memberikan kontribusi baru.

Metode penelitian

Pada bagian ini berisi metode yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Metode tersebut meliputi desain penelitian, teknik pengambilan sampel, instrumen penelitian, dan teknik analisis data. Metode yang jelas dan terperinci penting untuk memastikan bahwa penelitian dapat menjadi bahan kajian peneliti lain.

Hasil penelitian

Hasil penelitian adalah pemaparan data yang telah diperoleh selama proses penelitian, biasanya dalam bentuk tabel, grafik, atau narasi. Sebuah hasil haruslah obyektif tanpa interpretasi, agar pembaca dapat melihat bukti yang diperoleh.

Pembahasan

Pembahasan adalah bagian di mana peneliti menginterpretasikan hasil penelitian dan menghubungkannya dengan teori yang ada. Peneliti menjelaskan apakah hasil tersebut mendukung atau menolak hipotesis, serta memberikan alasan-alasan ilmiah di balik temuan-temuan tersebut.

Kesimpulan dan saran

Kesimpulan adalah ringkasan singkat dari temuan penelitian yang menjawab rumusan masalah. Saran biasanya diberikan berdasarkan hasil penelitian, berupa rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut atau penerapan hasil penelitian dalam kehidupan praktis.

Daftar pustaka

Bagian ini memuat semua sumber referensi dalam penelitian. Daftar pustaka haruslah tersusun secara sistematis sesuai dengan format yang ditentukan oleh panduan penulisan (misalnya APA, MLA, atau Chicago).

Lampiran

Bagian ini berisi dokumen tambahan yang relevan dengan penelitian, seperti kuesioner, tabel hasil analisis data, atau gambar.

Contoh Sistematika Penelitian

Berikut adalah contoh dari sistematika penulisan, yakni:

Judul

“Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Interaktif Terhadap Motivasi Belajar Siswa Sekolah Menengah”

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penggunaan media pembelajaran interaktif terhadap motivasi belajar siswa di tingkat sekolah menengah. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi-eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran interaktif memberikan pengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa.

Pendahuluan

Peneliti menguraikan pentingnya pembelajaran interaktif di era digital serta rendahnya motivasi belajar siswa pada pembelajaran konvensional. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

Tinjauan pustaka

Bagian ini memuat teori tentang motivasi belajar dan pembelajaran interaktif, serta penelitian-penelitian terdahulu yang relevan.

Metode penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuasi-eksperimen dengan teknik pengumpulan data melalui angket motivasi belajar dan observasi.

Hasil penelitian

Penelitian menunjukkan bahwa siswa yang menggunakan media pembelajaran interaktif memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang belajar dengan metode konvensional.

Pembahasan

Hasil ini sejalan dengan teori pembelajaran berbasis teknologi, yaitu siswa lebih termotivasi ketika menggunakan alat-alat interaktif yang meningkatkan partisipasi aktif mereka dalam belajar. Alat-alat ini tidak hanya membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik, tetapi juga memungkinkan siswa untuk berkolaborasi dan berinteraksi dengan materi secara langsung.

Selain itu, penggunaan teknologi dalam pembelajaran dapat memperkuat pemahaman konsep melalui simulasi dan visualisasi yang interaktif, sehingga siswa dapat lebih mudah mengaitkan teori dengan praktik. Dengan demikian, integrasi teknologi dalam pendidikan tidak hanya meningkatkan motivasi, tetapi juga meningkatkan efektivitas pembelajaran secara keseluruhan.

Kesimpulan dan saran

Media pembelajaran interaktif memiliki dampak yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa. Peneliti merekomendasikan penggunaan teknologi ini secara lebih luas di sekolah-sekolah.

Daftar pustaka

Semua sumber yang digunakan dalam penelitian ini disusun sesuai format APA, meliputi buku, artikel jurnal, dan sumber daring terpercaya.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, peneliti dapat membuat sistematika penelitian yang rapi, logis, dan sesuai dengan standar akademis. Sistematika yang baik akan mempermudah pembaca memahami penelitian serta memberikan kredibilitas lebih pada karya ilmiah yang dihasilkan.

Tuliskan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

×

Keranjang belanja

Tidak ada produk di keranjang.

Kembali ke toko