Ketahui 6 Perbedaan Topik dan Judul pada Karya Ilmiah, Jangan Keliru!
Sebelum menyusun karya ilmiah, pemahaman mengenai perbedaan topik dan judul merupakan hal penting yang perlu dimiliki oleh para akademisi, baik dosen maupun mahasiswa. Sebab, topik dan judul ini menjadi dua hal yang perlu ditentukan sejak awal sebelum penulisan karya ilmiah.
Menetapkan topik dan judul bisa membantu menentukan fokus atau arah penulisan karya ilmiah yang kamu susun. Dengan begitu, kamu juga akan lebih mudah dalam mencari sumber-sumber referensi untuk memperkuat karya ilmiah yang kamu tulis.
Ketahui 6 Perbedaan Topik dan Judul pada Karya Ilmiah, Jangan Keliru!
Kalau kamu hendak menyusun karya ilmiah tetapi masih bingung apa perbedaan antara topik dan judul, maka kamu wajib menyimak artikel kali ini sampai selesai agar kebingunganmu terjawab tuntas. Namun sebelum itu, yuk simak pengertian topik dan judul terlebih dahulu!
Pengertian Topik
Menurut Alfian Rokhmansyah, dkk, dalam bukunya yang berjudul Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi (2018), topik adalah hal utama yang perlu penulis pikirkan ketika hendak menulis karya ilmiah. Topik juga dapat diartikan pokok pembahasan dalam sebuah karya ilmiah.
Sementara itu menurut KBBI, topik berarti pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah, karangan, dan sebagainya. Selain itu bisa berarti pula bahan diskusi, atau hal yang menarik perhatian umum pada waktu akhir-akhir ini, atau bahan pembicaraan.
Penentuan topik dilakukan pada tahap awal dalam penyusunan karya ilmiah. Barulah setelah itu, kamu bisa menentukan judul karya ilmiah. Topik ini memiliki ciri utama yakni bersifat umum dan belum dijelaskan secara lebih detail atau terperinci.
Perlu kamu ketahui, topik dalam suatu karya ilmiah dapat dikatakan baik apabila mampu memuat keseluruhan isi tulisan dan menjawab permasalahan yang akan menjadi fokus pembahasan.
Pengertian Judul
Setelah mengetahui pengertian topik, kamu juga perlu mengetahui apa itu judul agar bisa membantumu memahami perbedaan topik dan judul. Menurut Haryanto (2000) dalam bukunya yang berjudul Metode Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah: Buku Ajar untuk Mahasiswa, menjelaskan bahwa judul merupakan kepala karangan yang akan ditulis.
Sementara itu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, judul merupakan nama yang dipakai untuk buku atau bab dalam buku yang dapat menyiratkan isi atau maksud buku atau bab tersebut secara pendek. Lalu, dapat diartikan pula sebagai tajuk dan kepala karangan (cerita, drama, dan sebagainya).
Pada umumnya, judul merupakan bagian dari topik. Jika topik ditentukan secara lebih umum atau luas, maka judul adalah bentuk yang lebih spesifik atau sempit daripada topik. Maka dari itulah biasanya judul memiliki jumlah kata yang lebih banyak daripada topik. Berikut ini contohnya:
- Topik: Penggunaan teknologi di bidang pendidikan
- Judul: Efektivitas Penggunaan Aplikasi Zoom Meeting terhadap Hasil Pembelajaran Mahasiswa di Universitas X
Berdasarkan contoh di atas, bisa kamu ketahui bahwa topik cenderung bersifat lebih luas cakupannya daripada judul. Dalam judul, dipaparkan lebih spesifik mengenai teknologi yang dimaksud yaitu berupa aplikasi meeting online yang digunakan beserta pengaruhnya terhadap hasil pembelajaran mahasiswa di sebuah Universitas.
Mengenal Tema dan Perbedaannya dengan Topik
Tidak hanya topik dan judul, tema juga salah satu istilah penting yang akan kamu jumpai dalam penulisan karya ilmiah. Nah, sudahkah kamu tahu kalau tema dan topik adalah dua hal yang berbeda? Jika belum, mari kita bahas terlebih dahulu apa yang membedakan keduanya.
Jika sebelumnya sudah sempat dibahas bahwa topik adalah pokok pembahasan dalam karya ilmiah, maka tema menurut KBBI adalah pokok pikiran atau dasar cerita yang digunakan dalam karangan.
Berdasarkan pengertian keduanya, menunjukkan bahwa tema memiliki cakupan yang lebih luas atau umum dibandingkan topik. Oleh sebab itu, ruang lingkup pembahasannya perlu dipersempit menjadi topik. Nah, untuk meningkatkan pemahamanmu, berikut ini terdapat contoh tema, topik dan judul:
- Tema: Kesehatan Mental
- Topik: Dampak penggunaan gadget pada tingkat stres pelajar
- Judul: Pengaruh Intensitas Penggunaan Media Sosial terhadap Tingkat Stres pada Pelajar di SMK X
Berdasarkan contoh tersebut, cakupan pembahasan tema sangatlah luas. Kesehatan mental yang dimaksud bisa berupa gangguan kecemasan, panic attack, stres, gangguan mood dan lain-lain.
Kemudian, tema dipersempit menjadi topik yaitu tingkat stres pada pelajar akibat penggunaan gadget. Lalu semakin mengerucut menjadi judul karya ilmiah seperti yang telah dicontohkan di atas.
Perbedaan Topik dan Judul
Nah, setelah menyimak pembahasan sebelumnya, sudahkah kamu mulai memiliki gambaran apa saja perbedaan topik dan judul? Jadi, perbedaan antara keduanya secara general dapat disimpulkan sebagai berikut:
- Topik merupakan permasalahan pokok dalam karya ilmiah, sedangkan judul merupakan penjabaran atau pemaparan lebih lanjut dari topik karya ilmiah.
- Cakupan pembahasan topik lebih luas daripada judul karena judul lebih spesifik.
- Satu topik bisa dipecah menjadi beberapa judul karya ilmiah. Ini berarti topik merupakan bagian dari judul karya ilmiah.
- Topik adalah gambaran umum dari karya ilmiah, sementara judul merupakan gambaran spesifiknya.
- Topik berfungsi membantu penulis dalam menentukan arah penulisan karya ilmiah, sedangkan judul berfungsi sebagai identitas yang mencerminkan seluruh isi tulisan secara singkat.
- Penulisan topik secara sederhana dan tanpa perlu memperhatikan gaya bahasa tertentu, sedangkan judul ditulis menggunakan gaya bahasa yang menarik, informatif dan sesuai target pembaca.
Cara Penulisan Judul Karya Ilmiah yang Tepat
Setelah memahami perbedaan topik dan judul, informasi tambahan mengenai cara penulisan judul karya ilmiah yang tepat juga perlu kamu ketahui agar bisa membuat judul karya ilmiah yang tidak hanya menarik, tetapi juga memenuhi kaidah penulisan yang berlaku. Berikut ini penjelasannya:
1. Menulis setiap awal kata dengan huruf kapital
Pertama, judul karya ilmiah perlu ditulis dengan huruf kapital pada setiap awal kata. Dengan catatan, kata tersebut bukan merupakan konjungsi, preposisi atau kata depan, kata interjeksi, kata partikel, kata sandang, kata ulang berubah bunyi, dan kata ulang berimbuhan. Jika termasuk ke dalam kata-kata tersebut, maka tidak perlu ditulis dengan huruf kapital.
Beberapa contoh kata yang penulisannya menggunakan huruf kecil pada judul antara lain; dan, untuk, hingga, agar, pada, sampai, yang, di, dari, ke, atau, sebagai, dalam, terhadap dan lain-lain. Sebagai contoh judul karya ilmiah berikut:
- Pengaruh Aktivitas Fisik Dan Durasi Tidur Terhadap Status Gizi Mahasiswa di Universitas X
- Pengaruh Aktivitas Fisik dan Durasi Tidur terhadap Status Gizi Mahasiswa di Universitas X
Berdasarkan contoh di atas, penulisan judul karya ilmiah yang pertama masih terdapat kesalahan. Penulisan kata “Dan” dan “Terhadap” pada judul pertama seharusnya ditulis dengan awalan huruf kecil. Sebab, kata “dan” merupakan konjungsi, sedangkan “terhadap” merupakan preposisi.
2. Penggunaan huruf kapital pada kata berulang
Berikutnya, penulisan judul karya ilmiah yang tepat adalah menggunakan huruf kapital pada kata ulang. Kata ulang yang menunjukkan nama dokumen, nama lembaga, judul buku, jurnal, majalah dan kata ulang murni perlu ditulis menggunakan huruf kapital. Misalnya, perhatikan contoh judul karya ilmiah berikut:
Efektivitas Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Hak Cipta di Indonesia
Penulisan judul karya ilmiah di atas masih terdapat kesalahan, karena seharusnya kata ulang “undang-undang” perlu ditulis dengan awalan huruf kapital semuanya. Sebab, kata “undang-undang” merujuk pada dokumen penting negara.
3. Kata atau kalimat asing dalam judul perlu dicetak miring
Cara penulisan judul karya ilmiah yang tepat selanjutnya ialah jika terdapat kata atau kalimat asing di dalam judul, maka penulisannya menggunakan huruf miring. Misalnya kata atau kalimat tersebut menggunakan bahasa Inggris, Arab, latin dan bahasa asing lainnya.
Kemudian, setiap awal kata asing tersebut perlu ditulis menggunakan huruf kapital. Kecuali untuk nama ilmiah yang pada umumnya terdiri dari dua kata, yang mana kata pertama menunjukkan genus dan kata kedua menunjukkan spesies.
Untuk penulisan genus diawali dengan huruf kapital, sedangkan penulisan huruf awal spesies tetap menggunakan huruf kecil. Sebagai contoh nama ilmiah padi yaitu Oryza sativa. “Oryza” menunjukkan genus sehingga berawalan huruf kapital, sedangkan “sativa” menunjukkan spesies sehingga penulisan yang benar diawali dengan huruf kecil.
Nah, itulah pembahasan mengenai pengertian topik, judul, perbedaan topik dan judul, hingga informasi pelengkap tentang cara penulisan judul karya ilmiah yang tepat sesuai kaidah yang berlaku. Semoga artikel kali ini bisa menambah wawasanmu, ya!
Tuliskan Komentar