Email: cs@halopenulis.com
Tlp/WA: +62 821-4434-3651
Beranda » Blog » Langkah-Langkah Menulis Karya Ilmiah Secara Efektif dan Sistematis

Langkah-Langkah Menulis Karya Ilmiah Secara Efektif dan Sistematis

Langkah-Langkah Menulis Karya Ilmiah Secara Efektif dan Sistematis

Bagi kalangan mahasiswa, dosen, hingga peneliti, menulis karya ilmiah merupakan sebuah kewajiban. Yakni dalam rangka memperoleh gelar pendidikan di bidang keilmuan tertentu, maupun kenaikan pangkat bagi seorang dosen.

Namun, penulisan karya ilmiah sering kali menjadi hal yang tidak mudah bagi beberapa orang. Terutama dalam hal menentukan topik karya ilmiah, mencari sumber referensi, hingga langkah-langkah dalam menulis karya ilmiah.

Langkah-Langkah Menulis Karya Ilmiah Secara Efektif dan Sistematis

Jika kamu seorang mahasiswa, dosen, atau peneliti yang sedang menyusun karya ilmiah, memahami langkah-langkah menulis karya ilmiah yang tepat merupakan tahapan penting agar memperoleh hasil yang sesuai dan akurat.

Dengan demikian, hasil tersebut dapat berguna bagi masyarakat luas dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang yang relevan dengan topik suatu karya ilmiah. Baiklah sebelum membahas cara menulis karya ilmiah, yuk simak terlebih dahulu pengertian karya ilmiah dan macam-macamnya!

Pengertian Karya Ilmiah

Karya ilmiah merupakan karya tulis yang diperoleh berdasarkan data dan fakta serta dibuat dengan menerapkan prinsip-prinsip ilmiah. Karya ilmiah dibuat untuk memecahkan suatu permasalahan menggunakan pendekatan ilmiah.

Sementara itu menurut Eko Susilo, karya ilmiah adalah karya tulis yang penyusunannya berdasarkan pada penelitian, pengamatan dan pemantauan terhadap cabang ilmu atau bidang tertentu.

Macam-Macam Karya Ilmiah

Selain pengertian karya ilmiah, yang juga perlu kamu pahami berikutnya dalam menyusun karya ilmiah ialah macam-macam karya ilmiah. Nah, berikut ini macam-macam karya ilmiah:

1. Makalah

Makalah merupakan jenis karya ilmiah yang biasanya menjadi tugas rutin bagi mahasiswa. Yang mana, di dalamnya membahas permasalahan mengenai topik tertentu dan mahasiswa perlu memecahkannya menggunakan pendekatan ilmiah.

2. Kertas kerja

Jenis karya ilmiah berikutnya adalah kertas kerja. Penyusunan kertas kerja berdasarkan data yang penulis dapatkan dari lapangan, sehingga bersifat empiris dan objektif.

Dengan demikian, data-data yang ada pada kertas kerja dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Selain itu, penulisan kertas kerja juga lebih mendetail dibandingkan dengan makalah.

3. Skripsi

Skripsi merupakan karya ilmiah yang perlu disusun oleh mahasiswa tingkat akhir sebagai syarat kelulusan, sekaligus dalam rangka memperoleh gelar sarjana di bidang keilmuan yang mahasiswa pelajari.

Penyusunan skripsi merupakan bentuk penelitian berskala kecil. Namun meski demikian, penyusunan skripsi perlu dilakukan secara lebih mendalam dan dalam bentuk laporan.

4. Tesis

Tesis merupakan karya ilmiah yang disusun oleh mahasiswa pasca sarjana dalam rangka mendapatkan gelar magister. Penulisan tesis tentunya berdasarkan kajian atau analisis, penelitian dan hipotesis yang penulis tentukan.

5. Disertasi

Disertasi merupakan karya ilmiah yang disusun untuk memperoleh gelar doctor yang merupakan tingkatan tertinggi dalam perguruan tinggi.

Di dalam disertasi mengemukakan suatu dalil yang dibuktikan dengan data dan fakta yang valid, serta telah melalui proses analisa terperinci. Disertasi juga fokus mengkaji satu disiplin ilmu pendidikan sesuai bidang yang dipelajari secara mendalam.

Langkah-Langkah Menulis Karya Ilmiah

Langkah-Langkah Menulis Karya Ilmiah Secara Efektif dan Sistematis

Jika kamu seorang mahasiswa, dosen, maupun peneliti yang hendak menyusun karya ilmiah, mengetahui langkah-langkah menulisnya tentu sangat penting. Berikut ini langkah-langkah menulis karya ilmiah secara efektif dan sistematis:

1. Menentukan tema

Langkah awal dalam menulis karya ilmiah ialah menentukan tema. Menentukan tema perlu kamu lakukan sebelum memulai menulis karya ilmiah. Sebab, tema menjadi inti dari pembahasan dalam karya ilmiah yang kamu tulis.

Dalam menentukan tema, sebaiknya pilihlah tema yang kamu pahami dan kuasai. Hal ini bertujuan agar memudahkan kamu dalam proses penulisan karya ilmiah.

2. Membuat kerangka atau outline

Setelah menentukan tema, langkah berikutnya adalah membuat kerangka tulisan atau outline. Membuat outline bisa membantu menjaga fokus tulisanmu agar pembahasannya tidak melebar kemana-mana atau tidak keluar dari konteks.

Membuat outline juga bermanfaat untuk menentukan alur karya ilmiah yang kamu tulis. Untuk itu, kamu bisa membuatnya dalam bentuk poin-poin berupa judul dan sub judul yang relevan dengan tema penelitian.

3. Mempersiapkan alat dan bahan penelitian

Selanjutnya, persiapkanlah alat dan bahan penelitian setelah kamu selesai membuat outline. Kumpulkanlah alat-alat dan bahan yang kamu butuhkan berkaitan dengan tema penelitian yang hendak kamu teliti.

Untuk bahan penelitian, bisa berupa tulisan dari buku, jurnal, artikel, skripsi, tesis, disertasi, maupun karya ilmiah lainnya yang relevan dengan tema penelitianmu.

Carilah alat dan bahan penelitian secukupnya untuk mendukung proses penelitian yang kamu lakukan. Jangan terlalu banyak atau pun sedikit, karena nantinya bisa membuatmu sendiri merasa kebingungan.

4. Melakukan survei lapangan

Setelah selesai mencari alat dan bahan untuk mendukung penelitian atau penulisan karya ilmiahmu, kamu bisa mulai terjun ke lapangan untuk melaksanakan survei.

Melakukan survei lapangan bertujuan supaya kamu bisa mengamati objek penelitian secara langsung. Serta, memperoleh data dan fakta untuk memperkuat karya ilmiahmu.

5. Mencari referensi

Langkah selanjutnya setelah selesai melakukan survei lapangan, kamu bisa mulai mencari berbagai referensi terpercaya yang berkaitan dengan tema penelitian dalam karya ilmiah yang kamu susun.

Kamu bisa mencari dan membaca berbagai referensi berupa buku, jurnal, skripsi, artikel ilmiah, atau karya ilmiah lainnya, baik dalam bentuk cetak maupun digital. Pastikan referensi yang kamu gunakan tersebut kredibel sehingga bisa dipertanggung jawabkan kebenaran informasi di dalamnya.

Sama halnya dengan mengumpulkan bahan dan alat penelitian, alangkah lebih baiknya kamu tidak mengumpulkan terlalu banyak referensi karena sering kali justru bisa membingungkan penulis.

Untuk itu, kamu bisa membaca bagian daftar isi dan abstrak dari karya ilmiah yang hendak kamu jadikan referensi agar lebih mudah mengetahui isi di dalamnya dengan cepat. Dengan demikian, kamu juga bisa menemukan referensi yang paling relevan dengan tema penelitianmu.

6. Membuat hipotesis

Setelah selesai mengumpulkan referensi, langkah menulis karya ilmiah berikutnya yaitu membuat hipotesis berdasarkan tema penelitian yang kamu angkat. Dalam tahap ini, kamu perlu menyusun dugaan sementara yang menjadi penyebab objek penelitian dalam karya ilmiah.

Dengan kata lain, hipotesis ini merupakan prediksi yang penulis buat saat sedang melakukan observasi atau pengamatan terhadap objek penelitian karya ilmiahnya.

7. Membuat rancangan penelitian

Rancangan penelitian bertujuan untuk menggambarkan dan menyusun rencana proses penelitian secara keseluruhan. Kamu bisa membuatnya dalam bentuk poin-poin apa saja yang akan disertakan dalam karya ilmiah. Pastikan disusun dengan baik dan secara sistematis, ya.

8. Menentukan metode penelitian

Setelah membuat rancangan penelitian, langkah menulis karya ilmiah selanjutnya adalah menentukan metode penelitian yang hendak kamu gunakan. Metode penelitian ini akan digunakan untuk menjawab hipotesis dan pertanyaan dalam karya ilmiahmu.

Untuk itu, kamu bisa memilih menggunakan metode kuantitatif, kualitatif, maupun metode lainnya. Untuk menentukan metode penelitian yang sesuai, kamu bisa melihatnya melalui hipotesis dan objek penelitian yang kamu gunakan.

9. Mengumpulkan dan menganalisis data

Jika metode penelitian sudah kamu tentukan, langkah selanjutnya ialah melakukan pengumpulan data dan menganalisisnya. Pengumpulan data bisa kamu peroleh melalui wawancara atau interview dengan narasumber, maupun mengumpulkan data-data tertulis terkait dengan penelitianmu.

Setelah data-data berhasil dikumpulkan, lakukanlah analisis menggunakan metode penelitian yang sebelumnya telah kamu tentukan. Hasil analisis tersebutlah yang nantinya akan membantu menjawab hipotesis dan pertanyaan penelitian dalam karya ilmiahmu.

10. Menarik kesimpulan

Setelah mengumpulkan dan menganalisis data, tahap berikutnya dalam menulis karya ilmiah adalah menarik kesimpulan berdasarkan data-data yang telah kamu kumpulkan dan analisis. Bagian kesimpulan ini berisi ringkasan dari jawaban hipotesis dan pertanyaan dalam penelitian yang kamu buat.

Selain itu, dalam kesimpulan juga bisa memuat keterkaitan antara hasil analisa yang kamu peroleh dengan teori yang kamu gunakan dalam penulisan karya ilmiahmu. Ini tentunya bisa memperkuat kembali penulisan karya ilmiah yang kamu lakukan.

11. Membuat saran dan penutup

Terakhir, setelah kesimpulan penelitian kamu dapatkan, buatlah saran dan penutup berdasarkan penyusunan karya ilmiah yang sudah kamu laksanakan. Saran bisa kamu tentukan melalui kesimpulan yang sudah kamu buat sebelumnya.

Saran atau masukan ini disampaikan kepada objek penelitian dengan tujuan supaya objek penelitian menjadi lebih baik lagi dari sisi yang menjadi kekurangannya selama dilakukan proses penelitian.

Demikianlah uraian informasi seputar karya ilmiah, mulai dari pengertian, macam-macam, hingga langkah-langkah menulis karya ilmiah secara efektif. Semoga informasi di atas bisa membantu memudahkan dalam proses penyusunan karya ilmiahmu, ya!

Tuliskan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

×

Keranjang belanja

Tidak ada produk di keranjang.

Kembali ke toko