10 Langkah Mengubah Novel Menjadi Script Film dengan Mudah
Mengubah novel menjadi script atau skenario film disebut juga dengan ekranisasi atau alih wahana. Aktifitas ini merupakan sebuah pekerjaan yang sangat menantang. Kegiatan alih wahana akan sangat asing dan susah terutama bagi seseorang yang tidak familiar terhadap dunia perfilman.
Secara teori, mengubah novel menjadi skenario film adalah proses yang sederhana, namun kenyataannya bisa menjadi proposisi yang rumit. Memadatkan keseluruhan novel dengan ratusan halaman menjadi sebuah skenario yang ramping bukanlah hal yang mudah.
10 Langkah Mengubah Novel Menjadi Script Film dengan Mudah
Artikel ini akan membahas proses mengubah novel menjadi script film dengan mudah. Berikut adalah langkah-langkah untuk mengubah novel menjadi skenario film dengan mudah yang perlu kamu ketahui
1. Memilih Cerita yang Tepat
Langkah pertama dalam mengadaptasi buku menjadi naskah film adalah memilih cerita yang tepat. Tidak semua buku cocok untuk ditampilkan di layar lebar.
Penulis dapat meluangkan waktu untuk menonton film hasil adaptasi dari novel atau cerita pendek. Kamu juga bisa membaca sumber skenarionya jika memungkinkan. Tips ini sangat berguna agar kamu dapat mengidentifikasi jenis novel yang tepat untuk diadaptasi menjadi script film.
2. Menentukan Format Film
Langkah kedua adalah kamu perlu memutuskan format apa yang ingin ditulis. Apakah kamu tertarik untuk menulis film pendek, film layar lebar, atau serial TV? Setiap opsi memiliki pro dan kontra.
Film pendek adalah cara yang bagus untuk mengenal dunia penulisan skenario. Apabila kamu adalah seorang pemula, maka opsi ini sangat menguntungkan karena film jenis ini dapat terbuat dari satu sub bab novel.
Film layar lebar mempunyai potensi untuk menjangkau khalayak yang lebih luas. Film ini memungkinkan penulis memahami kompleksitas plot dan mengembangkan karakter secara lebih mendalam. Menulis skenario film layar lebar membutuhkan lebih banyak waktu dan kerja keras.
Jika kamu tertarik menulis untuk serial televisi, maka perlu membuat kerangka episodik untuk satu serial. Penulis akan menulis serial ini berdasarkan novel. Penulis juga akan mengembangkan karakter dan alur cerita yang tumbuh dan berubah seiring waktu.
3. Identifikasi Tema dan Nada
Langkah ketiga adalah mengidentifikasi keseluruhan tema dan nada yang digunakan dalam cerita. Langkah ini akan membantu kamu memutuskan cara terbaik untuk menerjemahkan cerita ke dalam format skenario.
Jika novel tersebut bergenre roman ringan, maka sebaiknya menjaga naskahnya tetap ceria dan bersemangat. Namun jika bukunya adalah film thriller, kamu harus memastikan bahwa skenario dapat menyampaikan rasa ketegangan dan ancaman yang sama.
4. Mengidentifikasi Adegan Kunci
Penulis perlu mengidentifikasi adegan-adegan penting yang perlu disertakan dalam skenario. Kegiatan ini bisa menjadi tugas yang sulit, karena penulis sering kali tergoda untuk mencoba dan memasukkan semua adegan dari novel.
Skenario adalah media yang berbeda dengan buku. Naskah skenario jauh lebih ramping dibandingkan novel. Skenario tidak dapat menampilkan semua adegan yang ada pada novel.
Kamu dapat fokus pada pemilihan adegan kunci yang akan membantu memajukan plot dan mengembangkan karakter. Fokuslah pada elemen visual dari adegan tersebut agar penggambaran terasa lebih nyata.
5. Mengembangkan Karakter Utama
Langkah selanjutnya dalah mengembangkan karakter. Terdapat beberapa pertanyaan panduan yang dapat dipertimbangkan. Berikut adalah daftar pertanyaan yang dapat dipertimbangkan.
- Apa yang membuat karakter tersebut tergerak?
- Apa yang memotivasi mereka?
- Kendala apa saja yang mereka hadapi dan bagaimana cara mengatasinya?
- Bagaimana mereka berubah sepanjang cerita?
Langkah selanjutnya adalah mulai memetakan setiap karakter. Kamu dapat memetakan karakter melalui dua pertanyaan. Berikut adalah pertanyaan yang dapat dijadikan rujukan untuk mengembangkan karakter.
- Peristiwa apa saja yang memicu perubahan positif atau negatif pada diri karakter?
- Bagaimana perubahan ini memengaruhi karakter lain dan keseluruhan cerita?
6. Mengembangkan Garis Besar
Langkah selanjutnya dalam mengadaptasi novel menjadi skenario adalah mengembangkan garis besar alur cerita. Proses ini akan membantu memastikan bahwa skenario tetap sesuai dengan karya aslinya sekaligus memungkinkan interpretasi kreatif.
Kamu dapat mengidentifikasi beberapa poin penting. Berikut adalah poin penting yang perlu diidentifikasi oleh penulis saat mengembangkan garis besar.
- poin plot utama novel
- termasuk insiden yang memicu
- aksi yang meningkat
- klimaks
- resolusi
Setelah momen-momen ini teridentifikasi, tugas selanjutnya adalah menentukan bagaimana momen-momen tersebut akan diterjemahkan ke dalam layar. Ingatlah bahwa film adalah media visual, jadi ini mungkin melibatkan pemadatan atau perluasan adegan tertentu, penggabungan karakter, atau perubahan lainnya.
7. Menulis Draf Kasar
Penulis dapat menulis draft kasar pada aplikasi pengolahan kata. Penulis harus memperhatikan keseluruhan struktur cerita serta memastikan setiap adegan memiliki tujuan dan memajukan alur cerita.
Terdapat hal-hal yang perlu penulis perhatikan saat menulis draft kasar. Berikut adalah ketentuan penulisan script film.
- Setiap adegan harus diperkenalkan dengan slugline yang mencakup lokasi interior atau eksterior dan waktu.
- Dialog setiap karakter harus ditulis dalam huruf kapital semua dan menjorok ke dalam dari margin kiri.
- Baris tindakan harus ditulis dalam kalimat pendek dan ringkas yang menggambarkan apa yang terjadi di layar, maksimal tiga hingga lima baris per paragraf.
- Ingatlah untuk memberikan ruang untuk deskripsi dan transisi antar adegan.
8. Dapatkan Umpan Balik
Setelah kamu menyelesaikan draf skenario, dapatkan umpan balik dari orang lain untuk meningkatkan kualitas pekerjaan. Teman dan keluarga bisa menjadi sumber masukan yang baik, namun mendapatkan masukan dari profesional tepercaya di industri ini juga berguna.
Ada beberapa cara untuk melakukannya, seperti mengirimkan skenario ke kontes yang menawarkan liputan, mengikuti kelas penulisan skenario, atau mencari komunitas penulis skenario online. Umpan balik dapat membantu penulis mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan, dan juga dapat memotivasi untuk terus mengerjakan proyek.
9. Menulis Draf Kedua
Penulis akan menyempurnakan cerita dan mengembangkan karakter lebih jauh saat menulis draft kedua. Kamu mungkin juga ingin menambahkan adegan baru atau mengubah adegan yang sudah ada dari draft pertama. Pastikan bahwa cerita mengalir lancar dan dialog cukup tajam.
Pada draf kedua, penulis sebaiknya fokus untuk memperketat struktur film, memperdalam karakter, dan menyederhanakan dialog. Setelah draft selesai lihatlah keseluruhan struktur skenario untuk memastikan kesatuan unsur-unsurnya.
10. Merevisi
Langkah selanjutnya dalam mengadaptasi buku menjadi skenario adalah terus merevisi dan menyempurnakan naskah hingga siap untuk diserahkan. Penulis harus memastikan bahwa skenario padat dan terstruktur dengan baik. Karakter yang ada di script harus solid dan plot tersusun dengan struktur cerita yang mengalir.
Jangan pernah takut untuk mencoba mengubah novel jadi script film. Kamu dapat mengikuti berbagai pelatihan dan kelas khusus untuk meningkatkan keterampilan menulis skenario.
Tuliskan Komentar