Mempelajari Teknik Pengumpulan Data Sebagai Kunci Sukses Penelitian Ilmiah
Teknik pengumpulan data merupakan sebuah proses riset oleh peneliti dalam mengumpulkan data secara sistematis dengan menerapkan metode ilmiah. Langkah ini sangat penting dalam penelitian. Kira-kira, mengapa?
Mempelajari Teknik Pengumpulan Data Sebagai Kunci Sukses Penelitian Ilmiah
Pengumpulan data merupakan salah satu elemen penting pada proses penelitian ilmiah. Akurasi, relevansi, dan validitas data menjadi dasar kesimpulan yang tepat. Oleh karena itu, memahami teknik pengumpulan data adalah langkah awal kesuksesan penelitian.
Artikel ini akan membuat kamu satu langkah lebih maju dalam melakukan penelitian ilmiah dengan memahami teknik pengumpulan data. Simak baik-baik, ya!
Apa Itu Teknik Pengumpulan Data?
Sebagian besar, bahkan semua peneliti pasti melakukan data collection untuk mengumpulkan informasi yang mampu menjawab pertanyaan penelitian. Proses tersebut melibatkan metode-metode berbeda, tergantung dari penelitian.
Beberapa hal yang menentukan metode pengumpulan data adalah jenis penelitian, subjek penelitian, dan tujuan penelitian. Ada dua macam data yang dapat dikumpulkan, yaitu numerik (kuantitatif) dan non-numerik (kualitatif).
Dalam melakukan penelitian, proses data collection harus sistematis dan konsisten, sehingga temuan memiliki nilai validitas dan reliabilitas. Pemilihan teknik juga menyesuaikan hipotesis penelitian dan pertanyaan penelitian.
Setelah mengumpulkan data, selanjutnya adalah mengolah data. Pengolahan data bertujuan untuk memperoleh kesimpulan.
Bagaimana Menentukan Teknik yang Tepat?
Berikut ini adalah beberapa faktor yang harus kamu pertimbangkan dalam memilih teknik pengumpulan data:
- Jenis Penelitian: berbeda penelitian akan menentukan metode mengumpulkan data. Misalnya, penelitian eksploratif atau deskriptif lebih cocok dengan wawancara atau observasi. Sebaliknya, survei atau eksperimen cocok untuk penelitian kuantitatif.
- Subjek Penelitian: subjek akan menentukan cara kamu mengumpulkan data. Contohnya, pada penelitian yang mempelajari perilaku seseorang akan cocok dengan teknik observasi. Sedangkan, untuk mengukur variabel lebih cocok menggunakan metode survei.
- Sumber Daya: waktu merupakan hal yang berkaitan dengan mengumpulkan data penelitian. Teknik observasi memerlukan waktu lebih lama dibandingkan metode kuantitatif. Maka, peneliti harus mempertimbangkan aspek waktu, tenaga, dan dana sebelum memilih metode.
- Validitas dan Reliabilitas: validitas dan reliabilitas adalah aspek yang menentukan kualitas penelitian kamu. Dalam beberapa kasus, kombinasi teknik pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif (metode campuran) dapat meningkatkan validitas dan reliabilitas data.
Proses Pengumpulan Data
Setiap penelitian pasti memiliki hipotesis. Hipotesis tersebut adalah dugaan kesimpulan sementara tentang penelitian. Nantinya peneliti akan membuktikan hipotesis tersebut secara empiris melalui penelitian.
Agar dapat membuktikan hipotesis, maka ada beberapa tahap pengumpulan data yang perlu kamu lakukan.
1. Meninjau literatur dan berkonsultasi dengan para ahli
Sebelum mengumpulkan data, kamu perlu memperoleh informasi sebanyak-banyaknya mengenai topik yang berhubungan dengan masalah penelitian. Kamu dapat memperoleh informasi dari literatur dan pendapat ahli.
Usaha-usaha tersebut akan membantu kamu memahami konsep, isu, dan variabel penelitian yang sudah ada. Sehingga, kamu dapat menerapkan aspek-aspek tersebut untuk penelitian kamu.
2. Mempelajari dan melakukan pendekatkan pada subjek penelitian
Meskipun sederhana, tahap ini penting untuk kelancaran penelitian kamu. Melakukan pendekatan dapat membantu kamu memahami berbagai kebiasaan yang ada.
3. Membina hubungan yang baik dengan subjek penelitian dan lingkungannya
Mempelajari kebiasaan responden meliputi cara berpikir, cara melakukan sesuatu, budaya, dan bahasa. Hal ini akan membantu kamu masuk dalam kehidupan responden dan membina hubungan baik dengan responden.
4. Melakukan uji coba
Sebelum melakukan penelitian sebenarnya, kamu perlu melakukan uji coba instrumen penelitian pada subjek penelitian. Maksud uji coba tersebut yaitu untuk mengetahui kemampuan instrumen tersebut dalam menjawab kesimpulan riset.
5. Merumuskan pertanyaan
Setelah mempelajari hasil uji coba, kamu perlu menyusun instrumen penelitian dalam bentuk pertanyaan. Pertanyaan itu yang akan kamu gunakan untuk membuat rumusan masalah yang mengandung makna signifikan dan substantif.
6. Mengecek ulang dan memastikan validitas serta reliabilitas
Selama proses pengumpulan data, kamu harus memastikan validitas dan reliabilitas data. Maka, kamu perlu mengkaji ulang data yang sudah kamu kumpulkan. Aspek yang kamu periksa adalah validitas dan reliabilitas.
7. Mengorganisir data
Data-data yang sudah kamu kumpulkan perlu kamu organisir ulang. Itu dapat membantu kamu dalam menganalisis data dan mendapatkan kesimpulan. Kelompokkan ulang data-data dengan label yang sudah kamu buat.
Cara Mengumpulkan Data
Berdasarkan literatur, ada beberapa teknik mengumpulkan data. Mulai dari wawancara, kuisioner, observasi, dan gabungan ketiganya.
1. Wawancara
Wawancara adalah salah satu cara untuk mengoleksi data yang metodenya melalui tatap muka dan tanya jawab langsung dengan narasumber sebagai sumber data. Biasanya, peneliti menggunakan wawancara untuk tipe penelitian kualitatif.
2. Kuesioner atau angket
Jika kamu ingin mengumpulkan data dengan memberikan pertanyaan atau penyataan kepada responden, berarti kamu perlu menggunakan kuesioner atau angket. Teknik ini memang sederhana, namun sulit untuk beberapa subjek penelitian.
Sebelum menyusun kuesioner, kamu perlu memperhatikan beberapa prinsip penyusunannya yaitu:
- Isi dan tujuan pertanyaan
- Bahasa yang sesuai dengan kemampuan responden
- Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau tertutup
3. Observasi
Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang terlihat pada objek penelitian. Berdasarkan tingkat kesulitan, observasi merupakan metode yang relatif mudah untuk mengumpulkan data.
Jenis pengumpulan data ini umumnya untuk penelitian statistika survei. Misalnya, melihat perilaku atau kebiasaan suatu kelompok.
4. Dokumen
Dokumentasi adalah salah satu cara untuk mengumpulkan data yang memanfaatkan dokumen atau rekam peristiwa yang sudah ada. Dokumen tersebut dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya seseorang.
Jenis-Jenis Data
Data penelitian adalah angka, fakta, dan rekaman yang menyimpan informasi. Pada proses penulisan penelitian ada beberapa pembagian jenis data, yaitu berdasarkan tipe penelitian dan sumbernya.
Berdasarkan tipe penelitian
Berdasarkan tipe penelitian, data terbagi menjadi dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.
1. Data kualitatif
Data kualitatif merupakan data deskriptif atau naratif. Tujuannya adalah menjelaskan sebuah fenomena yang tidak dapat diukur dengan angka.
Tidak hanya penelitian sosial humaniora, penelitian sains pun juga dapat menggunakan data kualitatif. Beberapa contoh data kualitatif seperti deskripsi penampakan daun setelah perlakuan sepuluh hari dan deskripsi suatu daerah.
2. Data kuantitatif
Data kuantitatif berarti data tersebut dapat diukur dan dihitung dengan angka atau bilangan. Berdasarkan ilmu statistika, variabel adalah atribut, karakteristik, dan pengukuran yang dapat mendeskripsikan objek maupun permasalahan penelitian.
Beberapa contoh data kuantitatif adalah rata-rata kelas setelah inovasi cara mengajar dan data penambahan panjang daun setiap harinya.
Berdasarkan sumber penelitian
Berdasarkan sumber data, data dapat dikategorikan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder
1. Data primer
Tipe data ini merupakan data utama atau pokok pada sebuah penelitian. Ini artinya, peneliti memperoleh data ini dengan melakukan mengambil data secara langsung.
Sederhananya, peneliti memperoleh data ini dari tangan pertama subjek penelitian. Meninjau dari waktu, untuk memperoleh data primer dapat menghabiskan waktu lama.
Contoh-contoh data primer misalnya, sensus nasional, data wawancara peneliti terhadap responden, data kuesioner dari responden.
2. Data sekunder
Data sekunder merupakan data yang cara memperolehnya tidak melalui tangan pertama. Umumnya, data ini merupakan data pelengkap. Tetapi bisa saja dijadikan sumber data yang nantinya peneliti menganalisis berdasarkan tujuannya.
Beberapa peneliti menggunakan data dari literatur, naskah akademik, koran, dan sebagainya untuk data sekunder. Bisa juga data statistik dari pemerintah atau data perusahaan yang nantinya dianalisis ulang oleh peneliti.
Contoh-contoh data sekunder misalnya dokumentasi maupun catatan perusahaan mengenai absensi, laporan keuangan perusahaan (sudah dipublikasi), laporan pemerintah, dan lain-lain.
Pengumpulan data adalah salah satu kunci keberhasilan penelitian ilmiah. Tanpa adanya data, kamu tidak dapat memperoleh kesimpulan yang mengarah pada tujuan penelitian.
Terlebih dalam era digital ini, metode pengumpulan data juga mengalami perkembangan. Hal ini membuat peneliti semakin mudah memperoleh data untuk analisis data.
Dengan memahami teknik pengumpulan data, kamu dapat menghadapi tantangan-tantangan yang bisa jadi muncul selama melakukan penelitian. Jadi, apakah kamu sudah menentukan teknik pengumpulan data untuk risetmu?
Tuliskan Komentar