Cara Membuat Kesimpulan yang Benar hingga Contohnya
Cara membuat kesimpulan yang benar menjadi bekal penting bagi setiap insan cendekia di dunia pendidikan, baik dari tingkat sekolah hingga perguruan tinggi. Kesimpulan menjadi kata yang familier, tapi tidak banyak yang paham bagaimana membuatnya sesuai kaidah.
Ketika membuat kesimpulan tidak sesuai kaidah dan terkesan asal-asalan, maka pembaca yang membaca sebuah karya tulis menjadi tidak nyaman karena mungkin ada beberapa hal yang kurang sesuai dengan ranah kebahasaan.
Cara Membuat Kesimpulan yang Benar beserta Definisi hingga Contohnya
Membuat kesimpulan yang benar tidak hanya meminimalisasi ketidaksesuaian dalam kebahasaan dan menunjukkan kredibilitas suatu karya tulis, tetapi juga menjadi jalan menyampaikan informasi yang sesuai dalam sebuah karya tulis sehingga tidak ada kesalahpahaman dalam benak pembaca.
Untuk menghilangkan kesalahpahaman tersebut, kamu dapat membaca artikel ini mengenai cara membuat kesimpulan yang benar, definisi hingga contohnya yang bisa kamu dapatkan secara lengkap dan jelas agar dapat kamu jadikan bekal membuat sebuah karya tulis orisinal yang berkualitas.
Apa Itu Kesimpulan?
Ketika mendengar kata kesimpulan, kamu merasa sudah tahu maksudnya. Namun, apakah kamu pernah merasa ingin tahu bagaimana definisi kesimpulan itu sendiri menurut pandangan beberapa ahli?
Bisa jadi, definisi yang ada di benak kamu nyatanya berbeda dengan apa yang terdapat dalam beberapa sumber yang kredibel. Untuk menyelaraskan pemahaman, kamu bisa cek uraiannya di bawah ini.
1. Menurut KBBI
KBBI sendiri menafsirkan kesimpulan dalam dua hal, yang pertama adalah hasil menyimpulkan suatu pidato, pendapat dan sebagainya berdasarkan uraian sebelumnya. Kedua, hal itu juga berarti memperoleh keputusan berdasarkan metode berpikir induktif dan deduktif.
Metode berpikir induksi berarti pemikiran yang diambil dari suatu hal atau peristiwa khusus untuk menentukan kaidah yang umum, sementara metode berpikir deduktif adalah penarikan kesimpulan dari keadaan yang umum ke yang khusus.
2. Menurut Merriam-Webster
Merriam-Webster merupakan perusahaan Amerika Serikat yang menerbitkan buku referensi dan terkenal karena kamusnya. Nah, menurut kamus tersebut, kesimpulan berarti penilaian yang masuk akal dan dibutuhkan saat terdapat dua atau lebih buah pikiran yang nantinya menyatu menjadi sebuah premis.
3. Menurut OED
OED atau Oxford English Dictionary adalah kamus Bahasa inggris yang diterbitkan oleh Oxford University Press. Menurut kamus tersebut, Kesimpulan merupakan kata benda yang berarti keputusan akan sesuatu setelah mempertimbangkan semua informasi yang berkaitan dengan situasi tertentu.
Ciri-Ciri Kesimpulan
Kesimpulan yang benar akan terasa kredibilitasnya ketika dibaca dengan baik sehingga kamu perlu mengetahui ciri-cirinya dari uraian berikut ini.
1. Isinya berkenaan dengan kata kunci
Ide pokok yang ada di setiap paragraf seyogianya menjadi dasar kesimpulan. Selain itu, diharuskan menggunakan kata kunci dalam anak kalimat untuk menyatukan isi bagian secara keseluruhan. Agar makna tidak berubah, seorang penulis dapat menggunakan metode parafrasa dalam penulisannya.
2. Bersatu dengan kalimat utama
Meski kesimpulan dapat ditemukan di akhir setiap kalimat, hal itu biasanya terkait dengan kalimat utama paragraf. Untuk mendapatkan kesimpulan, kita perlu menggabungkan kalimat utama dengan kalimat akhir paragraf.
3. Berisikan inti dari suatu tulisan
Inti sebuah tulisan merupakan ringkasan dengan isi yang serupa dengan penjelasan, akan tetapi menggunakan Bahasa yang berbeda. Karena kesimpulan mencakup seluruh isi sebuah karya tulis maupun teks, ia tidak boleh ada di bagian yang tidak terdapat dalam ringkasan.
4. Pesan terasa jelas tersampaikan
Teks atau suatu karya tulis harus mengandung informasi yang berguna untuk peningkatan pengetahuan pembaca. Hal ini juga berlaku untuk kesimpulan yang harus mengandung informasi dari isi keseluruhan di bagian sebelumnya.
5. Ringkas, jelas, dan baku
Dalam kesimpulan, penulisannya memerlukan penguraian ide baru yang menyajikan tulisan secara ringkas dan jelas. Sementara itu, untuk menghindari timbulnya pertanyaan kontekstual yang mungkin tidak terdapat dalam kesimpulan, jangan gunakan istilah yang tidak umum dan tetap berada di ranah formal.
Metode yang Digunakan dalam Membuat Kesimpulan
Dalam hal ini, selain mengetahui definisi dan ciri-cirinya, kamu juga perlu mengetahui metode apa saja yang biasanya menjadi cara membuat hal tersebut supaya bisa kamu jadikan gambaran dalam membuat kesimpulan dalam karyamu sendiri.
1. Metode sebab-akibat
Untuk menulis kesimpulan dengan metode ini, kamu perlu mengulas semua topik pembahasan dalam suatu karya tulis. Dengan metode ini, kamu perlu mencari fokus dan hubungan sebab-akibat yang ada dalam sebuah penelitian, tujuannya untuk memperjelas gagasan di bagian awal suatu karya tulis.
2. Metode Penyamarataan
Banyak orang yang menggunakan metode ini dalam membuat sebuah makalah, artikel ilmiah, dan lain sebagainya. Dengan metode ini, kamu perlu mengulas secara keseluruhan masalah yang ada dalam suatu karya tulis dan menjadikannya sebuah fokus penelitian.
3. Metode Kesepadanan
Dalam metode ini, kamu perlu memberikan pandangan atau gagasan dengan lebih sederhana. Banyak orang yang menggunakan metode ini dalam paper yang bersifat ilmiah sama seperti metode penyamarataan.
Cara Membuat Kesimpulan
Cara ini dapat kamu jadikan panduan dalam menghasilkan kesimpulan yang sesuai kaidah dan menarik hati pembaca untuk membaca suatu karya tulis lebih dalam.
1. Baca ulang teks atau karya tulis yang kamu buat
Kamu harus membaca kembali apa yang sudah kamu buat sebelumnya. Cara ini bisa dilakukan satu kali saja untuk beberapa orang. Namun, bagi sebagian lagi, butuh waktu lebih untuk membacanya secara berulang demi mendapatkan pemahaman yang selaras dengan maksud sebuah tulisan.
2. Tulis bagian-bagian penting
Setelah membaca ulang dan memahaminya, kamu perlu menuliskan poin-poin penting yang menjadi pokok pikiran sebuah karya tulis. Hal ini digunakan agar memudahkan kamu dalam memaparkan kesimpulan dan pesan apa yang pembaca perlu ketahui.
3. Perhatikan kalimat redundan
Kesimpulan adalah gambaran ringkas dari suatu karya tulis. Alangkah lebih baik jika kamu tidak menggunakan kalimat berulang untuk menulis kesimpulan, atau hasil kalimat salinan dari pembahasan sebelumnya.
Cara yang bisa kamu pakai adalah dengan menggunakan teknik menulis penguraian ulang sebuah tulis dengan kata dan susunan kalimat yang berbeda, asalkan maknanya masih tetap serupa.
4. Terapkan salah satu metode
Setelah mengimplementasikan tiga cara sebelumya, kamu bisa mempraktikkan salah satu metode yang sudah tertera agar membuat kamu lebih mudah dalam mengembangkan sebuah kesimpulan.
5. Sertakan opini pribadi
Kamu yang tengah menghasilkan karya tulis memiliki kewenangan dalam mengemukakan pendapat pribadi atas apa yang sudah kamu temukan sebelum menuliskannya dalam karya tulis.
Namun, pendapat itu tidak boleh hanya sekadar pendapat kosong tanpa penopang. Kamu tidak boleh menyertakan opini yang kurang berkorelasi dengan uraian sebelumnya karena dapat menurunkan kualitas tulisan.
Pendapat kamu semestinya harus jadi penguat terhadap data yang sudah ada. Pendapat ini dapat kamu sertakan dalam kesimpulan yang nantinya bersanding dengan data dan referensi tertentu.
6. Menyertakan narasi atas terbatasnya apa yang sudah tertulis
Kita semua menyadari bahwa tidak ada hasil tulisan yang sempurna. Ada kalanya karya tulis tersebut tersirat kekurangan yang hanya sedikit orang menyadarinya. Dalam hal ini, kamu dapat menyertakan narasi yang mengutarakan masih terbatasnya karya tulis yang kamu hasilkan.
Hal ini dapat memberi isyarat pada penulis berikutnya yang mengembangkan hal serupa bahwa ada beberapa kekurangan di dalam tulisan tersebut yang perlu dihindarkan. Dengan demikian, permasalahan yang terangkat menghasilkan karya yang lebih baik dan memperluas hasil temuan atau gagasan dari yang sudah ditulis oleh penulis sebelumnya.
7. Memosisikan diri sebagai pembaca
Dengan memosisikan diri sebagai pembaca, kamu dapat membenahi hal-hal yang kamu temukan agar menghasilkan karya terbaik. Maka dari itu, penting untuk tidak cepat puas dengan merasa bahwa karya yang tertulis sudah sangat baik.
Contoh Kesimpulan
Setelah penjelasan mengenai cara membuat kesimpulan, kali ini kamu bisa mendapatkan gambaran lebih lanjut tentang contoh kesimpulan yang benar.
Contoh dalam artikel ilmiah
Berdasarkan pada penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa khasyatullah adalah rasa takut dan penghormatan yang lahir akibat pengetahuan tentang siapa yang ditakuti. Allah mengkhususkan rasa takut ini kepada ulama yang mempunyai pengetahuan tentang agama, syariat, dan kebesaran-Nya.
Sementara khasyatullah dalam perspektif sufistik adalah orang dengan keimanan tinggi yang memiliki rasa takut kepada Allah. Pengetahuan tentang yang apa yang membuat takut merupakan landasan dan memberi alasan bagi seorang mukmin mengapa ia harus takut kepada-Nya.
Pengagungan terhadap Allah tidak lanjut akibat dari adanya rasa khasyatullah itu. Dengan hal ini, khasyatullah mempunyai keunggulan makna dibanding istilah-istilah lain yang semakna yakni khauf, rahbah, dan wajal.
Setiap pemilik khasyatullah akan mampu memberikan implikasi terhadap kehidupannya, baik dalam kehidupan individu maupun sosial. Di antara implikasi itu, memiliki khasyatullah akan segera memperbaharui taubat dan kembali kepada Allah.
Ia juga mampu menahan hawa nafsu yang mengajak pada keburukan dan kenistaan, selalu berlomba dalam amal saleh, menjunjung tinggi ikatan sosial, dan menciptakan suasana masjid yang makmur. (Kesimpulan ini diambil dari artikel ilmiah milik Eko Zulfikar, mahasiswa Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, IAIN Tulungagung di jurnal Hermeneutik tahun 2019)
Itulah cara membuat kesimpulan yang benar hingga contohnya. Semoga uraian di atas dapat menambah pemahamanmu seputar kesimpulan dalam karya tulis akademis dan dapat kamu terapkan dalam karya sendiri.
Tuliskan Komentar