Cara Penulisan Judul Buku yang Benar Sesuai EYD V dan Tipsnya agar Menarik

Ketika mengunjungi sebuah toko buku online maupun offline, apa kira-kira yang pertama kali membuatmu tertarik untuk membeli sebuah buku? Salah satu yang pertama kali kamu lihat pasti adalah judul bukunya, bukan?
Nah, ini menandakan bahwa judul buku sangat menentukan keputusan pembelian buku oleh calon pembaca. Sebab, melalui judul bukulah pembaca bisa mengetahui pokok pembahasan isi buku secara keseluruhan.
Cara Penulisan Judul Buku yang Benar Sesuai EYD V dan Tipsnya agar Menarik
Maka dari itu, jika kamu seorang penulis, penulisan judul buku sangat penting untuk kamu perhatikan. Judul buku tidak hanya perlu mengandung diksi yang kuat untuk menarik perhatian pembaca, tetapi juga perlu ditulis sesuai dengan kaidah kebahasaan yang berlaku, yakni EYD V.
Nah, pada artikel kali ini, kami akan mengupas informasi lebih lanjut bagaimana cara penulisan judul buku yang benar sesuai EYD V dan tips membuatnya agar menarik sehingga berpotensi meningkatkan penjualan bukumu. Simak sampai akhir, ya!
Cara Penulisan Judul Buku Sesuai EYD V
Memahami penulisan judul buku yang tepat sesuai EYD V merupakan bentuk profesionalisme sebagai seorang penulis yang ingin menyajikan karya terbaik untuk para membacanya. Jika kamu masih bingung bagaimana cara penulisan judul buku yang sesuai EYD V, berikut ini kami akan membahasnya:
- Setiap kata diawali dengan huruf kapital atau huruf besar
- Gunakan huruf kecil pada semua kata yang sifatnya partikel. Yakni, kata hubung (konjungsi), kata depan (preposisi), dan kata seruan perasaan (interjeksi). Contohnya; di, ke, dari, pada, jika, pun, maka, agar, supaya, kepada, hingga, sebagai, yang, karena, terhadap, dan lain-lain.
- Untuk kata ulang yang katanya sama, penulisannya menggunakan huruf kapital di setiap awal kata. Contohnya; Jenis-Jenis, Langkah-Langkah, Undang-Undang, Kupu-Kupu, Teman-Teman, Orang-Orang, dan lain sebagainya.
- Untuk kata ulang yang berubah bunyi dan kata ulang berimbuhan, hanya menggunakan huruf kapital di awal kata pertamanya saja. Contoh; Lauk-pauk dan Sayur-mayur. Kemudian, contoh kata ulang berimbuhan misalnya; Kejar-mengejar, Berlari-lari dan lain sebagainya.
- Untuk penulisan judul buku yang menjadi bagian dalam suatu kalimat, maka ditulis dengan huruf miring. Sementara itu, untuk menuliskan bagian buku yang lebih kecil (bab atau subbab di dalam buku), penulisannya dengan cara diapit menggunakan tanda petik. Contohnya, buku Rentang Kisah karya Gita Savitri Devi, di dalamnya terdapat bab “Antara Passion dan Mimpi”.
Tips Membuat Judul Buku yang Menarik dan Menjual
Jika kamu ingin menjadi penulis, kamu tidak hanya akan berkutat pada penulisan naskah saja, lho. Kamu juga perlu memikirkan bagaimana caranya agar buku kamu bisa menarik perhatian pembaca dan laku di pasaran.
Nah, salah satu yang hal yang dapat menjadi penentu dalam memikat perhatian pembaca dan meningkatkan penjualan adalah judul bukunya. Sebab, judul buku menjadi aspek yang bisa dilihat pertama kali oleh pembaca melalui cover buku.
Untuk itu, berikut ini kami berikan tips-tips yang bisa kamu coba untuk membuat penulisan judul buku yang menarik agar potensi penjualan bukumu laris semakin tinggi!
1. Buat judul buku yang mengandung manfaat
Judul buku yang mengandung manfaat tentunya bisa menarik perhatian pembaca untuk mengetahui isi buku lebih lanjut. Misalnya, buku dengan judul yang mengandung tips dan trik, rahasia, atau strategi yang mana bisa membantu pembaca untuk memecahkan masalah mereka yang berkaitan dengan judul buku.
Namun, pastikan isi buku harus mencerminkan judul bukunya, ya. Tidak hanya sekadar teori, tetapi apa yang kamu tuliskan di dalam bukumu memang benar-benar bisa dipraktikkan dan menjadi solusi bagi para pembaca sesuai dengan masalah mereka.
2. Membuat judul buku atau novel yang mengandung kontroversi
Tips yang kedua ialah membuat judul buku atau novel yang mengandung kontroversi. Judul yang mengandung kontroversi biasanya membuat pembaca penasaran sehingga tergugah untuk membaca isi bukumu lebih lanjut.
Misalnya saja, buku berjudul Raport Merah Aa Gym. Judul buku tersebut bisa mengundang tanda tanya di benak pembaca sehingga mereka penasaran dengan isi bukunya.
Mengingat, raport merah identik dengan pertanda buruk. Sedangkan Aa Gym adalah seorang tokoh pemuka agama yang dikenal banyak menginspirasi dan berdakwah untuk kebaikan umat Islam.
Tentu, ini menjadi hal yang kontras sehingga berpotensi memantik rasa ketertarikan bagi calon pembaca. Mereka akan tergugah untuk memiliki buku itu demi mengetahui apa yang sebenarnya dimaksud oleh judul buku tersebut dan akhirnya memutuskan untuk membelinya.
Pertanyaan-pertanyaan yang bisa muncul di benak pembaca seperti; Mengapa Aa Gym memiliki rapot merah? Apa kesalahan yang dibuat oleh Beliau sehingga mendapatkan rapor merah? Dan pertanyaan-pertanyaan lain yang mendorong pembaca akhirnya membeli buku tersebut.
3. Tulis dengan singkat, padat, dan jelas
Judul buku yang ditulis dengan singkat, padat dan jelas, membantu calon pembaca memahami isi buku secara keseluruhan dengan lebih mudah. Hal ini bisa mendukung peningkatan minat mereka untuk membeli bukumu.
Untuk membuat judul yang singkat, padat, dan jelas, pastikan kamu memilih diksi yang tepat dan relevan dengan isi bukumu. Hindari kata yang tidak perlu karena bisa membuat judul buku menjadi terlalu panjang. Judul buku yang singkat, padat, dan jelas juga akan lebih mudah diingat oleh pembaca, serta memudahkan penerbit dalam mempromosikan bukumu.
4. Gunakan diksi yang unik dan berbeda
Sesuatu yang unik, berbeda dan kreatif tentu akan lebih mudah memikat hati pembaca. Misalnya saja, buku berjudul Kitab Jomblo karya Raditya Dika. Kira-kira, apa yang pertama kali kamu pikirkan saat mendengar judul buku tersebut?
Terkesan unik, bukan? Terlebih lagi, bagi para jomblo yang pastinya buku karya Raditya Dika tersebut akan terasa relate dan menohok sehingga membuat mereka penasaran untuk mengetahui lebih jauh tentang apa isi bukunya.
5. Gunakan diksi yang indah dan menawan
Menggunakan diksi yang indah dan menawan juga menjadi salah satu tips membuat judul buku yang bisa memikat hati pembaca sejak pandangan pertama. Sebagai contoh, buku novel berjudul Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy.
Kira-kira, apa yang terpikirkan di benakmu ketika membaca judul novel tersebut? Bagi saya sendiri seperti ada perasaan indah, tenang dan damai yang tersembunyi dari balik kata cinta.
Hakikat cinta sesungguhnya yang tidak sekedar berbicara tentang hati dua insan yang saling tertaut, tetapi juga tentang melibatkan Sang Maha yang menciptakan perasaan cinta tersebut.
Nah, diksi-diksi yang indah dan menawan seperti yang digunakan dalam judul novel tadi, bisa membuat pembaca jatuh hati sehingga tertarik untuk menyelami bukumu lebih dalam lagi dengan membelinya.
6. Buat judul yang diawali dengan angka
Tips berikutnya untuk membuat judul buku yang menarik adalah mengawalinya dengan angka. Ini memungkinkan pembaca untuk mengetahui seberapa besar atau seberapa banyak manfaat yang bisa ia peroleh dengan membaca buku tersebut.
Semakin besar angka yang kamu gunakan, maka akan semakin tinggi pula minat calon pembaca untuk membaca buku tersebut lebih lanjut. Misalnya, judul buku berjudul 101 Cara Jitu Meningkatkan Omset Penjualan dibandingkan judul 5 Cara Jitu Meningkatkan Omset Penjualan, tentu akan lebih menarik perhatian yang menggunakan angka 101.
Sebab, calon pembaca bisa lebih banyak memperoleh manfaat atau wawasan dari judul buku yang menggunakan angka lebih besar. Jika hanya menjelaskan lima cara saja, tentu kamu juga bisa mencarinya sendiri melalui artikel di internet, bukan?
7. Sesuaikan dengan kebutuhan pembaca
Judul buku yang sesuai dengan kebutuhan pembaca juga berpotensi lebih tinggi untuk menarik perhatian mereka. Calon pembaca yang berkunjung ke sebuah toko buku online maupun offline tentunya bertujuan untuk mencari buku yang relevan dengan kebutuhan mereka.
Misalnya, mahasiswa akhir yang sedang mencari buku sebagai referensi dalam melakukan penelitiannya. Atau seseorang yang ingin menjadi konten kreator sehingga mencari buku panduan yang menjelaskan bagaimana tahapan untuk bisa menjadi content creator yang sukses.
Nah, ketika kamu memiliki keahlian di bidang tersebut atau bidang tertentu lainnya, maka kamu bisa memanfaatkannya untuk membuat buku yang relevan dengan kebutuhan pembaca. Namun, pastikan topik yang kamu angkat dalam bukumu berkaitan dengan bidang keilmuan yang kamu kuasai, ya.
Untuk mengetahui kebutuhan pembaca, tentunya kamu perlu melakukan riset terlebih dahulu agar buku yang kamu tulis bisa tepat sasaran dan mendapatkan sambutan yang baik di pasaran.
8. Membuat judul yang mengandung ajakan, teguran, perintah, dan pertanyaan
Judul yang mengandung perintah misalnya, Udah Putusin Aja! karya Felix Siauw. Buku ini berpotensi menarik perhatian calon pembaca khususnya kawula muda yang sedang dimabuk cinta.
Dengan branding Felix Siauw yang merupakan seorang pendakwah, tentunya memberikan pendekatan-pendekatan yang menarik dengan kacamata keagamaan pada buku yang Beliau tulis. Ini bisa menjadi poin tambahan sehingga mengundang rasa penasaran pembaca yang relate dengan judul buku tersebut untuk membaca bukunya lebih lanjut.
Begitu pula dengan judul buku yang mengandung ajakan maupun teguran, potensi untuk menarik minat membaca juga akan lebih tinggi. Terlebih lagi, bagi calon pembaca yang merasa relevan atau tersindir dengan judul buku yang mengandung teguran.
Sementara itu, judul buku yang berupa pertanyaan juga bisa memicu rasa penasaran calon pembaca untuk mengetahui jawabannya melalui membaca isi buku tersebut jika memang relevan dengan pertanyaan yang ada dalam diri mereka.
Nah, untuk membuat judul buku yang berupa pertanyaan, pastikan jawaban dari pertanyaan tersebut tidak kamu sertakan di dalam judulnya, ya.
Jika demikian, minat calon pembaca untuk membaca bukumu bisa jadi diurungkan. Sebab, mereka sudah mengetahui terlebih dahulu inti atau garis besar dari jawaban atas pertanyaan yang dijadikan judul buku tersebut.
9. Ambil bagian yang paling menarik dari dalam isi buku
Tips terakhir, agar penulisan judul buku kamu bisa membuat pembaca tertarik dan memiliki nilai jual adalah dengan mengambil bagian yang paling menarik dari dalam isi buku. Tips ini bisa kamu terapkan jika kamu menuliskan novel atau buku-buku sejarah.
Dengan mengemas bagian yang paling menarik di dalam isi buku sebagai judulnya, bisa menjadi nilai lebih tersendiri yang mampu memikat ketertarikan pembaca dan meningkatkan penjualan bukumu.
Itulah tadi pembahasan mengenai cara penulisan judul buku yang tepat sesuai kaidah EYD V beserta tips membuat penulisan judul buku yang menarik dan menjual.
Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa menjadi seorang penulis tidak hanya memikirkan penulisan naskah saja, tetapi juga perlu memikirkan bagaimana cara membuat judul buku yang menarik dan menulisnya sesuai dengan kaidah yang berlaku.
Hal tersebut merupakan salah satu wujud dari profesionalisme sebagai seorang penulis, sekaligus cara untuk meningkatkan penjualan bukunya di pasaran.
Nah, jika kamu seorang penulis pemula, membuat judul buku yang menarik dan menjual tentu sangat penting. Mengingat, penulis pemula belum banyak dikenal oleh masyarakat luas sehingga perlu untuk melejitkan namanya melalui judul buku yang unik, menarik, dan berpotensi meraih penjualan tinggi di pasaran.
Dengan membaca dan memahami artikel ini, semoga memberikanmu gambaran yang lebih jelas mengenai bagaimana penulisan judul buku yang tepat sesuai kaidah dan tips membuatnya agar menarik dan menjual, ya!
Tuliskan Komentar