Membuat Penokohan Cerpen yang Berkesan, Satu Langkah Menghidupkan Cerpen Kamu

Siapa yang tidak mengenal istilah penokohan? Membuat penokohan cerpen adalah salah satu hal penting dalam penulisan cerpen. Karakter yang kuat mampu memberikan kesan dan menghidupkan cerita.
Cerpen akan menjadi menarik ketika ada karakter yang mampu memantik cerita. Maka dari itu, penokohan menjadi satu elemen penting dalam penulisan cerpen.
Membuat Penokohan Cerpen yang Berkesan, Satu Langkah Menghidupkan Cerpen Kamu
Melalui artikel ini, kamu akan mendapat banyak informasi mengenai langkah dan tips menciptakan karakter tokoh yang menarik dan berkesan dalam cerpen. Simak baik-baik, ya!
Apa Pentingnya Penokohan dalam Cerpen?
Sebelum kamu mempelajari tentang langkah-langkah membuat penokohan, penting bagi kamu untuk mengetahui pentingnya penokohan dalam cerpen. Kamu perlu tahu bahwa karakter atau tokoh adalah penggerak cerita.
Ibaratnya, karakter atau tokoh adalah mata dan telinga pembaca pada dunia yang kamu ciptakan. Tanpa adanya penokohan yang kuat dalam cerpen kamu, alur yang menarik sekalipun akan menjadi datar.
Berikut ini adalah poin-poin penting yang menjadikan penokohan penting dalam sebuah cerpen.
1. Karakter memudahkan pembaca terhubung secara emosional
Saat terdapat koneksi antara pembaca dengan karakter, maka itu akan memudahkan pembaca merasakan emosi yang juga dirasakan oleh karakter. Koneksi ini dapat membuat cerita lebih mendalam dan mengesankan.
Karakter yang kamu kembangkan dengan baik dapat menciptakan ikatan emosional yang kuat dengan pembaca. Sehingga pembaca seolah-olah menjadi bagian dari cerita.
Ketika kamu berhasil membangun penokohan yang berkoneksi dengan pembaca, maka kemungkinan besar pembaca akan terus menerus ingin membaca cerpen kamu. Hal itu akan sangat menguntungkan kamu sebagai seorang penulis.
2. Karakter menjadi pendorong konflik
Kamu pasti sudah tahu bahwa konflik adalah elemen penting dalam sebuah cerita. Namun, kamu perlu tahu bahwa karakter adalah subjek yang menciptakan konflik tersebut.
Karakter yang mempunyai tujuan, keinginan, kelebihan, dan kelemahan akan membuat alut cerita lebih menarik. Itu berkaitan pula dengan dinamika yang muncul dalam cerita akibat penokohan dari karakter tersebut.
Kamu perlu ingat bahwa penokohan yang tepat dapat membuat pembaca bertanya-tanya “Apa yang akan terjadi selanjutnya?” atau “Bagaimana kelanjutan kisah tokoh ini?” dan berbagai rasa penasaran lainnya.
Tips Membuat Penokohan Cerpen yang Berkesan
Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat kamu ikuti untuk membuat penokohan cerpen yang berkesan.
1. Mengenali karakter
Sebelum mulai menulis cerpen, kamu perlu memahami karakter yang kamu ciptakan. Cobalah dengan membuat sebuah kerangka atau menjawab pertanyaan yang berhubungan degan identitas karakter. Berikut ini beberapa daftar yang dapat kamu gunakan untuk membuat identitas karakter.
- Nama: pilih nama yang sesuai dengan latar kisah, latar belakang karakter, dan sifat karakter.
- Usia: sesuaikan dengan ide cerita kamu.
- Latar belakang: pertimbangkan latar belakang keluarga, pendidikan, serta pengalaman hidup karakter.
- Kepribadian: bagaimana kepribadian karakter kamu? apakah pendiam, pemalu, pemberani?
- Lain-lain: misalnya ciri fisik yang khas dari karakter kamu, cara berbicara, dan lainnya.
2. Membuat motivasi yang jelas
Setiap karakter tentunya memiliki motivasi tertentu dalam bertindak dan menjalankan hidup. Maka, kamu perlu membuat motivasi yang jelas pada karakter kamu. Apa sebetulnya yang karakter kamu ingin capai? Apa yang membuat karakter kamu bertindak?
Motivasi yang kuat akan membuat karakter lebih realistis dan memiliki koneksi dengan pembaca. Misalnya, seorang karakter yang ingin membuktikan pada orang tuanya. Atau karakter yang ingin membuktikan pada publik bahwa tidak bersalah.
3. Membuat deskripsi yang menarik
Deksripsi dalam cerpen adalah aspek yang sangat mendukung jalannya alur. Adanya deskripsi yang jelas dapat membuat pembaca paham tentang suatu tokoh atau suasana cerita.
Dalam membuat deskripsi, kamu perlu menuliskan deskripsi fisik. Namun, tidak lupa juga untuk mendeskripsikan cara berpikir dan berperasaan. Gunakan juga kata-kata yang bermajas dan tidak terlalu lugas.
Misalnya untuk mendeskripsikan bahwa seseorang itu memiliki wajah rupawan, jangan gunakan kalimat “Ia cantik dan menarik.” Namun, gunakan kalimat lain seperti “Ia memiliki mata yang berbinar, memberikan daya tarik tersendiri bagi yang menatapnya. Senyumnya manis, seperti madu.”
4. Menciptakan konflik internal dan eksternal
Konflik adalah komponen penting dalam sebuah cerita. Secara umum, konflik terbagi menjadi dua yaitu konflik eksternal dan konflik internal. Keduanya memiliki peran tersendiri dalam mendukung jalanya cerita.
Konflik eksternal biasanya berupa melawan musuh atau menghadapi tantangan. Sedangkan konflik internal biasanya berpusat pada diri sendiri. Misalnya ketika karakter meragukan keputusannya atay berjuang melawan kehendak orang lain untuk memperjuangkan nurani sendiri.
Sebagian besar konflik internal dapat memantik emosi dari pembaca. Hal tersebut berkaitan dengan emosi karakter yang akhirnya menimbulkan reaksi-reaksi yang dapat menghidupkan cerita.
5. Menampilkan pengembangan karakter
Karakter yang berfungsi dengan baik biasanya mengalami perkembangan sepanjang cerita. Biasanya, pembaca menyukai dinamika karakter yang disebabkan oleh konflik dan pengalaman karakter.
Apabila karakter terlalu monoton, tentu itu juga membuat pembaca bosan. Kamu perlu mempertimbangkan bagaimana karakter kamu dapat belajar dari pengalaman, mengatasi permasalahan hidup, atau berkembang menjadi pribadi yang lebih baik.
6. Membuat kekurangan karakter
Pernahkah kamu mendengar istilah “tidak ada yang sempurna”? Hal tersebut juga berlaku untuk karakter dalam sebuah cerpen. Karakter yang terlalu sempurna sering kali terasa tidak realistis.
Cobalah untuk memberikan karakter kamu kekurangan atau luka yang membuat dirinya tidak sempurna. Hal tersebut bisa jadi tentang kebiasaan buruk, perasaan takut, trauma masa lalu, dan sebagainya.
Kekurangan dari suatu karakter akan membuat karakter tersebut terasa nyata atau manusiawi. Sehingga, pembaca merasa mudah mendekati karakter tersebut.
7. Menciptakan hubungan yang menarik
Hubungan antar karakter juga sangat penting untuk penokohan. Hal tersebut dapat menentukan jalannya suatu cerita dan membentuk dinamika dalam cerpen. Coba membuat hubungan yang kompleks agar menambah kedalaman cerita.
Maka dari itu, kamu perlu mempertimbangkan interaksi antar karakter untuk membuat perkembangan cerita. Buatlah sedikit konflik, misalnya seseorang yang bersahabat kemudian hubungannya merenggang karena konflik.
8. Menggunakan percakapan yang umum
Dialog yang baik yaitu dialog yang dapat mengungkapkan informasi tentang karakter. Usahakan untuk menggunakan dialog yang dapat menunjukkan latar belakang, kepribadian, dan hubungan antar karakter.
Pastikan diaglog tersebut terdengar alami dan sesuai dengan karakter. Hindari membuat karakter yang berbicara dengan cara terlalu formal apabila itu tidak sesuai dengan kepribadian katakter. Misalnya, seorang pedagang kaki lima namun cara berbicaranya seperti pejabat negara.
Contoh Karakter dalam Cerpen
Supaya kamu lebih paham mengenai penokohan dalam cerpen, mari lihat contoh karakter dalam cerpen. Misalnya ini sebuah cerpen tentang seorang remaja bernama “Hesti” yang masih duduk di bangku SMP yang ingin lulus ujian namun ekonomi keluarganya sedang sulit.
- Nama: Hesti Widyaarti
- Usia: 15 rahun
- Latar Belakang: Hesti berasal dari keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah. Orang tuanya bekerja serabutan sebagai buruh dan penjual sayuran. Namun, Hesti merupakan siswi yang berprestasi di sekolah. Namun, orang tua Hesti tidak mendukung pendidikan anaknya. Bagi mereka, bersekolah hanya menghabiskan biaya.
- Motivasi: Hesti ingin membuktikan bahwa pendidikan dapat membuat hidupnya menjadi sejahtera. Hesti ingin lulus SMP dan melanjutkan studi sambil bekerja.
- Kekurangan: Hesti sangat keras kepala sehingga seringkali cekcok dengan orang tuanya.
- Konflik: Hesti berjuang menjadi lulusan terbaik di sekolahnya sehingga Ia mendapat beasiswa untuk melanjutkan SMA.
Karakter seperti Hesti sangat melekat pada realita di masyarakat. Dengan gaya penulisan yang bagus, alur yang penuh dinamika, serta penokohan yang menarik, kisah sederhana karakter Hesti dapat menjadi ide menulis cerpen yang berkesan.
Membuat penokohan cerpen yang menarik merupakan langkah penting untuk memberikan dinamika pada cerpen. Karakter yang jelas dapat membuat cerpen kamu berkesan bagi pembaca. Selain membuat pembaca senang, kamu juga semakin populer karena cerpen kamu banyak disukai.
Jadi, apakah kamu sudah siap selangkah lebih maju menjadi penulis cerpen profesional?
Tuliskan Komentar