Macam-Macam Tokoh dalam Fiksi yang Wajib Bisa Kamu Bedakan!

Jangan ngaku suka menulis fiksi kalau kamu masih bingung dengan macam-macam tokoh!
Tokoh merupakan sosok fiktif yang menjalani peran sesuai alur yang tertuang dalam cerita. Dalam menciptakan fiksi, salah satu unsur intrinsik ini perlu dibuat menonjol sesuai porsi, posisi, dan wataknya.
Seringkali kita terkungkung oleh satu “pembingkaian” bahwa istilah tokoh hanya terdiri dari tokoh utama dan tokoh pendukung. Tokoh utama yang yang menjadi pusat cerita, lalu membuatnya lengkap dengan ragam ragam watak tokoh pendukung yang nantinya memberi kesan seru dalam cerita.
Nyatanya, ada macam-macam tokoh fiksi dengan karakteristik masing-masing berdasarkan kriteria tertentu. Memahami tokoh dalam fiksi sangat mempengaruhi cara bagaimana kamu menunjukkan citra tokoh dalam ceritamu.
Macam-Macam Tokoh dalam Fiksi yang Wajib Bisa Kamu Bedakan!
Menyajikan tokoh yang baik dan membekas di benak pembaca sangat penting agar mereka tidak memandang karyamu sebelah mata. Memahami tokoh berdasarkan pengembangan karakter perlu kamu kuasai jika ingin meningkatkan kualitas cerita dari sisi tokoh. Baca sampai abis, yuk!
1. Protagonis dan Antagonis
Dua macam tokoh ini digolongkan berdasarkan fungsi penampilan tokoh. Hal ini terlihat dari siapa yang menjadi sentra cerita, atau siapa yang menentangnya. Banyak yang menyangka bahwa protagonis ialah tokoh utama yang baik, sementara antagonis merupakan tokoh yang jahat. Nyatanya, dua hal itu keliru.
Tokoh-tokoh ini tidak semudah mendefinisikan putih dan hitam. Jika tokoh tersebut ialah sentra cerita kendati berperilaku tidak sesuai norma, ia tetaplah protagonis. Sebaliknya, sebaik apa pun seorang tokoh, jika bertentangan dengan tokoh utama, maka ia termasuk antagonis.
Jadi, protagonis ialah karakter utama yang mempengaruhi jalan cerita terlepas dari wataknya seperti apa. Ia berperilaku sesuai watak yang ditentukan oleh penulis. Sementara antagonis ialah individu yang perilaku dan tujuannya bertentangan dengan karakter utama.
Contohnya, protagonis memiliki tujuan untuk mengacaukan kota, sementara antagonis muncul untuk menggagalkan rencana protagonis.
2. Tokoh Datar dan Tokoh Bulat
Dua macam tokoh di atas merupakan tokoh yang terlihat dari sifatnya. Hal yang mempengaruhi adalah seberapa dalam suatu tokoh mendalami watak. Tokoh datar dan bulat juga memiliki karakteristik yang bertentangan satu sama lain.
Flat character atau tokoh datar merupakan tokoh yang hanya menampilkan satu karakter tertentu dan seringkali mudah terdeteksi. Tokoh ini biasanya termasuk tokoh pendukung yang tidak memiliki banyak dialog . Sifatnya cenderung monoton dan klise, serta tidak memiliki pendalaman emosi.
Sementara itu, round character atau tokoh bulat merupakan tokoh yang menunjukkan beberapa karakter tertentu, baik kelemahan dan kekurangannya. Biasanya, tokoh ini memiliki motif yang kompleks sehingga sulit untuk memahaminya.
3. Tokoh Statis dan Tokoh Dinamis
Tokoh statis dan tokoh dinamis digolongkan berdasarkan perkembanganya sepanjang alur cerita. Dua macam tokoh ini memperlihatkan bagaimana konflik dalam cerita dapat mempengaruhi sifatnya dalam alur berikutnya.
Tokoh statis cenderung tidak bergeming dengan apa yang terjadi padanya. Sifatnya tidak berubah dan tetap hingga cerita selesai. Sebaliknya, tokoh dinamis mengalami perubahan baik secara signifikan atau perlahan yang dapat terlihat sepanjang jalan cerita. Perubahan tersebut terjadi akibat dari suatu peristiwa yang berkaitan dengan si tokoh.
4. Tokoh Tipikal dan Tokoh netral
Keduanya tergolong dalam penggambaran individu dalam suatu cerita. Biasanya yang tersorot adalah profesi atau kedudukannya. Individu yang termasuk tipikal dalam sebuah cerita seringkali mencerminkan hal yang terjadi di dunia nyata. Alih-alih keadaan individualitasnya yang menonjol, justru kehidupan profesinya lah yang menjadi fokus utama untuk diceritakan.
Tokoh netral terbentuk tanpa ada intervensi dari dunia nyata. Ia hanya ada untuk suatu cerita fiksi, tidak hadir untuk menggambarkan realitas dalam kehidupan. Singkatnya, tokoh netral murni sebagai tokoh imajiner yang hadir dari imajinasi penulis.
Sebagai penulis, mengenali macam-macam tokoh fiksi sangat penting. Tidak hanya untuk memudahkan dalam penguraian karakter, tetapi juga menjadi penguat alur cerita yang penulis buat. Semoga tulisan ini bermanfaat buatmu dan bisa kamu terapkan setelahnya.
Tuliskan Komentar