Email: cs@halopenulis.com
Tlp/WA: +62 821-4434-3651
Beranda » Blog » Kohesif dan Koheren: Pengertian, Perbedaan, dan Contohnya

Kohesif dan Koheren: Pengertian, Perbedaan, dan Contohnya

Kohesif dan Koheren: Pengertian, Perbedaan, dan Contohnya

Sebagai seorang penulis, memahami tentang kohesif dan koheren merupakan salah satu kewajiban. Bukan tanpa alasan, hal ini akan berkaitan dengan kemudahan bagi pembaca dalam memahami maksud tulisanmu.

Jika pembaca tidak bisa memahami maksud tulisanmu dengan baik, maka bukankah apa yang kamu tulis akan terkesan sia-sia? Alih-alih ingin menyampaikan informasi bermanfaat, tetapi pembaca justru bisa jadi bingung dan bertanya-tanya karena paragraf yang kamu tuliskan tersebut tidak kohesif dan koheren.

Kohesif dan Koheren: Pengertian, Perbedaan, dan Contohnya

Maka dari itulah, kohesif dan koheren menjadi kunci utama untuk menciptakan kepahaman pembaca secara efektif terhadap tulisanmu.

Nah, sebenarnya apa itu kohesif dan koheren? Apa bedanya dan bagaimana contoh kalimat atau paragraf yang kohesif dan koheren? Berikut ini kami rangkum informasinya lebih lanjut:

Pengertian Kohesif

Mengetahui apa itu kohesif merupakan langkah utama sebelum kamu mempelajari perbedaan kohesif dan koheren, serta contohnya dalam paragraf.

Kohesif adalah hubungan yang serasi atau padu antara satu unsur dengan unsur lainnya dalam suatu wacana. Adanya keserasian atau kepaduan tersebut akan membuat pembaca lebih mudah memahami maksud suatu kalimat atau paragraf.

Paragraf yang kohesif dapat ditandai dengan kalimat sebelumnya dengan kalimat selanjutnya yang saling berkesinambungan. Artinya, kalimat-kalimat tersebut masih menjelaskan satu topik yang sama.

Dengan demikian, paragraf tersebut akan lebih enak dibaca dan terkesan mengalir sehingga pembaca juga tidak kesulitan dalam memahami maksudnya. Dengan kata lain, makna kalimat dapat tersampaikan secara efektif kepada pembaca.

Jenis-Jenis Kohesif

Setelah memahami apa itu kohesif, jenis-jenis kohesif juga penting untuk kamu pelajari terutama jika kamu seorang penulis karena kamu akan terus berkutat dengan kata-kata. Berikut ini dua jenis kohesif yang perlu kamu ketahui:

1. Kohesif gramatik

Kohesif gramatik merupakan jenis kohesi yang memiliki tata bahasa yang baik dan benar. Dalam artian, kohesif ini mewujudkan kepaduan antar paragraf dengan menambahkan kata tertentu.

Sebagai contoh, menggunakan kata hubung atau konjungsi untuk menunjukkan adanya keterkaitan antara kalimat sebelumnya dengan kalimat berikutnya.

2. Kohesif leksikal

Kohesif leksikal merupakan jenis kohesif yang menunjukkan adanya hubungan leksikal antara bagian-bagian dalam wacana sehingga terbentuk keserasian struktur secara kohesif.

Menciptakan ohesif leksikal bisa dengan menggunakan kata tertentu agar terdapat keterpaduan atau kesinambungan dua kalimat dalam satu paragraf. Bentuknya bisa berupa kata yang berulang atau repetisi serta penambahan sinonim dan hiponim.

Unsur-Unsur Kohesif

Seperti yang sempat dibahas sebelumnya, kohesif memiliki unsur-unsur pembentuk yang berbeda sesuai dengan jenisnya. Berikut ini unsur-unsur kohesif:

Unsur kohesif gramatik

Sebagai penanda paragraf yang mengandung kohesif gramatik, beberapa unsur pembentuk kohesif gramatik berikut ini perlu kamu pahami:

1. Referensi

Referensi merupakan penggunaan kata atau kelompok kata untuk menunjukkan kata atau kelompok kata lainnya. Jenis referensi terdiri dari referensi endoforis dan referensi eksoforis.

2. Substitusi

Substitusi merupakan unsur kohesif gramatik yang dapat diketahui dari adanya penyebutan suatu hal yang sudah disebut pada kalimat sebelumnya.

3. Konjungsi

Konjungsi merupakan kata penghubung yang menghubungkan kata dengan kata, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat, atau paragraf dengan paragraf. Terdapat dua jenis konjungsi, yakni konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif.

4. Elipsis

Elipsis berarti penghilangan atau peniadaan suatu kata atau satuan lainnya yang wujud asalnya dapat diramalkan dari konteks bahasa atau konteks luar bahasa (Kridalaksana, 2008:50).

Unsur kohesif leksikal

Selain unsur kohesif gramatik, kohesif leksikal juga memiliki unsur-unsurnya tersendiri yang bisa menjadi acuan sebuah paragraf sudah kohesif ataukah belum. Berikut ini enam unsur kohesif leksikal:

1. Sinonim

Sinonim memiliki arti persamaan kata. Penggunaan sinonim ini bisa menunjukkan keberagaman kata karena tidak menggunakan kata yang sama secara berulang untuk menyampaikan kalimat tertentu dalam suatu paragraf.

2. Hiponim

Hiponim merupakan jenis hipernim. Apa itu hipernim? Hipernim menunjukkan kata yang bersifat umum dan merupakan jenis sebuah kata. Misalnya hipernim ikan, maka hiponimnya ialah ikan mas, gurame, lele, nila, patin, dan lain-lain.

3. Antonim

Jika sinonim merupakan persamaan kata, maka antonim merupakan lawan kata yang pada umumnya digunakan untuk menyempurnakan suatu kalimat.

4. Repetisi

Repetisi berarti pengulangan kata. Misalnya dengan mengulang subjek untuk menegaskan maksud suatu kalimat agar pembaca lebih mudah memahaminya.

5. Ekuivalen

Ekuivalen berarti penggunaan kata yang berbeda tetapi memiliki arti yang sebanding atau setara.

6. Kolokasi

Kolokasi berarti tindakan mengubah teks dalam suatu bahasa ke bahasa lainnya. Artinya, sebuah teks diterjemahkan ke dalam bahasa lain sehingga maksudnya sama persis dengan kalimat hasil terjemahan.

Pengertian Koheren

Kohesif dan Koheren: Pengertian, Perbedaan, dan Contohnya

Setelah membahas beberapa hal mengenai kohesif, kini saatnya kamu juga mempelajari apa itu koheren, unsur-unsur, perbedaannya dengan kohesif, dan juga contohnya.

Pengertian kohesif menurut Tarigan adalah hubungan timbal balik antar unsur dalam wacana yang serasi. Maksud unsurnya tersebut ialah berupa kata dan kalimat yang disusun menjadi sebuah paragraf.

Sama halnya dengan kohesif, pada dasarnya koheren juga bertujuan supaya pembaca lebih mudah memahami maksud yang ingin kamu sampaikan melalui tulisanmu.

Unsur-Unsur Koheren

Koheren juga memiliki unsur-unsur sebagai penanda bahwa sebuah kalimat bisa dikatakan koheren. Secara umum, berikut ini pola yang menandakan bahwa terkandung koherensi dalam suatu paragraf:

  • hubungan sebab-akibat
  • hubungan sarana-hasil
  • hubungan alasan-sebab
  • hubungan sarana-tujuan
  • hubungan amplikatif
  • hubungan parafrasis
  • hubungan adatif waktu dan non waktu
  • hubungan kelonggaran-hasil
  • hubungan syarat-hasil
  • hubungan perbandingan
  • hubungan identifikasi
  • hubungan generik-spesifik
  • hubungan ibarat

Perbedaan Kohesif dan Koheren

Kohesif dan koheren merupakan dua hal yang berbeda, meski keduanya hampir mirip dan tujuannya sama-sama untuk meningkatkan kepahaman pembaca terhadap tulisanmu.

Untuk memahami lebih lanjut, berikut ini adalah perbedaan kohesif dan koheren yang perlu kamu pahami:

1. Pengertian

Pertama, perbedaan kohesif dan koheren tentu dapat dilihat dari pengertiannya. Kohesif menunjukkan hubungan yang serasi antar kalimat, sedangkan koheren menunjukkan adanya kesinambungan makna antar kalimat.

Artinya, koheren ini menyangkut kelogisan dan keterkaitan antar kalimat dalam paragraf. Sementara itu, kohesi berkaitan dengan penulisannya agar dihasilkan kalimat yang efektif sehingga mudah dipahami oleh pembaca.

2. Fungsi

Perbedaan kohesif dan koheren juga dapat dilihat dari segi fungsinya. Kohesi berfungsi agar paragraf bisa tersusun dengan rapi, teratur, dan terstruktur dengan baik.

Misalnya, dengan menggunakan kata penghubung atau konjungsi serta pola kalimat yang diterapkan secara konsisten. Sementara itu, koheren berfungsi agar kelogisan makna suatu kalimat bisa tetap terjaga dan saling berhubungan.

3. Karakteristik

Kemudian, karakteristik juga menjadi salah satu poin yang membedakan kohesif dan koheren. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa untuk membentuk paragraf yang kohesif dan koheren tentunya terdapat unsur-unsur yang perlu dipenuhi.

Paragraf yang kohesif bisa ditandai dengan adanya penggunaan konjungsi atau kata hubung. Misalnya, kata hubung; dan, atau, akan tetapi, agar, sehingga, namun, dan lain-lain.

Sementara itu, paragraf yang koheren ditandai dengan penggunaan pikiran yang terorganisir dan terstruktur dalam menyusun sebuah kalimat. Dengan begitu, bisa dihasilkan kalimat secara lengkap dan struktur yang jelas.

Contoh Paragraf yang Kohesif dan Koheren

Untuk memberikan pemahaman yang lebih baik dan jelas seputar kohesif dan koheren, kami juga akan membahas beberapa contoh paragraf yang kohesif dan koheren.

Contoh kohesif

Berikut ini beberapa contoh paragraf yang kohesif:

1. Contoh pertama

Bu Dini bekerja sebagai dosen epidemiologi di sebuah Universitas Negeri di Yogyakarta. Mata kuliah tersebut relevan dengan dirinya yang merupakan lulusan Magister Epidemiologi.

Pada contoh di atas, kata “mata kuliah” pada kalimat kedua menjelaskan mengenai kata “epidemiologi” yang disebutkan pada kalimat pertama, sehingga maksud paragraf di atas bisa tersampaikan lebih jelas dan mudah dipahami.

2. Contoh kedua

Saya suka membaca buku self improvement. Buku tersebut membantu memotivasi dan mengembangkan diri saya menjadi pribadi yang lebih baik.

Berdasarkan contoh tersebut, kata “buku” pada kalimat kedua merupakan penghubung kalimat pertama yang membahas mengenai buku, sehingga kedua kalimat tersebut menjadi saling berkaitan.

3. Contoh ketiga

Hari ini saya sedang tidak enak badan. Oleh karena itu, saya izin tidak masuk sekolah.

Berdasarkan contoh di atas, kata-kata “oleh karena itu” merupakan penghubung antara kalimat pertama dengan kalimat kedua sehingga bisa saling berkesinambungan dan mudah dipahami.

Contoh koheren

Untuk memahami koheren lebih dalam, berikut ini beberapa contoh paragraf yang koheren:

1. Contoh pertama

Gunakanlah gajimu seperlunya. Kamu bisa memiliki tabungan yang cukup untuk masa depan.

Pada contoh di atas, menunjukkan adanya pola hubungan sebab akibat sehingga kalimat di atas dapat dikatakan koheren. Yang mana, kalimat pertama merupakan sebab, sedangkan kalimat kedua adalah akibatnya.

2. Contoh kedua

Hari ini terasa begitu panas dan melelahkan. Aku jadi merasa haus dan banyak minum karenanya.

Berdasarkan contoh tersebut juga menunjukkan adanya pola hubungan sebab akibat. Kalimat pertanyaan menandakan sebab, sedangkan kalimat kedua adalah akibatnya sehingga kedua kalimat tersebut mengandung makna yang logis.

3. Contoh ketiga

Mulai sekarang, perbanyaklah membaca buku. Kamu bisa meningkatkan pengetahuan yang kamu miliki.

Contoh paragraf di atas tergolong koheren karena menunjukkan hubungan sebab akibat yang jelas dan logis. Kalimat pertama merupakan sebab, sedangkan kalimat kedua adalah akibat yang ditimbulkan dari kalimat pertama.

Nah, demikianlah uraian informasi mengenai kohesif dan koheren mulai dari apa itu kohesif dan koheren, unsur-unsur pembentuknya, perbedaan, hingga contoh-contohnya yang perlu kamu ketahui, khususnya jika kamu merupakan seorang penulis.

Semoga dengan membaca artikel ini bisa menjadi referensi agar kamu mampu menuangkan kata-kata secara efektif, ya. Dengan begitu, pesan yang ingin kamu sampaikan melalui tulisanmu pun dapat dipahami dengan baik oleh pembaca. Semoga bermanfaat!

Tuliskan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

×

Keranjang belanja

Tidak ada produk di keranjang.

Kembali ke toko