Email: cs@halopenulis.com
Tlp/WA: +62 821-4434-3651
Beranda » Blog » Makna Simbol dalam Puisi yang Membuat Kata Lebih Bermakna

Makna Simbol dalam Puisi yang Membuat Kata Lebih Bermakna

Makna Simbol dalam Puisi yang Membuat Kata Lebih Bermakna

Puisi merupakan karya sastra yang identik dengan mengekspresikan ungkapan hati, pikiran, maupun pengalaman hidup melalui permainan bahasa yang kreatif. Salah satu ciri khas dari karya yang satu ini adalah penggunaan majas, di mana penulis dapat menciptakan sebuah makna tanpa menyebutkannya secara gamblang dalam kata-kata. Seperti dengan adanya penggunaan simbol.

Dalam praktiknya, makna simbol dalam puisi dapat bermacam-macam, tergantung oleh puisi itu sendiri. Pada kesempatan kali ini, artikel ini akan membahas mengenai pengertian simbol, perbedaan simbol dengan majas lain, jenis-jenis simbol, fungsi simbol, serta cara menggunakan simbol dalam puisi.

Makna Simbol dalam Puisi yang Membuat Kata Lebih Bermakna

Simbol memiliki pengertian yakni penanda yang mewakili sesuatu di luar dirinya sendiri. Penanda ini dapat berupa objek, orang, atau situasi. Sebagai contoh, warna putih melambangkan suci dan merah melambangkan keberanian. Penyair dapat mengekspresikan keberanian seseorang dengan menuliskan, “Merah menyala di dadaku,” sebagai ungkapan bahwa orang itu pemberani.

Perbedaan antara Simbol, Metafora, dan Alegori

Simbol, metafora, dan alegori memang terlihat mirip, sehingga kerap kali disalahpahami. Namun, ada beberapa poin yang membedakan ketiganya dalam memaknai sebuah puisi.

Simbol

Makna simbol dalam puisi sendiri terletak pada penyampaian pesan-pesan mendalam yang tidak disampaikan secara langsung. Sehingga dalam konteks puisi, penyair akan memungkinkan pembaca untuk melakukan interpretasi kreatif dalam memaknai pesannya.

“Aku” oleh Chairil Anwar

Aku ini binatang jalang

Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku

Dalam puisi tersebut, Chairil Anwar menggunakan “binatang jalang” sebagai simbol dari pemberontakan.

Kita perlu mengingat bahwa makna tersebut tidaklah tunggal dan konstan. Mereka dapat berubah-ubah sesuai perbedaan budaya maupun intensi penyair itu sendiri. Seperti ular yang bisa melambangkan kebijaksanaan atau bahkan kekacauan tergantung konteks sebuah budaya.

Metafora

Metafora berarti kiasan. Teknik penulisan dalam puisi ini dilakukan dengan membandingkan dua hal yang tidak sama, namun dikait-kaitkan tanpa penggunaan kata “bagai” atau “seperti”. “Perempuan itu adalah bintang di kotanya,” merupakan metafora yang membandingkan perempuan dan bintang.

“Dalam Kemah” oleh Goenawan Mohamad

Sudah sejak awal kita berterus terang dengan sebuah teori: cinta adalah potongan- potongan pendek interupsi-lima menit, tujuh menit, empat…. Dan aku akan menatapmu dalam tidur.

Goenawan Mohamad menggunakan kiasan untuk mendeskripsikan cinta dengan cara mengkaitkannya dengan waktu, yakni potongan pendek interupsi.

Alegori

Sedangkan alegori digunakan untuk mengungkapkan makna tersembunyi, yang biasanya biasanya bersifat moral atau politik melalui simbol dan metafora. Contohnya, “Hidup adalah roda yang berputar.” Kalimat tersebut merupakan alegori yang menggunakan roda sebagai simbol nasib dan metafora perbandingan hidup dan roda untuk memaknai bahwa hidup setiap orang dapat berubah-ubah seperti roda yang terus berputar.

“Hatiku Selembar Daun” oleh Sapardi Djoko Darmono

Hatiku selembar daun

Melayang jatuh di rumput

Nanti dulu

Biarkan aku sejenak terbaring di sini

Selembar daun pada puisi Sapardi merupakan alegori yang menggambarkan daun sebagai sesuatu yang mudah terombang-ambing. Memaknai hati manusia yang dapat berubah-ubah dari waktu ke waktu.

Jenis-Jenis Simbol dalam Puisi

Berdasarkan ragam makna simbol dalam puisi itu sendiri, simbol dapat dibagi dalam beberapa jenis:

1. Simbol universal

Ekspresi rahasia yang dapat mewakili satu makna tanpa memandang budaya atau faktor-faktor lainnya. Contoh: mawar merah melambangkan kasih sayang, air melambangkan kehidupan, dan api melambangkan gairah atau kemarahan.

Perhatikan contoh penggunaan simbol universal pada puisi berikut ini:

“Aku Ingin” oleh Sapardi Djoko Damono

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu

Api pada puisi Sapardi berjudul “Aku Ingin” tersebut menyimbolkan cinta yang bergairah atau perasaan yang sangat tulus terhadap seseorang.

2. Simbol kontekstual

Seperti namanya, untuk mengertinya diperlukan pemahaman pada konteks puisi itu sendiri, sehingga simbol ini hanya bermakna dalam puisi tertentu. Contoh: “Aku adalah camar yang menari di tengah badai.” Camar di sini tidak hanya melambangkan burung, tetapi juga perjuangan seseorang.

Berikut contoh lain penggunaan simbol kontekstual pada puisi berjudul “Hujan Bulan Juni”:

“Hujan Bulan Juni” oleh Sapardi Djoko Damono

Tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni,
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu.

Pada umumnya “hujan” sering diasosiasikan dengan kesedihan. Namun dalam puisi ini, hujan bulan Juni melambangkan ketabahan seseorang dalam mencintai secara diam-diam.

3. Simbol personal

Biasanya simbol ini hadir dalam puisi-puisi penyair tertentu yang memberikan kesan unik pada tulisannya. Contoh: “Binatang jalang” dalam puisi Chairil Anwar yang menggambarkan dirinya sebagai seorang pemberontak.

Perhatikan juga contoh puisi dengan simbol personal karya W.S. Rendra di bawah ini:

“Dua Burung” oleh W.S. Rendra

Adalah dua burung

bersama membuat sarang.

Kami berdua serupa burung

terbang tanpa sarang.

Puisi dari W.S. Rendra tersebut sama-sama menggunakan burung sebagai simbol. Penyair yang satu ini kerap kali menggunakan hewan tersebut untuk menggambarkan sebuah kebebasan dalam puisinya.

Fungsi Simbol dalam Puisi

Simbol tidak semerta-merta ada sebagai teknik kreatif dalam kepenulisan puisi, tetapi mereka memiliki fungsi sendiri. Berikut beberapa fungsi simbol dalam puisi:

1. Menyampaikan makna secara implisit

Adanya simbol dalam puisi memungkinkan interpretasi yang lebih luas. Hal ini berkaitan dengan fakta bahwa isi puisi bisa ditafsirkan berbeda-beda tergantung pembacanya.

2. Membangun imajinasi

Pembaca dapat menyimpulkan makna simbol dalam puisi yang dibacanya dengan menciptakan gambaran atau suasana tertentu, sehingga mendorong mereka untuk berimajinasi.

3. Menguatkan emosi

Karena simbol mengizinkan puisi untuk memiliki lebih dari satu makna, pembaca dapat menginterpretasikannya berdasarkan emosi yang mereka rasakan sendiri.

4. Menambah estetika

Simbol yang disusun sedemikian rupa dalam puisi akan membuat puisi lebih dalam dan memberi efek keindahan.

5. Menandakan sebuah budaya atau sejarah

Simbol dapat mengkomunikasikan sebuah kultur yang menganut nilai-nilai atau kepercayaan tertentu.

Cara Menggunakan Simbol dalam Menulis Puisi

Makna Simbol dalam Puisi yang Membuat Kata Lebih Bermakna

Perhatikan berbagai cara ini saat ingin menggunakan simbol dalam puisi. Di antaranya adalah:

1. Pilih simbol yang relevan

Kamu dapat menggunakan simbol dengan menentukan tema dari puisi terlebih dahulu. Apabila tema sudah ditentukan, kenali jenis-jenis simbol dan pahami tujuan dari kata-kata yang kamu tulis, sehingga makna simbol dalam puisi tersebut bisa dimengerti oleh pembaca nantinya.

2. Gunakan simbol secara konsisten

Apabila kamu ingin menciptakan sebuah simbol personal dalam puisimu—misalnya, untuk membentuk ciri khas dari karyamu sendiri—pastikan kamu menggunakan simbol tersebut secara konsisten. Hal ini akan membantumu untuk dikenal lebih oleh pembaca.

3. Biarkan pembaca menafsirkan

Seperti tujuannya, makna simbol dalam puisi memang sengaja dibuat agar pembaca dapat menginterpretasikan puisi dengan caranya sendiri. Pastikan kamu tidak terlalu eksplisit dalam menjelaskan simbolnya.

Dalam memahami makna simbol dalam puisi, memang memerlukan usaha yang lebih dari sekadar membaca. Hal ini karena simbol mengandalkan objek sebagai representasi, bukan deskripsi utuh dari suatu hal. Sebagai penulis, penting untuk memahami tentang simbol itu sendiri. Sedangkan sebagai pembaca, kita bisa terus berlatih memperluas imajinasi untuk memahami simbol dari puisi.

Selain itu, adanya simbol menambah keindahan puisi tersendiri. Sebagai karya sastra tidak hanya menerangkan sebuah perasaan, tetapi juga memamerkan estetika, simbol memiliki peran besar pada konteks ini. Sekarang, giliranmu untuk mencari makna simbol dalam puisi!

Tuliskan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

×

Keranjang belanja

Tidak ada produk di keranjang.

Kembali ke toko