Cara Mudah Menulis Cerpen bagi Pemula agar Menarik Dibaca
Cerpen adalah salah satu jenis karya sastra yang dibuat berdasarkan kejadian fiktif atau hasil imajinasi penulisnya dan ditulis dalam bentuk teks singkat. Untuk menulis cerpen yang menarik bukanlah hal yang mudah, apalagi bagi penulis yang masih pemula.
Perlu kreativitas dan daya imajinasi yang tinggi untuk membuat cerpen mampu memikat, menarik dan meninggalkan kesan mendalam di hati pembaca. Tidak hanya itu, kamu juga perlu mempelajari cara membangun karakter tokoh, plot, suasana hingga memahami struktur cerpen untuk dapat menyajikannya dengan menarik.
Cara Mudah Menulis Cerpen bagi Pemula agar Menarik Dibaca
Untuk itu, artikel ini akan menjelaskan cara menulis cerpen bagi pemula agar dapat menciptakan cerpen yang menarik di mata pembaca. Berikut ini langkah-langkah yang dapat kamu lakukan:
1. Menentukan Tema atau Ide Cerita
Pertama, dalam setiap proses menulis cerita fiksi, kamu perlu menentukan tema atau ide cerita. Sebagai pemula, pilihlah tema ringan yang kamu kuasai atau dekat dengan kehidupan sehari-harimu. Dengan demikian, kamu akan lebih mudah dalam mengembangkannya menjadi cerpen yang menarik dan mengemasnya menjadi narasi fiktif sesuai gaya bahasamu sendiri.
Selain menemukan inspirasi ide cerita melalui pengalaman atau kehidupan pribadi, kamu juga dapat mencarinya melalui fenomena di lingkungan sekitarmu maupun media tertentu. Di antaranya televisi, radio, koran,majalah, buku hingga internet.
2. Gunakan Gaya Bahasa Sendiri
Salah satu hal yang membedakan antara penulis satu dengan yang lainnya adalah gaya bahasa. Dalam menulis cerpen maupun karya sastra lainnya, gunakanlah gaya bahasamu sendiri supaya kamu memiliki ciri khas dalam setiap karyamu. Bagi pemula, jadilah dirimu sendiri dan tidak perlu meniru gaya bahasa penulis lain agar pembaca menyukai tulisanmu.
3. Membangun Alur atau Plot Cerita
Cara berikutnya untuk menulis cerpen bagi pemula adalah membangun alur atau plot cerita. Untuk membuatnya, kamu perlu memperhatikan struktur cerpen yang meliputi abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi hingga koda.
Tentukanlah bagaimana ceritamu akan dimulai. Buatlah opening atau pembuka cerita yang menarik sehingga memicu pembaca untuk membaca ceritamu hingga akhir. Kemudian, tentukan juga bagaimana konflik akan berkembang, seperti apa solusi atau penyelesaian yang dapat kamu tawarkan dan bagaimana akhir ceritanya.
4. Membuat Penokohan
Berikutnya, kamu perlu membuat penokohan untuk dapat menulis cerpen yang menarik meskipun kamu masih pemula. Membuat penokohan ini penting agar kamu dapat menyampaikan maksud atau pesan yang ingin kamu sampaikan kepada pembaca.
Untuk dapat membuat penokohan yang baik, kamu perlu menciptakan tokoh dengan karakter atau watak yang senyata mungkin. Kamu dapat menggambarkannya melalui perilaku maupun dialog yang dilontarkan oleh tokoh dalam cerita. Di samping itu, pikirkanlah juga tentang bagaimana para tokoh akan bereaksi terhadap konflik yang ada.
Dengan penokohan yang kuat, kamu dapat membuat pembaca terhanyut dalam peran yang dimainkan oleh para tokoh. Selain itu, pesan dalam ceritamu pun dapat tersampaikan dengan baik kepada pembaca.
5. Menentukan Latar atau Setting Cerita
Untuk menulis cerpen dengan mudah bagi pemula selanjutnya adalah dengan cara menentukan latar atau setting cerita. Setting atau latar adalah unsur cerpen yang menggambarkan waktu, tempat, maupun suasana yang digunakan dalam cerita.
Setting atau latar ini penting untuk menunjang tema dan plot cerita. Tanpa setting atau latar, plot cerpen tidak dapat tergambarkan secara jelas sehingga dapat menimbulkan kebingungan bagi pembaca.
6. Menentukan Sudut Pandang (PoV)
Sudut pandang atau point of view merupakan cara penulis untuk menyebutkan karakter-karakter tokoh dalam cerita. Ada dua jenis sudut pandang yang dapat kamu gunakan yaitu sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga.
Untuk menceritakan karakter dengan sudut pandang orang pertama, kamu dapat menggunakan kata “aku” atau “saya”. Sementara itu, sudut pandang orang ketiga dapat kamu sebut “mereka”, “ia” atau “dia” dalam cerita. Gunakanlah sudut pandang yang konsisten agar ceritamu dapat dipahami pembaca dengan baik.
7. Melakukan Revisi
Terakhir, setelah menyelesaikan ceritamu, bacalah ulang secara keseluruhan dan lakukan perbaikan pada bagian yang kamu rasa belum sesuai. Teliti kembali kesesuaian ejaan dan tata bahasa, gaya bahasa, alur atau plot cerita, penokohan, latar atau setting hingga konsistensi penggunaan sudut pandang dalam cerita.
Untuk mendapatkan hasil yang terbaik, kamu juga bisa meminta teman atau orang-orang terdekatmu untuk membaca cerpenmu. Dengan begitu, kamu dapat meminta umpan balik atau saran dari sudut pandang mereka tentang cerpenmu dan melakukan perbaikan.
Nah, itulah cara mudah menulis cerpen yang menarik bagi pemula. Semoga bermanfaat dan dapat kamu pahami, ya!
Tuliskan Komentar