Email: cs@halopenulis.com
Tlp/WA: +62 821-4434-3651
Beranda » Blog » 5 Ide Konten Kepenulisan untuk Membangun Personal Branding

5 Ide Konten Kepenulisan untuk Membangun Personal Branding

5 Ide Konten Kepenulisan untuk Membangun Personal Branding

Menulis tidak hanya dapat digeluti sebagai hobi. Konten kepenulisan untuk personal branding dapat menjadi sarana membangun citra diri di media sosial.Selain menjadi cara untuk mengarahkan persepsi orang lain agar dapat mengenali diri kamu sebagai siapa, membangun personal branding juga sangat membantu dalam perkembangan karir.

Dalam prosesnya, kamu perlu menunjukkan karakter yang kuat sehingga audiens tertarik dengan konten yang kamu sajikan.Maka dari itu, mengenali diri sangat penting supaya kamu bisa menentukan niche atau topik yang cocok dengan ketertarikan dan keahlian kamu. Alhasil, konten kepenulisan untuk personal branding akan lebih mudah kamu temukan.

5 Ide Konten Kepenulisan untuk Membangun Personal Branding

Di bawah ini 5 ide konten kepenulisan yang bisa kamu terapkan untuk membangun personal branding.

1. Konten meresensi Buku

Meresensi buku adalah kegiatan menilai suatu karya tulis mengenai kelebihan dan kekurangannya. Membuat resensi bertujuan untuk memberi informasi yang tertuang di dalam sebuah buku.

Melalui resensi, kamu dapat menjelaskan kelebihan dan kekurangan buku. Selain itu, kamu juga dapat membantu pecinta buku untuk mendapatkan gambaran sebelum membeli.

Menulis resensi buku haruslah memberi penilaian yang adil dan rasional. Kamu tidak boleh menulis secara subjektif. Maka dari itu, penting untuk melakukan riset kecil agar yang kamu sampaikan tidak memberikan dampak yang kurang baik.

Kamu dapat membuat resensi buku secara rutin di media sosialmu dengan menyertakan foto yang kamu ambil sendiri.Agar terlihat menarik, kamu dapat menjepret foto buku dengan mengedepankan unsur estetis. Nantinya, audiens merasa lebih tertarik untuk singgah ke tulisanmu.

Tak hanya itu, kamu juga harus memperhatikan cara penyampaian dalam tulisan untuk memberikan kesan baik kepada audiens. Jika kamu menggelutinya dengan serius, penerbit tertentu akan mengajakmu bekerja sama untuk merensi lebih banyak buku mereka sehingga dapat menambah portofoliomu.

2. Menulis Tip dan Teori dalam Kepenulisan

Tak hanya membagikan tip membuat tulisan yang berkualitas, kamu juga dapat membagikan info seputar cara agar tulisan diterima penerbit. Mengungkap kejahatan kecil dalam dunia kepenulisan tak kalah menarik, karena dapat memberi wawasan untuk para audiens yang kamu tuju. Contohnya seperti fenomena plagiarisme.

Teori dalam menulis juga merupakan informasi penting yang dapat kamu angkat. Aturan dalam membuat dialog tag, misalnya, kendati sepele, tapi dapat mengurangi kualitas tulisan.Audiens yang menjadi target pasar kamu perlahan akan semakin meningkat jika kamu dapat menyajikannya sebaik mungkin.

Dengan kepercayaan audiens yang kuat, tidak menutup kemungkinan bahwa kamu dapat mengembangkan karirmu lebih baik. Membuka kelas menulis, misalnya, akan sangat memberi dampak positif buat kamu dan para audiensmu.

3. Konten Menulis Fiksi

Selain dua ide konten di atas, menulis fiksi merupakan jenis konten yang menarik minat audiens untuk mendapatkan inspirasi. Contohnya seperti pentigraf, cerita mini, maupun cerita bersambung.

Selain itu, ada juga audiens yang hanya sekadar mencari hiburan belaka dengan mencari tulisan fresh dan otentik. Melalui media sosial, kamu bisa mengarahkan audiens ke platform pribadimu seperti blog, atau akun pribadimu dalam suatu platform menulis.

Jika audiensmu semakin banyak dan loyal, kamu dapat memanfaatkan momen tersebut untuk mempromosikan hasil karyamu dalam bentuk fisik atau memproduksinya dalam format PDF.

4. Konten Menulis Kutipan

Menulis kutipan bisa bantu membangun personal branding? Bisa banget!

Menulis kutipan memang tidak butuh banyak kata, yang perlu jadi perhatian adalah bagaimana kutipan itu mampu mewakilkan perasaan audiens. Di tambah dengan penggunaan diksi yang baik akan membuat kutipanmu enak dibaca dan dapat menyalurkan perasaan positif.

Dengan selalu mengasah kemampuan  serta konsistensi, tidak menutup kemungkinan akan ada orang yang ingin mengajakmu berkolaborasi. Hal ini dapat kamu dalami sebagai peluang karir yang menjanjikan.

5. Konten Senandika

Senandika adalah percakapan seorang tokoh dengan dirinya sendiri untuk mengutarakan perasaan mendalam dari tokoh tersebut. Isinya berupa curahan hati penulis yang ditulis dengan indah.

Ciri yang membedakan senandika dengan karya sastra lain adalah penggunaan sudut pandang orang pertama yang dipakai dalam penulisannya dan jumlah kata yang terdiri dari 300 sampai 500 kata saja. Selain itu, permainan diksi juga mempengaruhi nilai tulisan.

Sama halnya membuat kutipan, senandika perlu kamu beri nyawa agar isinya dapat merasuk ke dalam jiwa para pembaca. Jika para audiens sudah jatuh cinta pada tulisanmu, maka dengan kamu membuat sebuah buku pun pasti sangat laris terjual.

Kamu perlu ingat bahwa ide konten kepenulisan yang kamu tunjukkan di media sosial akan tidak berdampak pada  personal branding jika tidak konsisten dalam mengunggahnya.

Selain itu, kamu juga harus sering berinteraksi dengan audiensmu agar dapat mempertahankan loyalitas mereka. Semoga tulisan ini dapat menginspriasimu untuk mulai berkarya di media sosial.

Tuliskan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

×

Keranjang belanja

Tidak ada produk di keranjang.

Kembali ke toko