Email: cs@halopenulis.com
Tlp/WA: +62 821-4434-3651
Beranda » Blog » Mengenal Pengertian, Karakteristik, dan Contoh Alat Ukur Tidak Baku

Mengenal Pengertian, Karakteristik, dan Contoh Alat Ukur Tidak Baku

Mengukur merupakan salah satu kegiatan yang tidak bisa lepas dari kehidupan kita sehari-hari. Kegiatan mengukur memiliki peranan penting untuk mempermudah aktivitas manusia.

Itulah kenapa kegiatan mengukur sudah diajarkan sejak bangku sekolah. Mulai dari mengukur panjang meja, panjang papan tulis, berat buku, panjang pensil, dan lain sebagainya.

Mengenal Pengertian, Karakteristik, dan Contoh Alat Ukur Tidak Baku

Nah, untuk mengetahui berapa ukuran benda yang kita ukur tentunya memerlukan alat ukur. Yang mana, alat ukur terbagi menjadi dua, yaitu alat ukur baku dan alat ukur tidak baku.

Dalam artikel ini, yang akan menjadi fokus pembahasan ialah alat ukur tidak baku. Mulai dari pengertian, karakteristik, hingga contoh atau macam-macam alat ukur tidak baku bisa kamu simak penjelasannya lebih lanjut berikut ini!

Pengertian Alat Ukur Tidak Baku

Pengertian alat ukur sendiri adalah instrumen yang digunakan untuk mengetahui ukuran suatu benda atau komponen, baik dari segi dimensi maupun kondisi fisiknya.

Seperti yang sempat disinggung di awal bahwa jenis alat ukur terbagi menjadi dua, yaitu alat ukur baku dan alat ukur tidak baku.

Alat ukur baku adalah instrumen yang digunakan untuk mengukur besaran suatu benda yang mana satuannya tetap dan diakui secara internasional.

Artinya, setiap benda yang diukur menggunakan alat ukur baku akan memperoleh hasil pengukuran yang sama meskipun diukur oleh orang yang berbeda. Meski beda negara sekalipun, benda yang diukur menggunakan alat ukur baku akan memperoleh hasil yang sama atau tetap.

Sementara itu, alat ukur tidak baku adalah alat ukur yang tidak memiliki standar tetap atau berubah-ubah dan bisa jadi hasilnya berbeda-beda tergantung siapa yang mengukurnya. Untuk itulah alat ukur tidak baku tidak bisa dijadikan acuan dalam kegiatan transaksi.

Perbedaan Alat Ukur Baku dan Tidak Baku

Alat ukur baku dan tidak baku memiliki perbedaan yang cukup signifikan, terutama dari aspek satuan dan ketepatan hasil pengukuran yang diperoleh.

Dari aspek satuan, alat ukur baku tentunya sudah menggunakan standar internasional yang berlaku di seluruh dunia. Ini artinya, meski berbeda orang atau negara sekalipun, hasil pengukurannya akan tetap sama.

Hal ini berkaitan dengan ketepatan hasil pengukuran yang diperoleh. Di mana penggunaan alat ukur baku mampu memperoleh hasil pengukuran yang akurat dan konsisten, sedangkan hasil pengukuran menggunakan alat ukur tidak baku cenderung berbeda-beda antar orang.

Selain itu, alat ukur baku biasanya digunakan dalam lingkup ilmiah, pendidikan, hingga perdagangan yang mana memerlukan hasil pengukuran yang pasti, akurat dan konsisten agar tidak menimbulkan permasalahan tertentu.

Sementara itu, alat ukur tidak baku biasanya digunakan dalam lingkup yang lebih sederhana. Misalnya untuk memudahkan aktivitas sehari-hari atau membuat perkiraan sederhana tanpa memerlukan alat ukur khusus.

Karakteristik Alat Ukur Tidak Baku

Agar lebih jelas dalam memahami alat ukur tidak baku, berikut ini terdapat beberapa karakteristik atau ciri khas alat ukur tidak baku:

  1.  Tidak memiliki satuan yang tetap dan resmi
  2. Lebih praktis. Dalam artian, bisa digunakan tanpa alat khusus sehingga mempermudah aktivitas manusia
  3. Pengukuran biasanya dilakukan menggunakan anggota tubuh maupun benda-benda di sekitar yang mudah didapatkan
  4. Hasil pengukuran tidak konsisten atau berbeda-beda antar orang
  5. Tingkat akurasi hasil pengukuran rendah

Nah, itulah lima ciri atau karakteristik alat ukur tidak baku. Meskipun hasil pengukuran menggunakan alat ukur tidak baku cenderung tidak konsisten dan kurang akurat, alat ukur tidak baku ini masih diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari hingga saat ini karena dinilai lebih praktis.

Contoh Alat Ukur Tidak Baku

Mengenal Pengertian, Karakteristik, dan Contoh Alat Ukur Tidak Baku

Untuk memahami lebih dalam mengenai alat ukur tidak baku, berikut ini terdapat macam-macam atau contoh-contoh alat ukur tidak baku dalam kehidupan sehari-hari yang perlu kamu ketahui:

1. Depa

Depa merupakan contoh alat ukur tidak baku untuk mengetahui jarak atau panjang suatu benda dengan cara merentangkan kedua tangan. Yakni, dengan mengukur dari ujung jari kelingking sampai ujung ibu jari saat tangan direntangkan.

Nah, panjang depa setiap orang tentu berbeda-beda. Dilihat dari panjang tangan setiap orang mulai dari anak-anak, wanita, dan laki-laki juga pastinya berbeda.

Ini berarti hasil pengukuran yang diperoleh juga sudah pasti berbeda. Itulah kenapa depa tidak termasuk ke dalam alat ukur baku karena hasil pengukurannya yang tidak konsisten.

2. Jengkal

Contoh alat ukur tidak baku yang kedua adalah jengkal. Untuk mengetahui berapa jengkal ukuran suatu benda dilakukan dengan cara membuka telapak tangan, lalu hasil pengukuran per jengkalnya dimulai dari ujung ibu jari sampai ujung jari kelingking ketika telapak tangan dibuka.

Mengukur benda menggunakan jengkal juga akan memperoleh hasil yang cenderung tidak sama antar setiap orang. Sebab, panjang atau besar telapak tangan setiap orang tentu berbeda-beda.

Misalnya saja, jengkal orang dewasa dengan anak-anak yang sudah pasti berbeda. Begitu juga dengan orang-orang Asia yang jengkalnya cenderung lebih pendek dibandingkan orang-orang Barat atau Eropa.

Dengan demikian, saat digunakan untuk mengukur panjang suatu benda maka bisa jadi ukuran jengkal anak-anak dua kali lebih panjang dibandingkan jengkal orang dewasa.

Misalnya, panjang meja ketika diukur menggunakan jengkal anak-anak diperoleh 10 jengkal, sedangkan ketika menggunakan jengkal orang dewasa diperoleh hasil 5 jengkal saja. Nah, ketidakpastian hasil ini menjadikan jengkal termasuk contoh alat ukur tidak baku.

3. Hasta

Hasta merupakan salah satu contoh alat ukur tidak baku yang digunakan untuk mengukur panjang suatu benda. Satu hasta ini bisa dikatakan sama dengan seperempat depa. Yakni, pengukuran dilakukan mulai dari siku hingga ujung jari tengah.

Mengukur menggunakan hasta juga akan memperoleh hasil yang tidak sama karena ukuran panjang tangan atau lengan setiap orang yang tentunya berbeda-beda.

4. Punggung tangan

Punggung tangan juga menjadi salah satu contoh alat ukur tidak baku yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Yakni, ketika kita mengukur suhu badan. Alih-alih menggunakan alat pengukur suhu tubuh atau termometer, menggunakan punggung tangan terdengar jauh lebih praktis, bukan?

Biasanya, para orang tua menggunakan punggung tangan untuk mengetahui suhu tubuh anak mereka dengan menempelkan punggung tangan ke dahi anak. Ketika terasa panas, orang tua mendiagnosis bahwa anaknya sakit demam dan dilakukan kompres atau memberikan obat penurun demam untuk menanganinya.

Namun, penggunaan punggung tangan untuk mengukur suhu tubuh ini ternyata kurang akurat, lho. Dengan demikian, cara mengukur suhu tubuh dengan punggung tangan tidak bisa dijadikan acuan.

Misalnya saja, tangan yang sudah kapalan ketika digunakan untuk mengukur suhu tubuh maka akan cenderung menerima panas yang lebih lama dibandingkan tangan yang tidak kapalan. Ini artinya, pengukuran yang dilakukan akan memperoleh hasil yang berbeda antara kedua orang tersebut.

5. Langkah kaki

Berikutnya, langkah kaki juga menjadi salah satu contoh alat ukur tidak baku yang sudah sering diterapkan dalam keseharian. Biasanya langkah kaki digunakan untuk mengetahui panjang benda atau jarak dari suatu titik ke titik lainnya. Misalnya, untuk mengukur berapa langkah jarak dari rumah ke sekolah.

Nah, sama halnya dengan jengkal dan depa. Permasalahannya adalah tentang panjang langkah kaki antara orang dewasa dengan anak-anak yang juga sudah pasti berbeda. Belum lagi, konsistensi untuk panjang setiap langkah yang juga sering kali tidak sama.

Bisa jadi langkah kaki yang pertama begitu lebar, lalu langkah berikutnya biasa saja, dan berikutnya lagi lebih pendek atau rapat. Hal ini tentu bisa memengaruhi hasil pengukuran akhir yang diperoleh.

6. Jam pasir

Contoh alat ukur tidak baku lainnya adalah jam pasir. Selain menggunakan jam tangan, jam dinding, atau handphone, jam pasir juga bisa digunakan untuk mengukur waktu, lho.

Mengapa jam pasir termasuk alat ukur tidak baku? Jawabannya adalah karena ukuran dan bentuk pasir yang bisa jadi berbeda-beda. Begitu pun dengan gravitasi dan cara meletakkannya bisa memengaruhi hasil pengukuran. Nah, dengan ketidakpastian hasil inilah yang membuat jam pasir tidak tergolong sebagai alat ukur baku.

7. Gelas

Gelas juga menjadi salah satu contoh alat ukur tidak baku yang sering digunakan sehari-hari. Misalnya saja untuk menakar berapa berat beras untuk menanak nasi atau berapa mililiter air untuk membuat adonan kue.

Daripada menggunakan timbangan, para ibu biasanya lebih memilih cara simple menggunakan gelas untuk mengukurnya meski hasil pengukuran cenderung tidak akurat.

8. Posisi matahari

Contoh alat ukur tidak baku selanjutnya adalah posisi matahari. Posisi matahari sering kali digunakan untuk mengetahui waktu ketika sedang berada di luar ruangan.

Misalnya saja para pekerja konstruksi yang biasnya melihat posisi matahari untuk menentukan waktu. Jika posisi matahari berada tepat di atas kepala maka berarti waktu menunjukkan sudah tengah hari.

Para pekerja konstruksi biasanya menggunakan cara ini untuk mengetahui kapan waktu istirahat dan pulangnya mereka. Ketika posisi matahari tepat berada di atas kepala maka menunjukkan waktu istirahat, sedangkan ketika ada di barat berarti menunjukkan waktu pulang.

Nah, itulah tadi penjelasan tentang alat ukur tidak baku beserta contohnya. Setelah membaca pembahasan di atas, apakah ada salah satu atau beberapa alat ukur tidak baku yang pernah kamu gunakan?

Baik alat ukur baku maupun tidak baku pada dasarnya sama-sama bisa digunakan untuk mengukur panjang, berat, atau volume suatu benda bahkan waktu. Hanya saja, alat ukur tidak baku akan menghasilkan ukuran yang tidak sama antar setiap orang karena perbedaan ukuran anggota tubuh yang dimiliki.

Namun, jika memang tidak ada alat ukur baku, maka kamu bisa menggunakan alat ukur tidak baku seperti yang disebutkan di atas sebagai alternatif untuk mengukur suatu benda, baik panjang, berat, hingga volumenya. Semoga penjelasan di atas bisa kamu pahami, ya!

Tuliskan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

×

Keranjang belanja

Tidak ada produk di keranjang.

Kembali ke toko