Perbedaan Biaya dan Beban yang Perlu Kamu Pahami

Biaya dan beban merupakan dua istilah yang pastinya sudah sering kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Yang mana sering kali, kedua istilah tersebut kerap disamakan maknanya. Padahal, biaya dan beban memiliki makna yang berbeda.
Mempelajari lebih lanjut mengenai biaya dan beban tentu akan sangat membantumu untuk memahami perbedaan di antara keduanya sehingga tidak lagi bingung atau salah beranggapan.
Perbedaan Biaya dan Beban yang Perlu Kamu Pahami
Nah, apa saja sih perbedaan antara biaya dan beban? Untuk mengetahuinya lebih lanjut, kamu perlu menyimak penjelasan dalam artikel kali ini sampai akhir!
Pengertian Biaya
Sebelum membahas apa saja perbedaan biaya dan beban, tentu yang perlu kamu pahami terlebih dahulu ialah pengertian biaya dan beban. Pengertian biaya sendiri adalah jenis pengeluaran yang muncul ketika perusahaan membeli barang atau jasa untuk keperluan mendukung kegiatan produksi supaya berjalan lancar.
Dalam akuntansi, biaya ini dalam bentuk uang atau nominal yang digunakan untuk membeli barang atau jasa untuk keberlangsungan operasional perusahaan, terutama kegiatan produksi. Yang mana pada akhirnya, pengeluaran biaya diharapkan mampu mendatangkan keuntungan bagi perusahaan.
Jenis-Jenis Biaya
Untuk meningkatkan pemahamanmu perihal perbedaan biaya dan beban, alangkah lebih baiknya juga kamu perlu tahu bahwa biaya memiliki cukup banyak jenisnya. Antara lain sebagai berikut:
1. Biaya langsung
Jenis biaya yang pertama yaitu biaya langsung. Biaya langsung merupakan jenis biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk melakukan pembelian barang atau jasa yang berkaitan secara langsung dengan kegiatan produksi.
Sebagai contoh, pembelian bahan baku produksi. Bahan baku tentu menjadi objek yang secara langsung berkaitan dengan kegiatan produksi sehingga wajib ada. Tanpa adanya bahan baku maka kegiatan produksi tidak dapat dijalankan dan perusahaan tidak dapat memperoleh keuntungan.
2. Biaya tidak langsung
Jenis biaya yang kedua yaitu biaya tidak langsung. Kebalikan dari biaya langsung, biaya tidak langsung merupakan jenis biaya yang tidak memengaruhi kelancaran kegiatan produksi secara langsung.
Contoh dari biaya tidak langsung yakni pembayaran gaji pegawai produksi. Meski tidak berhubungan langsung dengan kegiatan produksi, namun jika gaji pegawai produksi tidak dibayarkan tepat waktu atau besaran yang sesuai ketentuan, maka bisa memungkinkan terjadinya mogok kerja yang berujung pada terhambatnya kegiatan produksi.
3. Biaya variabel atau tidak tetap
Selain biaya langsung dan tidak langsung, ada pula jenis biaya berikutnya yaitu biaya variabel. Apa itu biaya variabel? Biaya variabel merupakan jenis biaya yang besarannya bisa berubah-ubah dan muncul kapan saja.
4. Biaya tetap
Jenis biaya selanjutnya ialah biaya tetap. Biaya tetap merupakan kebalikan dari biaya variabel yang nilainya bisa berubah-ubah. Biaya tetap ini jumlahnya sama atau tidak berubah-ubah dan dikeluarkan rutin oleh perusahaan dalam periode waktu tertentu. Misalnya, biaya untuk membayar sewa toko yang dikeluarkan setiap satu bulan sekali.
5. Biaya semi variabel
Berikutnya ada jenis biaya semi variabel. Biaya semi variabel merupakan jenis biaya yang bisa tergolong sebagai biaya tetap dan bisa pula termasuk ke dalam biaya variabel tergantung bagaimana kondisinya.
6. Biaya tunai dan tidak tunai
Terakhir yaitu jenis biaya tunai dan tidak tunai. Biaya tunai adalah jenis biaya yang dikeluarkan secara tunai oleh perusahaan guna membeli barang atau jasa untuk kegiatan produksi. Sedangkan biaya tidak tunai berarti sebaliknya.
Baik biaya tunai maupun tidak tunai ini pada umumnya dikeluarkan oleh perusahaan untuk keperluan membeli barang atau objek yang secara langsung berhubungan dengan kegiatan produksi.
Pengertian Beban
Nah, setelah mempelajari pengertian dan jenis-jenis biaya, selanjutnya akan kami jelaskan pula pengertian beban yang sering kali disandingkan dengan biaya. Jadi, beban adalah pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan setelah memperoleh manfaat tertentu.
Sebagai contoh, beban perusahaan untuk membayar gaji karyawan. Yang mana, disaat pembayaran gaji dilakukan, perusahaan sudah mendapatkan kinerja dari para karyawan.
Sementara itu dalam akuntansi, beban atau expense merupakan jenis pengeluaran yang perlu dikeluarkan oleh perusahaan guna mendapatkan barang atau jasa untuk mendukung kelancaran kegiatan produksi sehingga beban ini bisa memengaruhi pendapatan suatu perusahaan.
Dalam laporan keuangan, beban juga dimasukkan ke dalam laporan laba rugi. Beban yang dibayarkan bisa mengurangi laba yang diperoleh perusahaan. Ini artinya, semakin besar beban maka semakin kecil pula laba yang perusahaan dapatkan. Begitupun sebaliknya, semakin kecil beban maka semakin besar laba yang diperoleh perusahaan.
Misalnya saja, biaya tagihan listrik yang pastinya menjadi pengeluaran rutin bagi perusahaan. Mengingat, kebutuhan operasional perusahaan yang tidak memungkinkan untuk bisa dijalankan tanpa listrik.
Yang mana, semakin besar penggunaan listrik maka semakin besar pula beban yang harus ditanggung perusahaan dan hal ini bisa berpengaruh pada laba perusahaan.
Jenis-Jenis Beban
Sebelum membahas perbedaan antara biaya dan beban, kurang lengkap jika kita belum membahas jenis-jenis beban yang ternyata terdiri dari beraneka ragam, antara lain:
1. Beban akrual
Jenis beban yang pertama ialah beban akrual. Beban akrual adalah beban yang wajib dikeluarkan oleh perusahaan dalam periode waktu tertentu. Ini berarti, beban akrual hanya muncul pada periode tertentu saja sesuai dengan kesepakatan kapan beban akan dikeluarkan.
2. Beban penjualan
Kedua, ada jenis beban penjualan. Beban penjualan merupakan jenis beban yang berhubungan dengan kegiatan penjualan yang dilakukan oleh perusahaan. Dengan demikian, beban penjualan akan muncul disebabkan oleh hal-hal yang berkaitan dengan aktivitas penjualan perusahaan.
3. Beban penyusutan
Beban penyusutan merupakan jenis beban yang didapatkan dari aset atau aktiva perusahaan yang mengalami penyusutan nilai. Pada umumnya, aset berupa transportasi perusahaan yang seiring berjalannya waktu pasti mengalami penyusutan nilai.
4. Beban kredit macet
Berikutnya, ada pula jenis beban kredit macet. Apa maksudnya? Beban kredit macet adalah jenis beban yang perlu dikeluarkan oleh perusahaan ketika piutang atau pihak yang berhutang sulit ditagih atau enggan membayar hutangnya kepada perusahaan.
5. Beban yang ditangguhkan
Kemudian, jenis beban yang berikutnya yaitu beban yang ditangguhkan. Beban yang ditangguhkan berarti jenis beban yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membeli barang atau jasa untuk kebutuhan operasional perusahaan namun statusnya masih ditangguhkan atau belum bisa digunakan oleh perusahaan.
6. Beban umum dan administrasi
Beban umum dan administrasi merupakan jenis beban yang ditanggung oleh perusahaan untuk mendukung kebutuhan kantor dan aktiva.
7. Beban lain-lain
Jenis beban yang terakhir ialah beban lain-lain. Yang mana, beban lain-lain ini merupakan semua jenis beban yang muncul dan tidak berhubungan dengan kegiatan produksi secara langsung.
Perbedaan Biaya dan Beban
Setelah memahami pengertian biaya dan beban, maka kamu akan lebih mudah dalam memahami perbedaan antara biaya dan beban, yakni sebagai berikut:
1. Pengaruh terhadap keuntungan perusahaan
Perbedaan yang pertama dari biaya dan beban dapat dilihat dari aspek pengaruhnya terhadap keuntungan perusahaan. Biaya dapat dikatakan sebagai investasi karena perusahaan perlu mengeluarkan dana untuk mendapatkan manfaat di kemudian hari.
Sementara itu, berbeda dengan beban yang dikeluarkan agar perusahaan bisa memperoleh manfaat saat itu juga. Hal ini menunjukkan bahwa salah satu perbedaan biaya dan beban terletak pada keuntungan perusahaan.
Meski sama-sama memberikan keuntungan, keduanya memiliki sifat yang berbeda. Biaya memberikan manfaat secara tidak langsung, sedangkan beban memberikan manfaat secara langsung kepada perusahaan. Beban yang muncul akan langsung mengurangi keuntungan yang perusahaan dapatkan.
2. Posisi di laporan keuangan
Perbedaan kedua dari biaya dan beban adalah terkait dengan posisinya di laporan keuangan. Yang mana, biaya masuk ke dalam laporan neraca dan termasuk kategori aktiva. Ini artinya, biaya memberikan manfaat bagi perusahaan dalam bentuk aktiva.
Sementara itu, posisi beban di dalam laporan keuangan ialah masuk ke dalam laporan laba rugi. Ini menunjukkan bahwa beban bisa memengaruhi kas perusahaan. Yang mana, pada akhirnya akan berdampak pada besaran laba atau pun rugi yang perusahaan dapatkan.
3. Pengaruh pada rasio likuiditas
Rasio likuiditas merupakan keadaan yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar hutang atau sebaliknya. Aset yang merupakan salah satu bentuk biaya sangat berpengaruh terhadap modal.
Kemudian, modal bisa berdampak pada kelancaran kegiatan produksi. Ketika modal tercukupi, maka hal ini akan berpengaruh terhadap keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan. Ketika keuntungan yang perusahaan dapatkan besar atau cukup, maka perusahaan akan lancar membayar hutang.
Sementara itu, beban tidak berdampak pada rasio likuiditas. Sebab, beban tidak digunakan untuk membeli aset, melainkan untuk membeli kebutuhan yang memiliki keterkaitan secara langsung dengan kegiatan produksi. Misalnya, pembelian bahan baku produksi.
4. Pengaruh pada struktur modal
Berikutnya, perbedaan biaya dan beban juga terkait dengan pengaruhnya terhadap struktur modal. Aset atau biaya yang dibeli sangat berpengaruh terhadap struktur modal karena nilainya yang besar. Ketika asetnya tidak lancar, maka modal juga akan macet.
Selain itu, aset juga bisa memberikan manfaat dan berdampak secara terbatas pada kegiatan produksi. Saat asetnya lancar, maka modal yang lemah bisa menjadi kuat, begitu juga sebaliknya. Ketika aset tidak lancar, modal yang kuat bisa menjadi lemah.
5. Motif dan tujuan
Terakhir, perbedaan biaya dan beban juga bisa dilihat dari segi motif dan tujuan. Biaya bertujuan untuk membeli aset, sedangkan beban bertujuan untuk memenuhi kebutuhan kegiatan produksi seperti pembelian bahan baku.
Yang mana ketika bahan baku tidak tersedia, maka kegiatan produksi tidak dapat dijalankan. Ini artinya, beban memiliki tujuan untuk menjaga keberlangsungan kegiatan produksi.
Contoh Biaya dan Beban
Untuk memperdalam pemahaman seputar biaya dan beban, berikut ini kami bahas juga contoh dari biaya dan beban:
Contoh biaya
Contoh biaya meliputi aset-aset yang perusahaan beli. Sebagai contoh, toko, gudang, tanah, sewa prabayar, hingga biaya penyediaan inventaris perusahaan.
Contoh beban
Contoh beban misalnya pembelian bahan baku, penurunan nilai aset berupa kendaraan, beban gaji pegawai, atau beban lainnya yang secara langsung terkait dengan kegiatan produksi.
Selain itu, aset yang dibeli oleh perusahaan berupa tanah untuk memperluas area gudang atau area produksi. Yang mana, manfaatnya bisa didapatkan secara langsung.
Nah, itulah penjelasan tentang pengertian, jenis-jenis, perbedaan, hingga contoh biaya dan beban yang perlu kamu ketahui. Dengan membaca pembahasan di atas, semoga kamu tidak bingung lagi dalam membedakan biaya dan beban, ya!
Tuliskan Komentar