7 Unsur Intrinsik Cerpen, Penulis Wajib Paham Hal ini!
Cerita pendek, atau biasa kamu kenal dengan cerpen adalah salah satu macam karya sastra yang banyak penggemar. Itu karena cerpen mampu menyampaikan cerita dengan makna mendalam secara singkat. Salah satu elemen yang berperan dalam cerpen adalah unsur intrinsik.
Unsur intrinsik cerpen adalah unsur yang terbentuk dalam cerpen itu sendiri. Dengan adanya unsur intrinsik, seorang penulis mampu membangun cerita. Sehingga, apabila kamu ingin membuat cerpenmu jadi lebih baik, jangan pernah lupakan unsur intrinsik.
7 Unsur Intrinsik Cerpen, Penulis Wajib Paham Hal ini!
Artikel ini akan membahas tentang 7 unsur intrinsik cerpen yang penting penulis pahami. Simak baik-baik supaya penulisan cerpenmu jadi lebih maksimal!
Pengertian dan Fungsi
Unsur intrinsik cerpen adalah elemen-elemen dari dalam cerpen yang berguna untuk membangun cerita. Elemen ini mencakup banyak aspek, mulai dari tema, tokoh, alur, latar, sudut pandang, dan gaya bahasa. Unsur-unsur tersebut memiliki peran untuk membentuk struktur dan makna cerita.
Selain untuk mempermudah pembaca memahami pesan pada cerpen, unsur intrinsik memiliki fungsi yang lain. Beberapa fungsinya adalah:
1. Menyusun struktur cerita
Elemen-elemen pada unsur intrinsik dapat saling mendukung sehingga mampu menciptakan cerita yang logis dan menarik. Apabila unsur-unsur intrinsik cerpen tersusun dengan baik, maka cerpen jadi lebih terstruktur dan mudah untuk dipahami.
2. Meningkatkan keterlibatan pembaca
Ada unsur intrinsik cerpen, seperti penokohan dan latar yang membantu pembaca untuk mampu membayangkan situasi cerita. Sehingga pembaca mampu merasakan emosi pada suatu cerpen. Dengan adanya unsur intrinsik, pembaca dapat terlibat dalam cerita tersebut.
3. Menguatkan estetika sastra
Estetika sebuah cerita dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi pembaca. Unsur intrinsik yang berperan dalam estetika ini adalah gaya bahasa dan sudut pandang. Gaya bahasa dan sudut pandang cerpen memberikan keunikan pada cerita dan memperkaya pemahaman pembaca.
4. Menyampaikan pesan moral
Pesan moral sebuah cerpen dapat kamu peroleh setelah membaca keseluruhan cerita. Umumnya, dengan adanya unsur intrinsik alur dan amanat, kamu dapat menyampaikan nilai-nilai atau pelajaran dari cerpen yang relevan dengan kehidupan pembaca.
Macam-Macam Unsur Intrinsik
Berikut ini adalah unsur-unsur intrinsik yang menyusun sebuah cerpen:
1. Tema
Tema adalah ide utama atau inti yang menjadi dasar cerita. Beberapa contoh tema cerpen meliputi kisah keluarga, perjuangan, memperjuangkan pendidikan, cinta, dan persahabatan. Penulis dapat menentukan tema sesuai dengan keinginan atau topik yang paling penulis gemari.
Contoh: Cerpen “Keledai dalam Cermin” merupakan cerpen tentang perjuangan hidup.
2. Penokohan dan tokoh
Penokohan dan tokoh merupakan dua hal yang berbeda. Tokoh merupakan karakter yang terlibat dalam sebuah cerita, sedangkan penokohan merupakan cara seorang penulis dalam menggambarkan sifat atau peran suatu tokoh.
Contoh: Pemuda bernama Arfi yang merupakan tokoh utama yang memiliki konflik dengan sahabatnya. Arfi adalah pribadi yang keras kepala, namun baik hati. Sehingga banyak orang yang seringkali salah paham dengan perilaku Arfi.
3. Alur atau plot
Alur atau plot adalah sebuah rangkaian peristiwa yang membentuk suatu cerpen. Berdasarkan kronologinya, alur terbagi menjadi tiga, yaitu:
- Maju: cerita berjalan maju kronologis
- Mundur: cerita dimulari dari masa sekarang berjalan kembali ke masa lalu
- Campuran: cerita gabungan alur maju dan mundur
Contoh: Cerpen “Kematian Ivan Ilyich” karya Leo Tolstoy memiliki alur mundur.
4. Latar atau setting
Latar atau setting pada cerpen mencakup waktu, tempat, dan suasana cerita serta menggambarkan waktu terjadinya, lokasi, dan suasana dalam cerita. Dengan adanya latar, dapat membantu pembaca menciptakan suasana dan memberikan konteks pada cerita.
Contoh: Latar tempat gedung perkantoran yang tinggi biasanya muncul pada cerpen yang bertemakan metropop atau menggambarkan kehidupan seseorang yang sukses tinggal di kota besar.
5. Sudut pandang
Sudut pandang merupakan posisi penulis dalam menyampaikan cerita. Biasanya, sudut pandang ini sering diabaikan oleh penulis. Namun, variasi sudut pandang dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi pembaca. Sudut pandang yang berbeda dapat membuat pembaca memahami cerita dari poin yang berbeda.
- Sudut pandang orang pertama: biasanya penulis menggunakan sapaan “aku” dan “saya”
- Sudut pandang orang ketiga: penulis memiliki pengetahuan tak terbatas terhadap tokoh, posisinya sebagai narator
- Sudut pandang orang kedua: penulis seolah berbicara langsung dengan pembaca.
Contoh: Cerpen berjudul “Aku” karya Chairil Anwar menggunakan sudut pandang orang pertama.
6. Pesan
Pesan atau amanat merupakan pesan moral pada cerita yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca. Penulis dapat menyisipkan pesan cerita secara eksplisit maupun implisit.
Contoh: Sebuah cerpen dengan kisah tokoh utama yang berjuang bebas dari kemiskinan dengan bekerja giat sejak muda. Amanat ceritanya adalah penting bagi seseorang untuk terus berikhtiar dengan bekerja giat agar sukses.
7. Gaya bahasa
Meskipun kurang mendapat perhatian, gaya bahasa merupakan unsur intrinsik yang cukup penting dalam menunjang sebuah cerita. Gaya bahasa merupakan cara penulis untuk menyampaikan cerita melalui pemilihan kata, struktur kalimat, dan penggunaan majas.
Gaya bahasa dapat menyesuaikan dengan tema cerpen dan juga target pembaca cerpen. Cerpen dengan gaya bahasa penuh kata kiasan memang bagus, namun juga kurang cocok apabila cerpen tersebut untuk pembaca kalangan anak-anak dan pelajar. Sehingga, penulis harus memperhatikan hal tersebut.
Contoh: gaya bahasa yang santai dengan kata sapaan “lo-gue” biasanya untuk cerpen bertemakan anak muda.
Contoh Analisis Aspek Internal Cerpen
Ada hal-hal yang perlu kamu pahami ketika menganalisis aspek internal atau unsur intrinsik suatu cerpen. Pertama, kamju harus membaca cerpen dengan seksama dan memahami detail cerpen tersebut, Kedua, lakukan analisis setiap elemen. Ketiga, carilah keterkaitan antar unsur satu dengan yang lain.
Supaya kamu lebih memahami tentang aspek internal cerpen, mari analisis bersama tentang cerpen “Aku” karya Chairil Anwar.
Tema cerpen: perjuangan seorang individu untuk memperjuangkan eksistensi diri. Chairil memberikan gambaran semangat pemberontakan tokoh utama untuk memperjuangkan keberadaannya dalam kehidupan dan kematian.
Tokoh: tokoh utama adalah “aku” sekaligus narator.
Penokohan pada cerpen: gaya pengungkapan secara langsung untuk menunjukkan sifat pemberontak dan berani seorang tokoh “aku”. Tokoh tersebut memiliki sifat pemberontak, individual, dan penuh gairah. Tokoh “aku” cenderung menolak takdir dan berusaha membuktikan dirinya.
Alur cerpen: menggunakan alur maju. Perjalanan cerita ini berawal dari pengenalan tokoh “aku” serta keyakinannya terhadap kehidupan. Konflik internal berlanjut dengan pergulatan identitas dan eksistensi. Akhir cerita berupa resolusi tokoh yang menerima diri sendiri serta kematian.
Latar
- Tempat: tidak ada penjelasan secara eksplisit. Namun, latar bersifat universal karena cerita berfokus pada pikiran dan perasaan tokoh.
- Waktu: era penjajahan Jepang di Indonesia.
- Suasana: tegang, penuh perjuangan.
Sudut pandang: menggunakan sudut pandang orang pertama.
Gaya bahasa: penuh makna dan lugas. Tetapi, ada ciri khas yang utama pada karya “Aku” adalah penggunaan metafora untuk penggambaran pernjuangan hidup, diksi yang sederhana namun penuh makna, serta ada nada pemberontakan.
Amanat: pesan dari cerpen “Aku” yaitu bahwa setiap manusia memiliki hak untuk memilih jalan hidupnya masing-masing. Hal itu juga mencakup cara manusia menghadapi kehidupan dan kematian. Manusia harus tetap semangat dalam memilih jalannya, entah mengikuti arus atau melakukan pemberontakan.
Unsur intrinsik cerpen adalah elemen yang perlu kamu pahami sebelum membangun cerita. Dengan memahami unsur-unsur intrinsik, kamu dapat menulis cerpen yang mampu dinikmati pembaca. Selain itu, kamu juga dapat menghasilkan tulisan-tulisan yang berkualitas.
Tuliskan Komentar