Email: cs@halopenulis.com
Tlp/WA: +62 821-4434-3651
Beranda » Blog » Autobiografi: Pengertian, Ciri-Ciri, Tujuan, Struktur hingga Cara Menulisnya

Autobiografi: Pengertian, Ciri-Ciri, Tujuan, Struktur hingga Cara Menulisnya

Autobiografi: Pengertian, Ciri-Ciri, Tujuan, Struktur hingga Cara Menulisnya

Setiap orang memiliki pengalaman hidupnya masing-masing, entah suka, duka, jatuh dan bangun pasti pernah dialaminya. Bahkan, seringkali dari sekian banyak rentetan perjalanan hidupnya, banyak hal yang bisa menjadi pelajaran berharga baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Maka dari itu, akan sangat disayangkan jika kamu memiliki pengalaman berharga, tetapi ceritamu hanya kamu simpan sendiri. Nah, salah satu cara agar kamu bisa menginspirasi orang lain melalui pengalaman hidupmu adalah dengan menulis autobiografi. Di dalam autobiografi, kamu bisa menuliskan kisah hidupmu mulai dari kamu lahir hingga saat ini.

Autobiografi: Pengertian, Ciri-Ciri, Tujuan, Struktur hingga Cara Menulisnya

Pada artikel kali ini kamu akan mengetahui lebih jauh tentang apa itu autobiografi, ciri-ciri, tujuan, struktur hingga cara menulisnya. Untuk itu, yuk simak artikel ini hingga akhir!

Pengertian Autobiografi

Autobiografi berasal dari bahasa Yunani “autos” yang berarti diri sendiri, “bios” berarti hidup dan “graphia” yang berarti tulisan. Dari masing-masing arti tersebut dapat disimpulkan bahwa autobiografi merupakan kisah atau riwayat hidup penulis yang ditulis oleh dirinya sendiri.

Ciri-Ciri Autobiografi

Berikut ini ciri-ciri autobiografi yang perlu kamu ketahui:

  1. Autobiografi berisi pengalaman hidup penulis dari masa kecil hingga saat ini atau dari masa sulit hingga sukses yang ditulis oleh dirinya sendiri
  2. Autobiografi biasanya juga mencerminkan citra positif penulis
  3. Mengandung pelajaran maupun inspirasi berharga
  4. Ditulis menggunakan sudut pandang orang pertama, contohnya: aku, saya.
  5. Bersifat subjektif karena berdasarkan perasaan, pemikiran atau pandangan hidup penulisnya

Tujuan Autobiografi

Di bawah ini adalah beberapa tujuan menulis autobiografi:

  1. Sebagai media untuk mengenalkan diri lebih jauh kepada orang lain
  2. Sebagai media untuk pencitraan diri atau melakukan personal branding
  3. Sebagai media untuk berbagi informasi dan inspirasi dari kisah hidup penulisnya kepada orang lain

Struktur Autobiografi

Berikut terdapat lima struktur dalam menulis autobiografi yang perlu kamu ketahui:

  1. Judul autobiografi: Biasanya judul dibuat sesuai nama tokoh atau bisa menggunakan judul lainnya.
  2. Latar belakang keluarga: Pada bagian ini mencantumkan latar belakang keluarga penulis secara mendalam yang meliputi siapa orang tua penulis, apa pekerjaan mereka, peristiwa apa yang berkaitan dengan mereka dan lain-lain.
  3. Latar belakang pendidikan: Pada bagian ini mencantumkan di mana penulis mengeyam pendidikan mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi, kapan mulai masuk pendidikan, apa bidang minat yang diambilnya dan lain-lain.
  4. Latar belakang pekerjaan: Pada bagian ini mencantumkan secara mendalam di mana, kapan dan dalam bidang apa penulis bekerja.
  5. Pencapaian atau prestasi: Pada bagian ini, tercantum berbagai pencapaian atau prestasi yang pernah penulis raih semasa hidupnya.

Cara Menulis Autobiografi

Di bawah ini langkah-langkah yang bisa kamu lakukan untuk menulis autobiografi:

1. Membaca autobiografi tokoh terkenal

Pertama-tama, untuk membuat autobiografi yang baik tidak ada salahnya agar kamu membaca terlebih dahulu contoh autobiografi dari tokoh-tokoh terkenal. Kamu bisa mengamati, memahami maupun mencontoh apa saja isi yang menjadi pembahasan di dalamnya. Dengan demikian, proses menulis autobiografimu bisa lebih mudah dan lancar karena sudah mendapatkan gambaran cara penulisannya.

2. Melakukan brainstorming

Selanjutnya, kamu perlu melakukan brainstorming dengan mengingat-ngingat kembali serangkaian kejadian menarik yang pernah kamu alami dalam hidupmu. Cobalah mengingat kembali kapan, di mana, maupun siapa yang ada dalam kenanganmu tersebut.

Kamu bisa mendiskusikan atau menanyakan setiap detailnya kepada orang-orang terdekat yang mengetahui kisah hidupmu sejak kecil. Selain itu, kamu juga bisa mengeksplorasi foto-foto atau buku harianmu untuk memunculkan kembali ingatan kamu tentang masa itu.

Buatlah rangkaian peristiwa tersebut dalam bentuk daftar terlebih dahulu sehingga akan lebih mudah bagimu untuk menyusunnya menjadi bentuk cerita. Jangan ragu untuk menuliskan setiap kejadian yang kamu ingat walaupun mungkin tidak akan kamu masukkan dalam autobiografimu, ya. Sebab, dengan mencatat kejadian tersebut bisa jadi akan memicumu untuk mengingat peristiwa yang jauh lebih penting.

3. Buat garis besar tulisan

Berikutnya, untuk menulis autobiografi kamu perlu membuat garis besar tulisan terlebih dahulu. Dengan membuat garis besar tulisan akan memudahkanmu dalam mengembangkan dan menguraikan ide-ide yang muncul menjadi bentuk paragraf-paragraf atau narasi.

4. Tulis karakter-karakter tokoh

Kemudian, tulislah karakter-karakter tokoh yang memiliki arti dalam setiap pengalaman hidup yang kamu lalui. Misalnya saja, orang tua, suami, istri, saudara, sahabat atau bahkan musuh sekalipun yang memainkan peran penting dalam menggerakkan alur dan mempengaruhi hidupmu.

5. Memilih ide tulisan

Dari sekian banyak kejadian yang kamu alami, pilihlah peristiwa-peristiwa yang menurutmu terbaik dan menarik untuk kamu ceritakan serta diketahui oleh banyak orang. Dengan demikian, tujuan menulis autobiografimu agar bisa memberikan inspirasi bagi banyak orang bisa tercapai.

6. Menulislah dengan jujur dan terbuka

Berikutnya, tulislah autobiografimu dengan jujur dan terbuka. Tulislah seolah-olah kamu sedang bercerita kepada orang yang paling kamu percaya dalam hidupmu. Dengan begitu, kamu akan lebih leluasa dalam menceritakan setiap detail peristiwa yang kamu alami tanpa takut dihakimi.

Selain itu, sampaikanlah tulisanmu dengan gaya bahasa yang sesuai dengan karaktermu sendiri. Gunakan bahasa yang jelas, kuat dan hindari menggunakan kosakata yang jarang kamu gunakan agar ceritamu terkesan lebih mengalir dan mudah dipahami.

7. Membaca dan mengecek ulang tulisan

Terakhir, bacalah ulang autobiografimu untuk menemukan bagian-bagian yang masih terdapat kesalahan baik dari segi ejaan, tata bahasa maupun informasi mengenai susunan peristiwanya. Kemudian, lakukanlah perbaikan segera sebelum kamu mengirimkan atau menyebarluaskannya.

Demikianlah informasi mengenai pengertian, ciri-ciri, tujuan, struktur hingga cara menulis autobiografi yang perlu kamu ketahui dan pahami. Dengan memahaminya, kamu pasti bisa menulis autobiografi yang mampu menginspirasi pembaca.

Tuliskan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

×

Keranjang belanja

Tidak ada produk di keranjang.

Kembali ke toko