Cara Membuat Identifikasi Masalah Penelitian yang Tepat, Yuk Catat!

Sebelum melakukan penelitian, salah satu langkah penting yang perlu dilakukan oleh peneliti ialah melakukan identifikasi masalah. Bagaimana mungkin kamu bisa melakukan penelitian jika tidak tahu masalah apa yang akan diteliti, bukan?
Nah untuk itulah sebelum melakukan penelitian, pastikan kamu mengetahui permasalahan apa yang ingin kamu teliti terlebih dahulu. Jangan lupa, kamu juga perlu mengetahui cara membuat identifikasi masalah penelitian yang tepat agar penelitianmu berjalan fokus dan terarah.
Cara Membuat Identifikasi Masalah Penelitian yang Tepat, Yuk Catat!
Dalam artikel ini kamu akan mempelajari apa itu identifikasi masalah, perbedaan identifikasi masalah dengan rumusan masalah, hingga cara membuat identifikasi masalah yang tepat. Yuk, langsung saja simak uraian informasi berikut ini!
Pengertian Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah upaya yang dilakukan untuk mendefinisikan problem atau masalah dan membuat definisi tersebut menjadi lebih terukur atau measurable. Dengan kata lain, permasalahan yang diangkat adalah masalah yang dapat diteliti dan ditemukan solusinya.
Identifikasi masalah juga dapat diartikan sebagai proses mengenali, mendefinisikan, dan memahami suatu permasalahan sebelum mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya.
Identifikasi masalah ini memiliki peranan penting untuk membantu peneliti dalam mengenali masalah yang terjadi secara mendalam dan melakukan inventarisasi masalah. Hal ini akan membantu peneliti dalam merumuskan tujuan penelitian sehingga penelitiannya bisa berjalan lebih jelas, terarah, dan fokus.
Selain itu dengan memahami akar permasalahan yang ingin diteliti, kamu juga bisa merancang penelitian yang relevan dan bermanfaat bagi khalayak umum.
Pengertian Identifikasi Masalah Menurut Ahli
Beberapa ahli juga ikut memberikan pandangannya dalam mendefinisikan apa itu identifikasi masalah. Berikut ini pengertian identifikasi masalah menurut ahli:
1. Amien Silalahi
Menurut Amien Silalahi, identifikasi masalah adalah upaya atau cara untuk menyusun daftar pertanyaan sebanyak-banyaknya terhadap suatu masalah yang jawabannya dianggap bisa ditemukan. Yakni, melalui penelitian secara ilmiah.
2. Suriasumantri
Ahli lain yang menyatakan pendapatnya mengenai apa itu identifikasi masalah ialah Suriasumantri. Menurutnya, identifikasi masalah adalah tahapan awal atau permulaan yang dilakukan untuk penguasaan penelitian.
Ia menambahkan bahwa yang disebut sebagai suatu masalah sehingga solusinya perlu dicari agar masalah tidak semakin berkembang ialah objek penelitian.
Perbedaan Identifikasi Masalah dengan Rumusan Masalah
Identifikasi masalah dan rumusan masalah merupakan dua hal yang sering kali disandingkan bersama ketika kita membahas mengenai penelitian. Namun, sudahkah kamu tahu bahwa kedua hal tersebut berbeda?
Perbedaan antara identifikasi penelitian dengan rumusan masalah bisa dilihat dari cukup banyak aspek. Yakni dari segi cara pelaksanaan, isi, bentuk, hingga tujuannya. Untuk memahami lebih lanjut, berikut ini penjelasan selengkapnya:
1. Cara pelaksanaan
Perbedaan identifikasi penelitian dan rumusan masalah yang pertama bisa dilihat dari cara pelaksanaannya masing-masing. Yang mana, identifikasi masalah merupakan langkah awal untuk menentukan masalah apa yang akan diteliti, sehingga proses identifikasi masalah perlu dilakukan di awal sebelum penelitian berlangsung.
Sementara itu, rumusan masalah ditentukan setelah proses identifikasi masalah selesai. Menentukan rumusan masalah ini membantu penelitian agar lebih fokus dan terarah sehingga bisa menghasilkan solusi yang tepat.
2. Isi
Aspek pembeda kedua antara identifikasi masalah dan rumusan masalah ialah isinya. Meskipun keduanya sama-sama berbentuk pertanyaan, namun identifikasi masalah dan rumusan masalah memiliki isi yang berbeda.
Di mana identifikasi masalah berisikan pertanyaan mengenai hubungan antara variabel atau pembeda antara satu hal dengan hal lainnya sesuai dengan permasalahan yang ingin diteliti. Sementara itu, rumusan masalah berisikan daftar pertanyaan mengenai masalah penelitian yang akan diteliti.
3. Bentuk
Perbedaan identifikasi masalah dan rumusan masalah juga dapat dilihat dari bentuk keduanya. Yang mana, identifikasi masalah berbentuk pengenalan masalah yang dapat dilakukan melalui studi literatur atau diskusi.
Identifikasi masalah juga bisa berisikan pertanyaan yang bertujuan untuk membandingkan dua variabel yang berbeda dalam penelitian. Di sisi lain, rumusan masalah merupakan bagian dalam penelitian yang berupa pertanyaan mengenai permasalahan yang dapat diteliti dan dicari solusinya.
4. Tujuan
Aspek terakhir yang membedakan antara identifikasi masalah dan rumusan masalah yaitu tujuannya. Di mana identifikasi masalah bertujuan mengenalkan atau menginformasikan masalah yang hendak diteliti, menentukan kualitas penelitian, hingga menentukan apakah permasalahan tersebut bisa diteliti atau tidak.
Sementara itu, rumusan masalah bertujuan memberikan panduan atau pedoman bagi peneliti untuk mengarahkan penelitian dan membantu menemukan solusi dari masalah yang diangkat.
Cara Membuat Identifikasi Masalah yang Tepat
Untuk memberikanmu pemahaman yang lebih mendalam mengenai identifikasi masalah, berikut ini kami bahas cara membuat identifikasi masalah yang bisa kamu ikuti agar penelitianmu berjalan lancar:
1. Mengidentifikasi masalah secara umum
Langkah pertama yang perlu dilakukan untuk membuat identifikasi masalah ialah dengan mendefinisikan masalah secara umum terlebih dahulu. Yakni, dengan cara mengajukan pertanyaan secara umum mengenai permasalahan yang ingin diangkat.
2. Memahami dan melakukan kajian literatur
Setelah mendefinisikan masalah secara umum, cara membuat identifikasi masalah berikutnya adalah memahami dan melakukan kajian literatur. Artinya, sebagai peneliti kamu perlu memahami konsep, teori, dan fakta mengenai topik penelitian yang ingin kamu angkat.
Melakukan kajian atau studi literatur ini penting agar peneliti bisa memahami sifat masalah secara mendalam. Dengan demikian, peneliti bisa menemukan solusi yang tepat karena sudah mengetahui kondisi permasalahan yang sebenarnya.
Kemudian, kajian literatur juga bisa membantumu menemukan kesenjangan penelitian atau research gap dengan penelitian sebelumnya. Dengan kata lain, melalui kajian teori kamu bisa mendapatkan temuan baru yang membedakannya dengan penelitian sebelumnya.
Hal tersebut tentunya akan sangat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan penelitian selanjutnya yang relevan di masa mendatang.
Tidak hanya itu, kajian teori juga penting untuk memudahkan peneliti dalam menentukan metode penelitian yang tepat, membantu mendapatkan ide-ide baru, memperkecil ruang lingkup masalah, hingga menentukan desain penelitian yang tepat.
3. Menemukan masalah penelitian
Cara berikutnya dalam membuat identifikasi masalah yang tepat ialah menemukan masalah penelitian. Kamu bisa menemukan permasalahan yang ingin diteliti melalui cara-cara berikut:
- Melakukan pengamatan langsung atau observasi suatu fenomena tertentu di masyarakat
- Melakukan studi atau kajian literatur. Semakin banyak literatur yang kamu baca, maka akan semakin baik pula bagi penelitianmu. Kamu bisa menemukan permasalahan yang paling tepat untuk dibahas atau diteliti.
Namun, perlu kamu pahami bahwa tidak semua masalah bisa diteliti. Kamu perlu perhatikan relevansinya dengan kebutuhan ilmiah atau pengembangan ilmu pengetahuan. Dalam artian, permasalahan yang diteliti harus memiliki keterkaitan kuat untuk memenuhi kebutuhan akademik dan bisa diuji secara ilmiah.
4. Mengidentifikasi sumber masalah
Selanjutnya, cara membuat identifikasi masalah ialah dengan mengenali sumber masalah. Sebab, setiap permasalahan tentu ada faktor penyebabnya.
Untuk itulah agar bisa mengenal permasalahan penelitian secara mendalam, kamu perlu mengetahui sumber masalahnya terlebih dahulu. Yakni, bisa dengan cara observasi, interview dengan narasumber atau ahli, hingga melakukan analisis data yang tersedia.
Mengidentifikasi sumber masalah ini bertujuan supaya sebagai peneliti kamu betul-betul sudah paham dengan permasalahan yang hendak kamu teliti. Dengan demikian, kamu bisa menawarkan solusi yang paling tepat.
5. Menganalisis relevansi masalah dengan perkembangan teknologi
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa saat ini dunia digital semakin berkembang pesat. Oleh sebab itulah, kamu perlu mempertimbangkan relevansi penelitian yang kamu lakukan dengan kemajuan teknologi.
Yang mana dalam hal ini, kemajuan teknologi bisa berdampak negatif dan bisa pula berdampak positif. Dalam artian, kemajuan teknologi ini bisa menjadi pemicu masalah atau justru menjadi solusi yang efektif untuk mengatasi suatu masalah.
Misalnya saja, penggunaan teknologi untuk mempermudah proses pembelajaran di sekolah maupun kampus. Sebagai contoh layar LCD untuk menampilkan materi berupa PowerPoint atau video animasi yang berkaitan dengan materi pembelajaran, sehingga proses pembelajaran siswa sekolah dasar menjadi lebih menarik dan interaktif.
Nah, melalui fenomena di dunia pendidikan yang berkaitan dengan kemajuan teknologi tersebut, kamu bisa melakukan penelitian untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penggunaan metode pembelajaran berbasis video animasi dengan minat atau prestasi belajar siswa sekolah dasar.
Di lain sisi, perkembangan teknologi juga bisa berdampak negatif bagi siswa. Tanpa pengawasan yang ketat dari guru maupun orangtua, durasi screen time anak bisa jadi berlebihan atau memungkinkan mereka mengakses situs yang tidak sesuai usianya sehingga bisa berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mentalnya.
6. Menyusun pernyataan masalah atau problem statement
Langkah terakhir sebagai cara membuat identifikasi masalah yang tepat dan efektif adalah menyusun problem statement atau pernyataan masalah. Dalam hal ini, pernyataan masalah perlu disusun dengan jelas, spesifik, dan mampu menggambarkan permasalahan utama yang hendak diteliti.
Problem statement ini perlu dirancang dengan tepat agar kamu memiliki gambaran yang tepat pula mengenai penelitian yang akan dilakukan. Melalui problem statement yang tepat, kamu juga bisa menyusun hipotesis dan metodologi penelitian dengan lebih mudah.
Melakukan kegiatan penelitian memang bukan hal yang mudah karena menguras waktu, energi, dan pikiran. Kegiatan penelitian juga memerlukan proses yang panjang dan melelahkan.
Mulai dari mengidentifikasi masalah, membuat rumusan masalah, tujuan penelitian, melakukan kajian literatur, melakukan penelitian secara langsung di lapangan untuk mengumpulkan data, hingga mengolah dan menganalisisnya untuk mendapatkan hasil penelitian.
Dengan memahami pengertian hingga cara membuat identifikasi masalah penelitian yang tepat dan efektif, arah penelitian yang kamu lakukan akan lebih jelas dan fokus sehingga bisa menemukan solusi yang paling tepat. Semoga artikel ini bermanfaat!
Tuliskan Komentar